" bukannya aku takut jatuh cinta, tapi aku takut untuk memulainya kembali dan kembali terluka"
__________________________________________________
aku segera melepaskan mataku dari tatapannya , segera menutupi mataku dengan topi hitam yang kukenakan dan penampilanku saat ini sangat mirip sekali dengan ninja yang layaknya sedang mata mata, aku segera melepaskan perlahan tanganku dari tumpukan tangannya, dan segera pergi berlari meninggalkannya takut jika terlalu menatap matanya dan membuatnya tau siapa aku sebenarnya.
diperjalanan entah kenapa tangannya masih membekas di tanganku meskipun itu hanya bekas pegangan Chan, tiba tiba aku meneteskan air mata teringat oleh mendiang kakaku, dan tiba tiba entah kenapa air mataku semakin deras hingga aku tak mampu membendungnya hingga jatuh membasahi pipiku, memang perasaan ini tak masuk akal tapi inilah yang benar benar terjadi dan yang benar benar kurasakan hingga membuat hatiku kembali tersayat.
tak terasa aku sudah sampai rumahku, aku segera membersihkan diri tapi, entah kenapa perasaanku kali ini ada yang janggal dan aku merasa kehilangan salah satu bendaku dan aku mengingat apa saja yang kubawa di konser tadi,ku buka kembali tas yang ku bawa tadi lalu perlahan lahan aku memeriksa tas ku awalnya aku merasa tak ada yang tertinggal namun aku coba teliti lagi, satu persatu barang didalam tasku aku keluarkan dan kulihat satu persatu hingga mataku tertuju pada resetling tas karena rasanya seperti ada penghuni tas itu dan aku merasa kenapa disitu tumben kosong dan aku teringat sesuatu ternyata benda yang kubilang penghuni tas tadi adalah gantungan kunci bunga berwarna pink yang biasa menggantung dengan estetiknya ditasku.
aku terkejut melihat gantungan tas yang biasa tergantung di tasku tiba tiba hilang, mataku terbelalak, seketika aku panik takut benda keramat itu hilang dan langsung mencari kesana kemari bahkan aku kembali tempat konser tadi demi mendapatkan gantungan bungaku lagi bahkan setiap jalan yang kulalui tadi ketika pulang dari konser kuteliti kembali namun hasilnya tetep nihil dan membuatku semakin pusing rasanya ingin menangis namun berusaha untuk kutahan.,
seketika badanku membeku, entah kenapa hanya gantungan tasku tapi bisa membuatku galau dan takut kalau gantungan tasku dibawa oleh Chan dan perlahan aku takut dia mencari tahu pemiliknya, membombardirku dengan seribu pertanyaan sampai membuatku mengakui akulah pemilik gantungan itu dan sepertinya disisi lain mau tak mau aku harus mengikhlaskan gantungan tasku meski itu adalah benda kesayanganku demi menjaga identitasku.
keesokan harinya..
hari ini sangat sepi karena jam makan siang berakhir, dan aku membersihkan meja bekas pengunjung yang berdatangan Hingga bersih dan sangat mengkilat, menata kursi kembali serapi mungkin, sembari menunggu pelanggan baru yang akan datang dan kuharap ada yang menemukannya, aku memejamkan mata dan berharap ada pelanggan datang terlebih pelanggan yang ikut melihat konser kemarin dan menemukan gantungan kunciku yang terjatuh dijalan siapa tau kan bukan Chan penemunya melainkan fans yang lain..
terdengar suara dorongan pintu yang menandakan ada pelanggan dan entah kenapa Chan akhir akhir ini menyukai makan siang disini dan datang ketika sedang pelanggan sedang sepi bersama member The one lainnya.
awalnya aku merasa biasa saja karena sudah pasti dia menyukai makan siang disini karena makanan disini sangat enak sekali bahkan terkadang dia masih membungkus makanan lagi untuk makan malam di dorm mereka kadang aku berfikir apakah mereka tidak dimarahi agensi karena makan banyak? mereka tak takut berat badannya tambah? bukankah mereka diharuskan menjaga berat badannya?.
ketika Chan hendak membayar semua total yang mereka semua jumlah makanan yang mereka makan aku yang awalnya merasa biasa saja sambil melayani pembayaran Chan kini mulai terfokus pada tas Chan yang berwarna coklat tua yang membuatku salah fokus, dia selalu datang menggunakan tas itu dan terkadang tampak tak serasi dengan pakaian yang dikenakannya tapi entah kenapa artis meski mereka memakai pakaian yang tak serasi masih saja terlihat fashionable dan aku merasa pasti ada yang aneh dengan tas yang dia bawa hingga dia membawanya kesana kemari hingga menemaninya ketika pergi kemanapun dan apapun situasinya.
"apakah mungkin itu tas kesayangan ? memangnya seberapa mahal tas itu hingga dia selalu membawanya kemana mana? setelah kucari di internet harga tas itu juga biasa biasa saja apa ada kenangan yang terkait tas itu? " gumamku dalam hati menggurutu sendiri sangat tak jelas sekali.
aku memperhatikan tas itu dari ujung atas sampai bawah namun, pandanganku terhenti ketika aku melihat ternyata gantungan bunga berwarna pink ku menggantung dengan sempurna di tas milik Chan dan kadang angin yang datang atau gerakan dari Chan membuat gantungan kunciku bergerak kekanan dan kekiri.
aku terkejut, dan berfikir " darimana dia mendapatkan gantungan itu? apa mungkin itu gantungan tasku? ah.. kurasa tak mungkin kalau itu gantungan tasku? haruskah aku diam saja? bertanya? memintanya? tapi, kalau aku bertanya bahkan memintanya untuk memberikanku pasti akan terbongkar identitasku, aku masih belum siap dan merasa masih sangat malu dengan situasi dan kondisi saat ini sambil menceritakannya pasti sangatlah tak mungkin.
keesokan harinya dia kembali datang kerumah makan kami kembali membawa tas itu, aku melayaninya, mulutku gatal ingin menanyakan asal usul gantungan tas itu namun aku menahannya hingga mereka selesai makan, dan akan pura pura bertanya seperti biasa semoga dia tidak peka mengapa aku bertanya..
akhirnya mereka menyelesaikan makannya dan Chan kembali membayar total makanan yang dihabiskan mereka, aku memberanikan diri untuk bertanya meski hati rasanya sedang tak karuan " apa kau tak bosan memakai tas itu setiap hari tampaknya hari ini tak selaras dengan warna pakaianmu yang kau kenakan tuan Chan " .
" aku tak peduli dengan penampilan ku, ah.. tas ini, aku sangat menyukainya memang harganya tak Semahal tasku yang lain tapi, gantungan tas ini sangat cantik, sangat susah mencari gantungan seperti ini, anyway, apa kau sudah selesai memproses pembayarannya? aku segera berlatih kembali kuharap kau cepat menyelesaikannya" ujarnya meski dia berbicara menggunakan bahasa Korea tapi kini aku setidaknya mengerti apa yang dia katakan karena sudah terbiasa berbicara dengan pelanggan menggunakan bahasa Korea.
hatiku sangat berdebar tapi aku berusaha menyembunyikannya " ah, begitu rupanya, totalnya 80.000 Won ya, ini kartu kreditmu, terima kasih dan berkunjunglah kembali tuan..." entah kenapa sepertinya kemampuan beraktingku meningkat pesat semenjak aku datang kekorea padahal aku tak pernah mempelajarinya dan aku merasa memang benar gantungan tas yang berada di tas Chan yang selama ini dibawa kesana kemari adalah gantungan tas yang aku miliki, alasan dia menyukai tas nya adalah gantungan tasku