Chereads / MARAHNYA SEORANG ALEA / Chapter 4 - INI PERINTAH BUKAN PERMINTAAN

Chapter 4 - INI PERINTAH BUKAN PERMINTAAN

Hari ini matahari sangat cerah mendukung perasaan cerah Alea mengawali hari,tak banyak yang diinginkan mungkin satu atau dua dan mungkin hanya salah satunya.dia harus tetap semangat membuka lembaran baru dalam hidupnya.

"Aku tidak sedang menggenggam dan di genggam siapapun,tidak sedang menjaga dan di jaga hati manapun.aku hanya perlu mengaminkan setiap doa dan harapan terbaik di ulang tahunku yang ke 23 tepat hari ini.untuk yang kesekian kalinya.aku merasa seperti anak yang terbuang.bahkan tak punya tempat untuk pulang dan berbagi cerita.ayah meninggalkanku dengan ibu untuk bersama keluarganya dan ibu pun pergi bersama keluarganya.menyisakan aku yang harus tetap berusaha tegar."gumamnya pada dirinya sendiri.

Dirinya menatap meja kerjanya merangkai semangat dalam dirinya.

"Alea...ngapain kesini?bukannya kamu di pindahkan ke ruangan Tuan Muda?" Ucap Ibu Rosy yang menjadi atasan Alea di Divisi nya.

"Di pindahin kemana bu?saya belum tahu" ucap Alea kaget.

"Tadi itu Asisten Richo menyampaikan ke saya kalau hari ini kamu di pindahkan jadi sekretaris Tuan Muda,mbak Cindy sudah di pindahkan ke divisi lain"

"Saya tidak tahu pekerjaan jadi sekretaris loh bu,sama sekali saya nggak punya pengalaman"

"Kamu nggak usah cari masalah Alea.cepat keruangan Ceo.kamu tahu kan gimana arogannya dia" perintah ibu Rosy.

***

Sementara di ruangan orang nomor satu di perusahaan itu.Rendy berhasil masuk setelah mengendap-endap seperti pencuri.

"Kamu Apa-apaan sih kak.memindahkan Alea jadi sekretarismu.maksud kamu apa?"

"Nah kamu yang maksudmu apa? Datang- datang langsung marah-marah,kayak wanita yang lagi PMS aja"

"Pindahin Alea ke divisi semula" bentak Rendy

"Tidak bisa"

"Pindahin"

"Saya yang boss nya disini,jadi semua berjalan sesuai perintahku"Alvian tidak mau kalah.

Dia menangkap gelagat Aneh dari adiknya itu.sepertinya diam diam Rendy menyukai Alea.Alvian sudah mencium aroma aroma Rendy akhir akhir ini yang bersemangat dan menunjukkan hasil kerja yang luar biasa beberapa bulan terakhir.

"Kak pindahin Alea ke tempat semula"

"Ngotot atau saya buka identitasmu disini"

Rendy hendak meraih kerah kemeja Alvian.seiring perintah Alvian ke Richo: "seret dia keluar Richo.merusak moodku saja"

"Saya bisa keluar sendiri"menepis tangan richo yang hendak menguncinya.

Tidak lama setelah Rendy Keluar,suara pintu di ketuk.

"Masuk" tanpa meninggalkan fokusnya pada berkas berkas yang ada di tangannya.

"Anu tuan..eh...saya Alea.saya di suruh kesini sama ibu Rosy".

"Mejamu sebelah sana" sembari menunjukkan Meja yang tidak jauh dari mejanya.

"Tapi tuan...saya tidak tahu mengenai tugas saya.sebaiknya kembalikan saya ke divisi semula"

Alvian menatapnya tajam seakan hendak menerkamnya,nyalinya menciut.

"Oiya tuan saya siap menerima tugas apa saja yang Tuan berikan "

"Baguslah.Richo tunjukkan padanya apa saja kontrak kerjanya di sini"

"Tuan,apa anda yakin mejanya seruangan dengan tuan,tidak di tempat sebelumnya?"

"Itu biar saya mudah mengajarinya.sudah jangan protes.tunjukkan padanya".

"Baiklah" Richo sambil menuju meja Alea.

Alea membaca poin poin kontrak kerja menjadi sekretaris.dia terbelalak kaget.

Bagaimana tidak selain menemani si Es batu nan arogan ini kemana saja pergi.ada beberapa kontrak aneh di dalamnya,seperti tidak boleh menolak apapun perintah tuan muda Ceo,bertanya mengenai pekerjaan hanya boleh pada tuan muda Ceo saja,tidak boleh membuat tuan muda Ceo marah,tidak boleh Meminta Resign,apabila meminta Resign wajib membayar denda 5 M.

"Ini saya kerja kantoran atau jadi pelayan sih pak ?" Tanyanya pada Richo.

"Ini adalah perintah nona,bukan permintaan"ucap asisten Richo sambil tersenyum.

"Kalau begitu saya menolak untuk menerima jabatan sekretaris,kembalikan saja saya menjadi karyawan biasa"

"Itu tidak mudah nona,anda sedang terikat kontrak dengan perusahaan sejak awal,jika nona meminta seperti itu sama saja nona meminta untuk di PHK,tahu sendirikan konsekuensinya jika di PHK,tidak dapat uang pesangon dan wajib membayar denda sebanyak 5 M"

Alvian tersenyum smirk mendengar asisten Richo menakuti Alea.tentu saja asisten Richo berusaha membujuk Alea bagaimana pun caranya agar mau.dia sudah tahu bagaimana Alvian akan menyusahkannya jika sampai Alea menolak.

"Apa? 5 M? "Alea sangat terkejut.

"Iya.bukankah nona menandatangani kontrak kerja di bagian HRD,apa nona tidak membacanya dengan teliti sebelum tanda tangan?" Bohongnya.

"Mati aku jika nona Alea minta bukti kontrak itu" batin asisten richo.

"Yaa saya terlampau girang,lupa baca semua kontraknya sebelum tanda tangan" sesal Alea dengan suara yang melemah.

"Untuk itu tidak usah menolak nona,bukankah gaji nona akan meningkat 2x lipat jika menjadi sekretaris?"

"Benarkah?"

"Bukankah begitu tuan?"tanyanya berpaling ke arah Alvian.

"hmm"

"Ya sudah.dimana saya harus tanda tangan?"

"Disini nona".

Asisten Richo menghela nafas lega.perintah tuan muda memang terkadang aneh dan ada ada saja.tapi ini akan berujung menyusahkannya kedalam situasi yang lebih pelik lagi jika tidak berhasil membujuk nona Alea.

"Pak Richo tunggu dulu" serunya pada Asisten Richo yang hendak memutar badan ke arah tuan muda

"Apalagi nona?"

"Saya tidak suka saya di panggil nona noni nono...apa apaan itu.saya lebih senang di panggil Alea."

"Baiklah nona eh Alea"

***