Chereads / lucky fans ( On Going ) / Chapter 2 - Tatapan misterius

Chapter 2 - Tatapan misterius

" Tanpa sadar Kau telah berhasil memasuki duniaku melalui tatapan matamu yang penuh dengan arti..."

.....

" Tanpa kita sadar Tuhan memberikan kita kejutan yang bahkan kita tak minta sekalipun... kita sebagai makhluk hanya perlu berjaga jaga dan mempersiapkan diri saja"

.....

waktu berjalan cepat hingga tak terasa hari telah berganti, pagi yang indah menyapaku,matahari begitu terik menandakan hari ini cuaca sedang cerah dan bersahabat, aku segera berdandan dan mempersiapkan diri untuk bekerja aku merias wajahku, mengenakan parfum kesayanganku, menata rambut dan tak lupa membawa tas yang terdapat gantungan kunci yang berbentuk bunga berwarna pink kesayanganku

tak lupa aku sarapan sandwich yang kubuat untuk mengisi hariku, aku segera bergegas supaya hari ini aku tak telat bekerja dihari pertamaku bekerja rasa semangatku hari ini sangatlah menggebu gebu dan tak sabar mengerjakan pekerjaanku dihari bekerjaku yang pertama kali dikorea.

disepanjang jalan aku menikmati perjalananku melihat keindahan pagi dikota seoul, melihat tanaman yang rapi ditengah kota, lalu lintas yang sepi sangat berbeda dengan apa yang sering kulihat dikediaman tempat tinggalku, aku berjalan sambil bernyanyi dan saking asyiknya aku tak sadar menabrak seseorang laki laki tinggi didepanku hingga aku terjatuh,

dia mengulurkan tangannya, membantuku berdiri dan aku hanya bisa mengucapkan" jessuhamnida " ( maaf secara formal ) dan membungkukkan badanku, dan aku melihat ke orang itu hingga membuatku terkejut.

dia adalah Chan, dan aku hanya bisa diam terpaku melihatnya dan ternyata lebih tampan dilihat secara langsung dibanding dilihat di televisi, kulitnya yang putih bersih tanpa noda dan celah sedikitpun dan tinggi badannya diatas rata rata membuatku terpesona olehnya , dia menatap mataku, lalu meninggalkanku pergi begitu saja, aku masih tak yakin bahwa aku benar benar bertemu dengan Chan idolku secara langsung dan mendengar suaranya yang dalam dan berat ditambah kita bertemu dijalan didepan gedung agensinya hingga berkali kali aku mengucek mataku sambil mencubit pipiku dan aku berharap ini bukan mengingau dan ternyata memang benar,hari ini adalah kenyataan aku bertemu dengannya secara langsung.

hari ini adalah hari pertamaku bekerja, aku mendapat beberapa arahan dari pemilik rumah makan apa yang nantinya akan ku kerjakan kudengarkan dengan sepenuh hati agar aku bisa menerapkannya, aku berusaha menerjemahkan apa yang pemilik rumah makan katakan dengan pikiranku dan menanyakan hal yang belum aku pahami, beberapa kali pemilik rumah makan juga memperagakan hal hal tertentu yang bersifat hati hati.

aku kemudian menyapu, mengepel lantai rumah makan, mencuci piring yang kotor sampai bersih kesat, membersihkan kaca sampai bersih mengkilat layaknya iklan cling , membuang sampah sisa makanan atau sisa bungkus bumbu makanan bahkan bonusnya aku memilahnya agar mudah mengolah dan mendaur ulangnya , menata meja rumah makan sampai mengubah tanda close menjadi open yang merupakan tanda bahwa rumah makan siap dibuka dan pelanggan boleh datang untuk menyantap sarapan.

ternyata sangat ramai dan banyak sekali pengunjung dan bisa dibilang juga memiliki banyak pelanggan tetap apalagi kalau waktu makan siang seperti ini saat jam istirahat kantor mereka semua pada bergerombol menikmati makan siang yang disediakan oleh rumah makan ini , aku harus bersikap ramah kepada para pelanggan saking seringnya tersenyum gigiku menjadi kering...

terkadang melihat mereka menyantap makanan dengan lahap membuatku tertular virus lapar yang dibawa mereka rasanya senang melihat orang lain menikmati makan dengan nikmat memang menu tteokbboki dan ramen restaurant kami terkenal sangat enak disekitaran sini bahkan orang bekerja tempatnya jauh dari rumah makan kami rela datang demi tteokbboki yang kami buat..

waktu makan siang sudah habis dan hari sudah menjelang sore dan matahari mulai mengucapkan salam perpisahan menghasilkan sinar sunset yang indah dan akan digantikan oleh sinar bulan dimalam hari, aku menunggu waktu pulang dan aku harus masih mengurus banyak hal, apalagi aku harus mencari tempat yang bisa kusewa untuk tinggal selama aku kerja dikorea.

seperti biasa kuhabiskan waktu untuk melamun, menghalu, dan membayangkan sesuatu yang membuatku senang baik itu bersama Chan sang idolku atau bersama laki laki masa depanku yang telah Kunantikan kehadirannya sejak lama kelak selalu menemaniku padahal aku sendiri masih jomblo dan sama sekali belum pernah pacaran, hingga ...

terdengar suara dorongan pintu dan bel menandakan ada pelanggan datang awalnya aku merasa biasa dan kukira pelanggan biasa namun aku dibuat gagal fokus karena pelanggan yang datang kali ini adalah The One,

hatiku rasanya tak karuan ditambah Chan datang menghampiriku untuk memesan makanan, aku masih tak percaya dan bengong melihat Chan, " Choggiyeo" ( permisi ) berkali kali Chan memanggilku dan memainkan jarinya didepanku sambil tersenyum kearahku menggenakan mantel berwarna cream dan celana hitam panjang serta mulut yang tertutup masker dan membuatnya tampak stylish..

aku segera terbangun dari lamunan dan melayani pesanan mereka semua dan lebih mengejutkan dia tau bahwa aku wanita yang menabraknya tadi pagi didepan gedungnya hingga dia bertanya " kamu, bukannya kita bertemu didepan gedung tadi pagi? wanita yang berjalan sambil bernyanyi nyanyi?"

aku menyangkalnya " maaf tuan mungkin tuan salah orang, disini juga banyak wanita yang berwajah sama sepertiku, tuan tak tau? bahwa manusia sebenarnya punya kembaran di dunia ini berjumlah 7, aku tak terkejut tuan mengatakan itu dan satu hal lagi disini wajah sepertiku sangatlah pasaran sekali" sambil tertawa kecil didepan Chan, dan Chan juga tertawa kecil didepanku.

aku mempersilahkan Chan duduk dan membuatkan pesanannya sambil sesekalli melihat mereka sepertinya membahas sesuatu yang penting sangat penting dan kulihat dari penampilannya seperti habis berlatih , aku hanya diam pura pura tak mendengarkan agar tak ketahuan sebenernya aku menguping pembicaraan mereka yang sedang mereka bahas.

aku mengantarkan pesanan mereka sambil mendengar sedikit pembicaraan mereka, ketika aku mengantarkan pesanannya aku tak sengaja menjatuhkan pulpen berwarna hitam yang kubawa disakuku. Chan yang menyadari hal itu langsung mengucapkan " jessuhamnida" sambil mengambil pulpen milikku dan kebetulan aku relfek mengambil pulpenku hingga akhirnya tangan kita bertemu dan bersentuhan jujur aku merasakan suatu kejutan bisa menyentuh tangannya tanpa sengaja hari ini apalagi tangan yang kusentuh bukanlah tangan biasa dan aku merasa hari ini seperti apa yang pernah aku bayangkan dimasa lalu sedang terjadi.

dia menatap mataku dengan tatapan yang tajam, sangat dalam memperhatikan mataku dengan seksama dan berbeda saat awal kita bertemu didepan gedung dan saat aku melayaninya... bisa dibilang tatapan yang dalam dan penuh dengan. arti dan sangat misterius..

tiba tiba temanku datang dan aku segera memindahkan tanganku dan bergegas pergi karena sebenarnya ini terlalu overtime untuk pekerja pertama sepertiku..