"seberapa kuat wanita, dia akan menangis apabila melihat lelaki yang dicintainya bersama orang lain seberapa hebat wanita , hatinya pasti suatu saat akan rapuh maka dari itu jangan sekali kali kau melukainya..."
...........
bibir dan hati sangatlah berbeda, bibir masih bisa menipu orang lain namun tidak dengan hati.
...........
flashback on:
April 2016
aku menyukai seseorang hingga membuatku merasa sangat bodoh, aku rela menghabiskan waktu demi menemaninya, bahkan aku tak peduli berapa banyak uang yang kukeluarkan demi dia, aku rela memberinya kado saat Valentine rela menghabiskan uang untuk membelikan kado ulang tahunnya, awalnya Nial yang mendekatiku hingga aku akhirnya menyukainya secara diam diam namun...
hari ini selepas pulang sekolah aku seperti biasa didepan mading memanfaatkan wifi sekolah dan fasilitas internet gratis, aku mencari hal sesuka hatiku diinternet, tiba tiba Nial mendekatiku, mengajakku berbicara dan bercanda hingga...
tiba tiba Nial meminjam laptopku untuk membuka sosial media, dan dia ingin memberi pesan kepada pacarnya lewat sosial media itu.
hatiku terasa terkoyak, aku ingin menangis tapi entah kenapa aku masih saja berusaha untuk kuat, aku berusaha menahan diri walau beribu kata romantis dan bualan dikirimkan kepada pacarnya lewat sosial media itu dan itu dia lakukan tepat didepan mataku, aku bahkan rela menunggunya sampai dia puas mengirimkan pesan kepada pacarnya dan aku pura pura tersenyum didepannya ya, meski hatiku sangat sakit saat ini, dibilang iri pasti, dibilang marah? siapa sih yang gak marah? tapi apalah daya aku mengingat statusku dengan dia bukan siapa siapa toh kalau aku cemburu percuma dia gak akan menanggapi.
aku pura pura baik baik saja meski hatiku saat ini sakit sekali melihat fotonya yang sedang berciuman dengan pacarnya juga diupload di sosial media itu ditambah meng-upload menggunakan laptopku, seketika rasanya aku ingin membanting laptopku didepannya, aku ingin berteriak tapi tetep saja aku tak bisa mengeluarkannya apalah daya hati yang tak kuat mengekspresikannya.
Nial puas setelah lama mengirimkan pesan kepada pacarnya akupun langsung pulang, aku seketika mampir kekamar mandi dulu, aku menyemangati diriku sendiri tapi tetep saja aku tak mampu menahan air mata, kesabaranku saat ini sudah habis, aku menangis dan bahkan aku menjambak rambutku sendiri layaknya orang yang kehilangan akal, sekuat kuatnya diriku aku pasti akan menangis apabila aku melihat orang yang sangat kusukai selama ini, bahkan rela aku berikan seluruh waktuku untuknya ternyata pacaran bersama orang lain dan tentu saja aku mengenali pacarnya yang ternyata sahabatku sendiri dan dia secara tidak langsung terang terangan memberitahuku.
setelah puas aku menangis dikamar mandi, menjambak rambutku di kamar mandi, aku mengusap air mataku, membasuh wajahku, merapikan rambutku bajuku yang acak acakan terlihat seperti orang gila agar tak terlihat karena aku juga akan menjenguk kakakku yang sedang dirawat dirumah sakit karena menderita kanker otak, tentu saja aku tak ingin membebani pikirannya meski keadaan hatiku sangat sakit, bahkan sekalipun aku tak kuat menahannya aku berusaha menyembunyikannya.
aku mengendarai motorku dan aku sampai dirumah sakit yang jaraknya tak jauh dari sekolahku, aku menemui kakakku yang sedang terbaring di kasur rumah sakit, aku mengajak kakakku bercanda, lalu aku menyuapinya karena waktunya makan malam namun...
kakakku tiba tiba memelukku, entah hari ini dia ada apa tiada angin tiada badai dia memelukku, " ada apa Weh, main peluk peluk segala, kurang belaian ya? Sono cari pacar makannya sekalian Carikan aku kakak ipar hehehe" gumamku kepada kakakku.
" ada apa hari ini? auramu beda sekali? ada yang membuatmu marah? jangan bohong dengan ekspresimu, kakak tau pasti ada hal yang mengganggumu." sahut kakak kepadaku, aku tak kuat menahan air mata dan aku berbicara kepadanya bahwa aku baik baik saja, dia mempererat pelukannya sambil berkata "bibirmu bisa berbohong tapi tidak dengan hatimu, ingat apa yang terjadi saat ini pasti akan berlalu ok, jangan ambil pusing, tak selamanya kakak bisa selalu mendampingimu, melindungimu , memberimu motivasi, maka dari itu carilah laki laki yang dengan ringan hati mau melindungi dan menjagamu dengan tulus dan menerima semua kekurangan mu, selamat malam adikku semoga harimu esok lebih indah dari hari ini"
aku kembali mengusap air mataku yang tak lagi bisa kubendung , aku menyuruh kakakku tidur dan selagi kakakku tidur aku berkali kali mengusap air mataku yang kini membasahi pipiku mengingat kata kata kakakku, seakan akan malam ini adalah malam terakhirku bersamanya dan seakan akan itu kata kata terakhir yang dikatakannya, aku tidur sambil memegang tangan kakakku malam ini aku menggantikan orang tuaku menjaga kakakku karena kini mereka tengah sibuk..
tak terasa sudah pagi, matahari terlihat dari jendela, aku terbangun, aku melihat kakakku yang masih tertidur dan aku tak tega bila membangunkannya mengingat dia sering mengeluh pusing bila dibangunkan, dan aku kekamar mandi hendak mandi membersihkan diriku agar terlihat segar dan melepas strees akibat kejadian kemarin, dan...
aku memasuki ruangan dimana kakakku dirawat, aku terkejut banyak perawat dan dokter lari kekamar kakakku membawa dan memasangkan alat darurat, aku melihat orang tuaku menangis mereka hanya diam ketika kuberikan pertanyaan ada apa dengan kakakku , dan entah kenapa mataku hari ini berusaha menahan perih, ditambah aku melihat secara langsung kakakku sedang diberi kejut jantung dan berharap masih bisa diselamatkan dan hari ini seakan akan mimpi buruk dan aku berharap ini adalah mimpi buruk namun, aku tak yakin ini hanya mimpi karena terasa sangat nyata .
aku hanya bisa diam, hanya rasa takut yang sekarang menghantuiku, aku belum siap apabila satu satunya kakak laki lakiku yang selalu menemaniku bila harus pergi untuk selama lamanya mengingat janjinya yang selalu melindungiku dan menjagaku dalam situasi dan kondisi apapun.
aku memejamkan mataku, sambil berdoa berharap Tuhan memberikan keajaiban dan...
aku mendengar bunyi "tttttiiiiitttttt" dan perlahan membuka mataku melihat monitor yang bergaris lurus berwarna kuning dan mendengar kata kata yang sangat benci kudengar akhirnya terdengar...
aku langsung berlari kejenazah kakakku, aku berusaha membangunkannya " kamu bercanda kan kak? kak, bercandamu bener bener keterlaluan tau gak kak, Michael, Michael, Michael bangun....kamu pernah janji gak bakal ninggalin aku kan? sekarang mana janjimu" berkali kali aku mengucapkan kata kata itu, aku menangis sejadi jadinya....
semenjak kejadian itu aku selalu tak percaya dengan namanya cinta , suka, bahkan aku selalu menjauhkan diri dari laki laki bahkan sekalipun aku tak punya teman disekolah..
aku selalu menghibur diriku sendiri selama beberapa hari terlarut dan menikmati kesendirian dan tak mau lagi berjuang demi laki laki...
"flashback off"