selama beberapa hari bayang bayang Chan masih menghantuiku, rasa rindu makin lama makin terasa dihatiku selama beberapa hari ini aku berusaha untuk menahan rasa rinduku tapi..
entah kenapa Chan selalu ada dalam pikiranku, hampir tiap malam aku menangis merasakan kerinduanku kepada Chan yang sangat mendalam, logikaku setiap hari membujukku agar aku melupakan Chan, namun kenapa hatiku selalu berkata sebaliknya..
makan terasa hambar, tidur tidak nyenyak, bahkan senyumpun tak bisa leluasa, kurasa satu satunya obat aku harus bisa menemui Chan...
pagi ini aku pergi bekerja, berharap aku bisa bertemu Chan dan melihatnya meski hanya beberapa menit dari jarak kejauhan, sakit, memang sakit sekali rasanya dijauhi tanpa alasan yang pasti dan selalu diselimuti rasa bersalah
tiba tiba di tengah perjalanan aku berpapasan dengan Chan yang kebetulan ia sedang duduk dihalte bus, ia tersenyum memandangi ponselnya, bahagia hati ini bisa melihat Chan kembali tersenyum terang bagaikan rembulan bersinar terang...
aku hendak menghampirinya namun, langkahku kembali terhenti untuk menghampirinya setelah melihat ia berpelukan dengan wanita yang baru saja turun dari bus,
wanita itu mempunyai kulit yang sangat cantik, tinggi dan apabila disandingkan dengan Chan bisa dikatakan ia dan Chan adalah lawan yang pas ( couple goals) ,belum puas memeluk Chan ia pun mencium pipi Chan sebelum mereka berdua bergandengan tangan meninggalkan halte bus itu..
sekuat kuatnya wanita ia akan rapuh jika melihat lelaki yang ia sukai berjalan berdua dengan wanita lain, meskipun wajahnya mengatakan ia baik baik saja namun jauh dilubuk hatinya ia sangat hancur berkeping keping, begitu juga denganku..
aku kembali membalikan langkahku dan kuputuskan untuk mengambil cuti hari ini, aku duduk termenung di taman bermain di sekitar tempat tinggalku," teeeesss, teeeesss, teeesss" air mataku tak terasa membasahi pipiku,
awalnya aku berusaha untuk kuat lagi pula aku juga tak berhak cemburu kepadanya, namun entahlah dadaku terasa sesak untuk menahan semua ini, dan akupun menangis sejadi jadinya....
" KAU PEMBOHONG!!! APA KATAMU? KAU AKAN MELINDUNGIKU? HA? YANG BENAR SAJA, SELAMA INI KITA BERJANJI AKAN SALING MELINDUNGI DAN LIHATLAH SIAPA SEKARANG YANG BERBOHONG!!" teriakku melampiaskan amarah yang sedang kurasakan saat ini..
tak terasa kini hujan membasahiku tapi aku tak memperdulikannya, otak dan hatiku kini sedang blank, aku tak mampu berfikir lagi secara jernih, jika mungkin aku menyukainya, aku rasa hari ini aku mengakhirinya..
aku pulang dengan keadaan basah kuyup, hawa dingin kini mampu membuat tubuhku membeku, sesampai di rumah aku langsung mengganti pakaianku dan minum coklat hangat dan aku berharap mampu membuat mood ku kembali semangat di sisi lain..
Chan menunggu sahabatnya yang hendak kemari, Young Jung namanya, ia dan Chan bersahabat dari kecil awalnya ia hanya menganggap Chan sebagai kakaknya namun lama lama ia ternyata menaruh perasaan terhadap Chan semenjak duduk di bangku SMA .
Chan terkejut setelah mendapati pelukan dari Young Jung "kau terkejut" Chan menatap Young Jung sembari tersenyum kepadanya "hmm" Young Jung tersenyum kepada Chan lalu menggandeng tangan Chan dengan lembut " kau sudah makan?"
" belum " jawab Chan dengan datar " mau makan di restaurant langganan kita dulu? entahlah mungkin disana ada sesuatu yang berubah, bagaimana kau mau bernostalgia? " tanya Young Jung yang hanya dijawab dengan sebatas anggukan , sembari berjalan ke arah restaurant yang dimaksud.
Young Jung menatap wajah Chan yang sedang dipenuhi dengan kerinduan, baiklah kini Yong Jung saatnya membuka topik pembicaraan lagi.. " waah ternyata disini banyak sekali yang berubah, waah sejak kapan gedung itu dibangun?"
" entahlah, aku terlalu sibuk semenjak aku didebutkan, aku tak mengamati lingkungan ini satu persatu " ketus Chan
" Kya Kya, sejak kapan kau menjadi ketus dan dingin seperti ini kepadaku? aaa jangan bilang kau kini punya kekasih" jahil Yong Jung sembari mencubit kecil lengan Chan.
Chan menatap Yong Jung "sudahlah, hentikan aku bisa diam? aku ingin sekali menenangkan diri." baiklah, ah kita sudah sampai"
Chan memesan daging bakar yang dibumbui khas Korea tak lupa Selada sebagai sebagai lalapan yang pas untuk menu makanan hari ini
"Chan, aku punya kejutan untukmu" ujar Yong Jung sembari menyodorkan kotak kado bewarna hijau yang dihiasi pita berwarna merah
Chan menatap tajam Yong Jung "apa ini" " bukalah" sahut Yong Jung Chan pun perlahan membuka kotak hijau tersebut yang berisi jam tangan dan jaket kulit yang sangat sesuai dengan style Chan.
" kau suka? kau tak suka?" - Yeong Jung
" hmm gomawo Yeong Jung a" - Chan
Yeong Jung tersenyum melihat ekspresi Chan yang tersenyum kepadanya, Yeong Jung merasa Chan adalah type orang yang dengan cepat merubah ekspresinya..
Chan makan dengan lahap " Yeong Jung a, ngomong ngomong kau ada urusan apa disini? lalu bagaimana kuliahmu di California?
Yeong Jung merapikan rambutnya sembari membalas pertanyaan yang diberikan Chan " sebenarnya aku sudah lama disini, ada sesuatu yang ingin ku selesaikan" Yeong Jung tersenyum setelah menjawab pertanyaan yang diberikan Chan, hatinya pun berbunga bunga, ia merasa bahwa sebaiknya perasaan yang selama ini ia pendam sendiri saatnya untuk di ungkapkan...
" Chan a, kau ada waktu malam ini? kurasa aku ingin mencari udara, kau tau selama ini aku hanya berdiam diri dirumah, kau tau rasanya sangat membosankan, aku membencinya, setiap hari harus berdiskusi mengenai penerus tahta perusahaan keluarga kamu" ajak Yeong Jung
" baiklah" jawab Chan
sesampai dirumah Yeong Jung bergegas menyiapkan semua kejutan untuk Chan dan ia sangat berharap malam ini cinta yang tanamkan kepada Chan akan terbalaskan.
ia membeli bunga bunga mawar berwarna pink, menyiapkan reservasi restaurant, menyiapkan kue yang mewah dan tak lupa menyiapkan arloji dan gelang mewah untuk Chan, ia membungkus arloji dan gelang dalam sebuah kotak kado berwarna merah dengan sangat rapi..
"aa aku lupa kurasa aku harus bersiap merias diri, lihat saja Chan kau akan kubuat membatu dan sulit menolakku malam ini.." ujar Yeong Jung dalam hati
akirnya telah tiba momen yang telah dinantikan oleh Yeong Jung dan Chan juga sudah sampai, Chan duduk di depan Yeong Jung " Chan sejujurnya ada satu hal yang menggangguku dan mengharuskan aku bilang kepadamu "
" mwohe?" jawab Chan singkat sembari menyantap steak yang telah di sajikan " sejujurnya aku menyimpan perasaan kepadamu Chan , aku menyukaimu , aku menyukai momen kita berdua saat bersama"
tangan Chan yang sedang memotong steak pun terhenti, " Yeong Jung a, aku tau kita menghabiskan waktu bersama sampai kau menaruh perasaan kepadaku , aku tau menyukai seseorang adalah hak semua orang, tapi... menolak seseorang juga hak seseorang bukan, aku tak ingin membohongi perasaanku, sejujurnya aku telah mencintai seseorang, ia hangat bagaikan pelukan seorang ibu, mianhe Yeong Jung a , hubungan yang kita jalani hanyalah sebatas teman dan relasi aku tak bisa lebih dari itu, aku tak mau memberikan cinta palsu kepadamu, mianhe, dan berikan semua ini kepada lelaki yang benar benar mencintaimu, ku yakin ada lelaki yang lebih baik dariku yang akan mendampingiku " ujar Chan sambil menyodorkan kado yang telah di siapkan oleh Yeong Jung
Chan langsung pergi setelah mengeluarkan kata itu, ia sadar perasaannya sebenarnya, bahwa cintanya kepadaku sebenarnya sangatlah luar biasa...