Di sebuah kamar Rumah Mewah bak istana terbaring seorang perempuan dan di sofa sebelah ranjang tempat perempuan itu terbaring ada sepasang paruh baya dan di sebelahnya lagi seorang Kakek tua dengan kursi rodanya.
"Apakah dia belum siuman?"tanya seorang kakek di kursi roda itu.
"Belum papa..."jawab lelaki paruh baya itu.
"Pa..ide gila macam apa ini menculik seorang gadis hanya untuk di jadikan menantu,"Tanyanya kemudian.
Yang di tanya sedang mengetuk-ngetukkan ketiga jarinya di atas pegangan kursi roda pertanda sang kakek sedang menanggapi pertanyaan itu dengan serius.
" Papa sudah mencari kemana mana gadis ini setelah kejadian hari itu dan baru kali ini orang orang kita menemukannya"
"Yang papa tahu dia gadis yatim piatu,hidupnya seorang diri tapi hatinya sangat baik"
"Bagaimana bisa dia lebih memilih menyelamatkan kita sementara dia sendiri nyaris tidak selamat"
"Kita berhutang budi padanya,kita semua nyaris mati dalam ledakan mobil itu seandainya gadis ini terlambat menolong kita,orang orang yang berkumpul dikejadian hanya menonton kita tanpa satupun diantara mereka menolong kita.kecuali kedatangan gadis ini yang hanya kebetulan lewat di tempat kejadian" Sang Kakek rupanya sedang mengulas ulang memory mereka tentang kejadiaan naas yang nyaris menimpa mereka saat itu.
Kedua paruh baya itu kini tak lagi mampu membantah keinginan sang kakek tua.mereka dalam pemikiran yang sama dan mungkin sedang tidak ada jalan lain sebagai solusi untuk menentang sang kakek yang memiliki hak yang paling wajib di turuti terutama jika menyangkut cucu cucu kesayangannya.
"Ini untuk cucuku yang pertama, papa tidak bisa membiarkannya seperti itu terus,sementara kakeknya ini sudah tua dan ingin menimang cicit darinya"
"Kenapa tidak dengan cucumu yang kedua saja?"
"Aku sedang menyiapkan sesuatu untuknya.usianya juga belum matang untuk menikah".
***
Rendy terbangun dari tidurnya saat cahaya matahari pagi diam diam menyelinap ke kamar apartemennya.rupanya dia sedang capek sekali semalaman membantu Alea beres beres untuk keberangkatan mereka hari ini ke surabaya.
Rendy lalu bergegas kekamar mandi,setelah mandi dan membuat sarapan untuk dirinya dan Alea..dia berjalan menuju apartemen Alea.
Mendapati pintu apartemen yang terbuka begitu saja membuat hatinya berdesir menduga seperti terjadi sesuatu yang tidak beres.dia melewati pintu apartemen dan menyadari sepatu milik Alea masih ada disana pertanda sang pemilik ada di dalam.
"Tapi kenapa pintunya terbuka ya?" Pikir Rendy.
Semua koper koper masih ada.TV masih menyala dan pintu kamar terbuka.
Deg
Deg
"Aleeea,saya bawa sarapan untukmu"
Tak ada jawaban dari Alea,ia mencoba masuk kekamar.mendengarkan apa ada suara air di kamar mandi dikamar tersebut.nyatanya tidak ada Rendy mulai panik dan akhirnya memeriksa seluruh ruangan.tidak ada Alea di bagian manapun dalam apartemen itu.jantungnya mulai berpacu.diperiksanya Tv ternyata panas , menandakan bahwa Tv itu menyala sejak semalam ketika ia bersama Alea.
Di raihnya Dompet di atas nakas samping tempat tidur ternyata masih lengkap ,bahkan semua berkas berkas penting Alea seperti ijazah dan lain lain sebagainya masih ada tersimpan Rapi pada nakas itu.
"Alea di culik" batin Rendy.
"Aleaaa" teriaknya frustasi.orang yang paling pertama di ingatnya adalah Alvian.segera dia menelpon Alvian.
"Halo.ada apa?" suara di seberang
"Kemana Alea? Pasti kau yang menculiknya kan ?"
" Apa maksudmu?"
" Alea menghilang dan saya yakin kau pelakunya"
Alvian mematikan teleponnya.
" Richo...apakah sudah kau perintahkan untuk menculik Alea?"
" Belum tuan,saya sedang mengatur strategi untuk melakukannya nanti malam,Tuan Rendy akan membawanya ke surabaya ,Rencananya kami akan menculiknya pada perjalanan mereka".
"Simpan rencanamu Richo.Alea menghilang,batalkan semua pertemuanku hari ini dan turunkan semua pengawal untuk mencari Alea"
"Baik tuan"
Deringan telepon dari rendy masuk berulang kali.Alvian tidak mengangkatnya.disusul deringan berikutnya.itu telepn milik Papanya.
"Pulanglah kerumah utama siang ini,kami ingin bicara mengenai perjodohanmu"
Alvian mematikan teleponnya.frustasi tentu saja.masalah tentang Alea belum kelar malah makin Rumit dan kini justru menghilang.sekarang masalah perjodohan yang di atur sejak dulu pun rupanya sedang mengintainya .
"Aaaarrrrrghhhh" teriaknya frustasi dan menghembuskan nafasnya kasar.
Pikirannya benar benar berkecamuk.gadis itu menghilang tanpa harus ketahuan dimana keberadaannya.handphone miliknya di rusak oleh Alvian hari itu.
Alvian bergegas menuju basement kantornya, mengendarai mobilnya keluar dari kantor dan membela kota jakarta.
"Entah kemana mencarinya,aku hanya sedang berusaha"
Alvian menangis,panik,frustasi,takut jikalau Alea melakukan hal hal yang tidak tidak seperti bunuh diri.
Perasaan serupa di alami Rendy.semua orang mencarinya.takut suatu hal buruk terjadi pada Alea.
Rendy juga mengecek semua penerbangan di bandara.namun tidak ada nama Alea zafana Abimanyu.
Rendy semakin frustasi
***