" tiada senjata yang lebih tajam selain tatapan yang dalam yang sangat menusuk tajam, misterius, dan aku tak tau artinya.."
....................
sepulang dari kerja aku melanjutkan perjalananku untuk menyurvei dan mengamati rumah yang akan aku sewa dan kebetulan jaraknya tak jauh dari tempat ku bekerja, bahkan dibilang sangat dekat.
rumahnya sangat bersih, rapi, shower panas dan dingin lancar yang paling penting air krannya pun semua lancar dan tempat ini sangat nyaman untuk ditinggali.
aku menata barangku dirumah baruku dan aku tata serapi mungkin tapi entah kenapa aku kembali memikirkan hal yang hari ini terjadi, entah kenapa hari ini pandanganku dan Chan selalu bertemu, dan entah mengapa bekas tangannya tak bisa terlupakan olehku? aku segera menyegarkan fikiranku dan menyadarkan pikiranku bahwa dia adalah idol dan tak bisa didekati sembarang orang dan mulai sekarang mulai berfikir realitis mana mungkin fan bisa menikahi idolnya? namun aku berharap agar suatu hari bisa berteman dengan idol, dan merasakan punya teman walau sekali saja.
aku memasak makan malam ku sendiri dan entah kenapa hari ini aku ingin sekali menyantap Ramyeon yang berkuah sangat pedas sebelum tidur.
aku segera mematikan semua lampu rumahku ketika hendak tidur.. dan berdoa berharap besok diberikan kehidupan yang lebih baik dari hari ini sambil memandang gedung dimalam hari dan memandang menara Namsan melalui jendela kamarku.
tak terasa matahari mulai menyilaukan pandanganku dan menyilaukan jendelaku, seoul seakan akan menyapaku dan memberikan senyuman hangat padaku, aku segera bergegas karena tak ingin datang terlambat dan memberikan kesan buruk ketika bekerja.
aku menikmati setiap perjalanan yang kulalui, dan aku melihat sponsor di papan reklame bahwa The One akan mengadakan konser dalam waktu beberapa hari lagi, dan tentu aku tak ingin melewati momen ini dan aku hendak siap berkerja keras untuk mendapatkan uang agar bisa menyaksikan Chan tampil di atas panggung.
tak terasa aku sudah sampai ketempat kerjaku dan melakukan aktifitas yang sama. dan hari ini bertambah sibuk karena kita juga dapat pesanan cathering dan jumlahnya tak sedikit pula.
tiba tiba manager dari salah satu boy band mengunjungi tempat kami dan memesan makanan yang tersedia dimenu kami, setelah kutanyakan dia sering membeli menu makanan dari sini karena jaraknya paling dekat dan rasanya terkenal enak saking enaknya bahkan tak terelakan.
tak terasa matahari sudah tenggelam dan waktu menunjukkan 22 .00 KST. dan saatnya bertukar shift dengan temanku, temanku yang baru saja datang langsung kuajak kebekalang menanyakan jadwalku pada hari "The One " konser dan agar mau membantuku mencari uang tambahan, dan tak kusangka, dia baik sekali memberiku saran dan pendapat agar aku bisa mendapatkan uang tambahan banyak dalam waktu dekat dan sangat mudah sekali di mengerti dan dia adalah satu satunya teman yang baru kukenal semenjak kedatanganku dikorea.
aku mengumpulkan uang dengan cara menyanyi didepan mall besar, melukis, menerima jasa bimbingan belajar dan menulis novel bahkan membantu temanku menjual majalah demi mendapatkan uang konser.
ternyata lebih sulit dari yang kubayangkan dan rasanya badan lelah sekali, aku memandang poster Chan the one sambil tersenyum, ada perasaan bahagia tersendiri bisa melihat Chan secara langsung apalagi mengingat suaranya yang begitu berat dan dalam dan aku berharap bisa menghadiri konsernya yang pertama kali dalam hidupku dan tiba tiba aku kembali mengingat momen ketika aku bertemu dengannya.
hari demi hari kujalani, setiap tetesan keringat seakan akan sangat berarti dalam perjuanganku. tak terasa uangku sudah terkumpul dan rasanya bahagia sekali karena mendapatkan uang dari hasil ciri payah sendiri tanpa merepotkan dan bergantung dengan orang lain, aku berhasil mendapatkan tiket konser VIP dan tepatnya aku bisa melihat Chan secara dekat hatiku berdebar dan semakin menjadi jadi ketika membayangkan hingga membuat rasa ingin segera hari -h menggebu gebu.
keesokan harinya....
hari ini aku bersiap hari yang telah Kunantikan akhirnya datang juga, aku bersiap berdandan, memakai kostum ninjaku agar identitas ku terjaga, memakai jaket hitam, topi hitam, sepatu hitam layaknya ninja berharap Chan benar benar tak mengenaliku dan jangan sampai mengenaliku sedikitpun.
aku mempersiapkan kamera untuk memotret Chan dan konser "The One " pun dimulai, penampilan Chan kali ini benar benar memukau, aku selalu terpesona olehnya, setiap gerakannya membuatku tak bisa berkedip, setiap gerakannya selalu estetik dan sayang untuk dilewatkan ,hingga membuat hatiku berteriak ingin memilikinya dan hasil foto yang kudapatkan sangat bagus hingga aku berfikir apa ini pantas kudapatkan ?.
para fans VIP diberi kesempatan mendapatkan tanda tangan dari masing masing member, aku berjalan ke arah Chan dan hendak meminta tanda tangannya dan rasanya benar benar seperti odading mang oleng yang membuatku berubah menjadi Ironman . sedari tadi aku tak bisa berhenti tersenyum sambil mengantri bahkan sampai fans yang lain melihatku dan mengira aku orang yang sangat aneh.
ketika aku tepat didepannya dia terus menerus memperhatikan mataku, entah kenapa dia menatapku dengan tatapan tegas dan dalam sambil memberiku tanda tangan ketika aku hendak meninggalkan tempatnya dia tiba tiba menarik tanganku, dan tatapannya semakin dalam kali ini.. " bukankah kita pernah bertemu?". entah kenapa tiba tiba Chan bertanya kepadaku.
"astaga, apa dia benar benar mengingatku? meski hanya melihat mataku saja? aku harus bagaimana ini? apa yang harus ku perbuat? apa aku langsung kabur saja? ah tidak cepatlah berfikir Mona !!!" gumamku dalam hati. "jessuhamnida, kita memang sering bertemu secara online karena aku adalah fans mu?" jawabku kepadanya untuk meyakinkan dirinya yang tiba tiba saja sudah tertulis diotakku.
dia hanya membalas dengan muka yang dingin, tanpa kata kata, aku kembali meninggalkan tempatnya, namun sial kakiku tersandung kursi dan reflek tangannya langsung meraihku dan badanku mengenai badannya tangannya begitu hangat mengingatkanku pada seseorang, ya seseorang yang sangat berarti selalu melindungiku dari situasi apapun, menyemangatiku dalam keadaan terpuruk, dan Chan sekarang sedang menatapku dengan tatapan penuh arti, matanya selalu fokus pada mataku yang mempunyai tahi lalat dibawah kelopak mata, tatapannya kali ini misterius, tak bisa didefinisikan melalui kata kata dan membuatku terlarut dalam tatapannya , ya, karena saat ini tatapan kita sedang bertemu membuatku bertanya tanya apa arti tatapan ini? apa dia benar benar mengingatku? mengetahui ku? bahkan jauh sebelum aku datang kekorea? dan tanpa sadar gantungan tasku jatuh dilantai dan dalam situasi seperti ini aku berjanji aku tak akan mencintai laki laki dan berjanji takkan terlena dengan tatapan lelaki seperti dulu karena suatu hal yang membuatku sakit bahkan hingga detik ini rasa sakit itu belum sembuh..