Chereads / lucky fans ( On Going ) / Chapter 10 - Mungkin iya mungkin tidak..

Chapter 10 - Mungkin iya mungkin tidak..

" mungkin tidak mungkin iya adalah kata kata yang menyebalkan karena membuat bingung dan membuat salah paham..."

_________________________________________________

setelah kami berpelukan selama beberapa waktu, kami masuk dalam lamunan , aku menyadari bahwa kini aku telah menemukan pangeranku bak di negeri dongeng, layaknya cerita Cinderella yang berada di disney dan, tak kusangka pangeran yang kucari ternyata jauh disini dan, kini aku baru menyadari perasaanku, bahwa tak mungkin aku melepaskan pria sebaik Chan dan bisa saja aku menyukai Chan, bahkan mungkin sangat menyukainya..

Chan perlahan melepaskan pelukannya dan hendak kembali ke dormnya ia melepaskan senyum manisnya sebelum meninggalkanku dan kemudian kubalas dengan senyumanku yang tulus lalu aku perlahan meninggalkan tempat itu, aku juga membersihkan rerontokan bunga sakura di bajuku dan tak kusangka hari cepat berganti dan baru kusadari mulai hari ini sudah memasuki musim gugur, aku menikmati sejenak sebelum kembali bekerja namun entah kenapa bayang bayang pelukan Chan terus menghantuiku dan membuatku tersenyum bila mengingatnya..

beberapa hari kemudian

hari ini aku mengambil cuti dan ingin menikmati hari cutiku ya, aku ingin berlibur di suatu mall yang bernama " LOTTE WORLD" yang berdiri megah di tengah kota, ya hari ini aku pertama kalinya kesini dan aku merasa hari ini seperti mimpi, keindahan LOTTE WORLD memang tak bisa di definisikan melalui kata kata, dan aku ingin melepas semua beban pikiran yang selama ini menggangguku disini kuharap pikiran pikiran yang membebaniku lenyap disini

aku sangat menikmati dan menghayati keindahan di LOTTE WORLD, walaupun aku hanya sendiri namun, ini tak begitu buruk dan bisa dibilang cukup menyenangkan, aku melihat aquarium yang begitu besar dan terdapat beberapa spesies ikan, kurasa ada ratusan jenis ikan yang ada di aquarium itu sembari menikmati musik melow yang kini sedang diputar yang membuatku semakin relax.

kini aku melihat ikan hiu yang tengah berkeliaran bersama ikan pari membuatku takjub dan tak menyangka ada aquarium sebesar ini didalam mall dan memikirkan bagaimana cara membangunnya dan bagaimana cara membawa ikan sebesar itu kesini dan kurasa lelahku berjalan menuju kesini terbayar dengan apa yang ada didalam mall megah ini dan ketika hendak berpindah tempat aku bertemu dengan seseorang yang sangat tidak kuinginkan kehadirannya dan kuharap ia lenyap dari dunia ini..

entah semalam aku mimpi apa tiba tiba langkah ku terhenti melihat Nial dan tak kusangka aku bertemu dengan Nial di sini ya, orang yang membuatku jatuh cinta seperti orang bodoh, mempermainkan perasaan orang dengan seenaknya sendiri dan membuatku menaruh harapan kepadanya yang belum tentu pasti, entah kenapa kini hatiku bertambah sakit melihat ia sedang bergandengan tangan dengan seorang wanita, ya kukira dia adalah kekasih Nial,

ia terlihat sangat cantik dan mempesona dan bisa dibilang ia nampak seperti model, aku tak mampu menahan air mata, namun aku berusaha menahannya dan membuatku tak sadar bahwa Nial beberapa kali memanggilku dan menyapaku, ia mengulurkan tangannya kepadaku dan hal itu membuat mataku semakin pedih dan muncul rasa ingin memukulnya namun...

Chan tiba tiba merangkulku dari belakang " sedang apa kau disini, jahat sekali kau berjalan kesini sendirian tanpa mengajakku" sambil menatap mataku dengan senyuman hangat di bibirnya namun ia melihatku terpaku dan menyadari apa yang sedang ku tatap lalu dia memanggilku " Monasshi" yang baru kusadari dan hal itu membuatku merasa hatiku terselamatkan olehnya bak diselamatkan oleh dewi Fortuna , dan mungkin dewi Fortuna kini sedang memihak kepadaku ,aku hanya membalasnya dengan senyuman dan mengatakan padanya bahwa kebetulan aku menikmati hari cutiku kesini Chan memperkenalkan dirinya dengan tatapan tajam dan menggantikan aku untuk menerima uluran tangan dari Nial, dan tiba tiba ia mengeluarkan kata kata yang membuatnya semakin tambah keren.

" bukankah tak sopan kau berjabat tangan dengan wanita lain di depan pacarmu? kuharap kau menjaga hati kekasihmu jika tak ingin membuatnya salah paham tuan! ah satu lagi, kekasihmu begitu cantik membuatku tergoda " ya kata kata itu muncul dari bibirnya dan ia semakin mempererat rangkulannya, ia mengajakku menjauh dari Nial dan wanita yang kukira adalah kekasihnya kini Nial hanya bisa mengepalkan tangannya mengingat kata kata tajam yang telah Chan lontarkan.

hatiku berdegup kencang di dalam rangkulan Chan mungkin bisa dikatakan sebentar lagi akan meledak dan kini aku menyadari betapa sempurnanya dia dari samping mulai dari hatinya yang baik, rambutnya yang tertata rapi, mata yang sempurna, hidung yang sempurna, lesung pipinya yang membuatnya semakin manis, dagunya yang tajam bahkan bisa dikatakan proprosi yang sempurna sekali namun ada hal yang aneh yang kini kurasakan

mataku terhenti ketika melihat bibir Chan, ya begitu tipis dipandu dengan liptint yang dikenakannya dan warnanya sangat tepat dengan bibirnya membuatnya semakin tambah seksi sehingga pikiranku melayang kemana mana membayangkan aku mendapatkan kiss dari bibir Chan yang sempurna di suatu tempat yang indah dimana ia menyatakan cinta kepadaku dan kurasa itu narasi indahku bersamanya yang kuciptakan sendiri namun...

Chan menghancurkan halusinansiku, ia mengagetkanku dengan cara ia berjalan mendahuluiku lalu berhenti didepanku secara tiba tiba membuatku menabraknya dan ia mengagetkanku dengan mengeluarkan kata " WOA" dengan senyum dan tawa jahilnya "kenapa sedari tadi kau melamun? apa ada yang salah dengan penampilanku? kurasa aku terlalu keren hari ini ah.. apa kau ingin bertanya sesuatu kepadaku? " ujarnya kepadaku.

" Chanssi, apakah kau selama ini menyukaiku? kenapa kau sampai sejauh ini, jangan membuatku salah paham.." tanyaku kepadanya dengan serius, tegas dan kuharap mengintimidasi dia, namun ternyata responnya sangat berbeda sekali melihat betapa menyebalkan syaiton ini yang hanya membalas dengan tertawa sambil memukul mukul tembok yang berada di sekitarnya yang tak mempunyai kesalahan apapun dengannya dan kukira tadi adalah bayangan yang mustahil dan ini membuatku sangat malu dan jengkel aku tak tahan bersamanya dan seketika muncul rasa ingin meninggalkannya, ketika hendak meninggalkannya tiba tiba ia berhenti tertawa dan ekspresinya berubah " mungkin tidak " ujarnya yang agak lama dan disusul dengan kata kata " mungkin iya" yang begitu serius dan tatapan yang sangat tajam kurasa merubah ekspresi wajah dengan cepat dan mendadak adalah keahliannya..

perasaan apa yang sedang kurasakan saat ini? apakah prinsipku yang selama ini kupegang akan dihancurkan oleh Chan? aku tak ingin salah paham dan aku tak mau kembali tersakiti dan kini mata kita yang tajam bertemu dan kita saling menatap satu sama lain seakan akan kita memang sudah ditakdirkan untuk selalu bersama dan saling melengkapi apakah mungkin Tuhan sengaja mempertemukan kita?