Kami pun tiba di kediaman keluarga Marshal, Jeff membukakan pintu mobil, aku berterima kasih untuk itu, Jeff mengulurkan tangannya membantuku keluar mobil aku tersenyum dan merasa bagaikan seorang putri. Ternyata acara makan malam ini juga dihadiri para tamu undangan lainnya dari keluarga Marshal yaitu kedua orang tuanya Jeff.
Ketika kami masuk, aku tertegun semua ruangan sudah didekorasi dengan berbagai bunga-bungaan yang begitu cantik, seperti ada perayaan spesial ? ah mungkin itu makan malam biasa.
"Selamat datang, Lady Isabela Anderson dan Tuan muda Jeff ! oh iya tuan muda di panggil tuan dan nyonya !" Watson menyambut kami berdua, Jeff berpamitan pergi dan meminta dia untuk melayaniku.
"Terima kasih, Watson dekorasi yang bagus, seperti ada acara spesial ?" tanyaku sambil kagum melihat sekelilingku, Watson terdiam tapi kemudian meminta mempersilahkanku masuk.
Ruangan tamu sudah dirubah, disana banyak tamu yang mengobrol. ketika aku masuk mereka sempat melirik dan menatap sebentar kepadaku. Dari pakaian dan sikap mereka bukan orang sembarangan baik lelaki maupun perempuan. Sebenarnya tatapan mereka mengingatkan ku kepada sikap para bangsawan di kotaku seakan aku orang asing dan sedikit merendahkan. Tapi aku tidak perduli, beberapa pelayan hilir mudik menawarkan cemilan dan minuman kepada para tamu sebelum makan malam.
"Aku tak percaya, pertunangan Jeff Marshal dipercepat dengan Lady Mariam !" bisik seorang tamu, aku terkejut dan terdiam. Kenapa Jeff tidak memberitahu hal itu kepadaku ?
"Tapi kurasa mereka cocok ! siapa tak kenal Sir Andrew Malford seorang politikus dan pengusaha terkenal !" kembali terdengar pembicaraan hal itu, ada rasa sakit yang kini menghujam hatiku walau aku sudah menyadarinya, serta dari nasehat bibi Samantha. Tapi mendengarnya langsung seperti ini justru membuatku patah arang mungkin saja perkenalanku dengan kedua orang tua Jeff akan sia-sia.
"Lady Mariam Marlford dan Tuan serta Nyonya Marford telah datang !" terdengar pengumuman dari Watson kepada para tamu undangan. Sontak semua melirik dan menatap tamu undangan utama yang telah datang.
Aku melihat seorang perempuan cantik, anggun dan seksi semua yang pakai dan dikenakannya sangat berkelas. termasuk kedua orang tuanya mengingatkan kepada Sir Henry yang sikapnya agak angkuh.
"Tuan Jack Marshal dan Nyonya Jean Marshal serta tuan Muda Jeff telah tiba !" Kembali Watson memberitahu bahwa tuan rumah sudah datang. Aku hanya terdiam dipojokan tanpa mampu mengucapkan sepatah kata pun. Terlihatlah kedua orang tua Jeff, ayahnya tuan Jack Marshal mengingatkanku kepada ayahku, yang membedakan ia terlihat lebih tegap dan gagah walau rambutnya sudah memutih sedang istrinya terlihat cantik, anggun, matanya menyiratkan ia lebih tinggi dari suaminya, semua kuasa ada di tangannya dan tentu saja Jeff yang kini terdiam seperti seorang robot yang dikendalikan oleh ibunya tidak bisa berbuat apa-apa dan itu terpancar di matanya yang sekilas menatapku.
Aku menghela nafas, aku akan bersikap biasa saja karena terlanjur disini. Aku ingin tahu seperti apa keluarga Marshal sesungguhnya, sayang sekali kalau mereka sama seperti Sir Henry, padahal mereka masih keturunan kerajaan Inggris bangsawan terhomat. Kedua keluarga bertemu bersalaman dan saling sapa dan mengobrol.
"Terima kasih kalian para udangan telah sudi datang ke acara pertunangan, ini semua mengejutkan kami berdua ! tapi kami tidak mempermasalahkan hal itu, karena ini baru pertunangan belum pernikahan ! jadi kami setuju, putraku Jeff Marshal setidaknya satu tahun lagi akan lulus dari universitas Oxford selain itu sedikit-sedikit sudah mulai mengenal dunia bisnis sepertiku ! Lady Mariam sosok gadis cantik, aku mengenalnya sejak masih kecil karena aku dan Ayahnya sudah berteman lama dan memang mempunyai niatan untuk menjodohkan mereka dan keduanya sangat cocok !" jelas Sir Jack Marshal memberikan pengumuman kepada para tamu undangan semua bertepuk tangan seperti setuju.
Jadi begitu, ternyata memang di jodohkan dari keci rupanya, dan itu memang sering terjadi di kalangan para bangsawan sebagai pengikat pertemanan dan juga saling percaya untuk bisnis atau perusahaan agar terus berjalan. Aku sering mendengar hal itu dari ayahku, dan akupun sempat di jodohkan tapi tidak jadi.
"Nah, Putra ku apa yang kamu ingin sampaikan ?" tanya nyonya Jane Marshal kepada putranya. Jeff terdiam sejenak dan sempat melirikku sekilas.
"Oke, aku bersedia !" jawab Jeff singkat. semua bertepuk tangan dan saling berbisik.
"Kalau begitu, apa ada yang harus diberikan kepada tunanganmu ?" kembali nyonya Jane mengingatkan sesuatu kepada putranya itu. Jeff mengangguk dan mendekati Lady Mariam Malford dan mengambil kotak dari sakunya dan membukanya semua tertegun melihat cincin berlian sebagai tanda pertunangan. Dan itu sedikit lebih besar dari cicin milikku, tanpa sadar tanganku seperti ingin menyembunyikan cincin berlian pemberian Jeff tadi dan ingin mencopotnya.
"Lady Meriam Malford maukah kamu menerimaku sebagai kekasihmu ?" tanya Jeff kepada perempuan cantik itu sambil bertatapan,
"Tentu saja Jeff Marshal aku menerimanya !" jawabnya dengan semu merah di wajahnya. Dan setelah itu Jeff menyematkan cincin itu di jari manis perempuan itu. Dadaku berdebar tanganku mengelus cincin berlian di jariku. Suara tepuk tangan kembali menggema ada senyum terukir dari kedua orang tua Jeff terutama Jane Marshal ibundanya.
"Baiklah, sekarang kita akan berlanjut acara untuk makan malam ! Watson !" ujar Jane Marshal memberi perintah.
"Baiklah para undangan terhormat kita sekarang menuju kebun belakang, kami sudah menyediakan meja khusus untuk kalian, Silahkan Tuan dan Nyonya Malford serta Tuan dan Nyonya Marshal berserta kedua kedua pasangan ! Ikuti saya !" jelas Watson sambil membungkuk memberi hormat dan kemudian mengajak kami ke kebun belakang dimana banyak bunga di taman dan patung air mancur. Rupanya ini pesta kebun. Akupun perlahan mengikutinya dengan langkah sedikit berat kurasa.
Tak ada acara perkenalanku sekarang dengan mereka, yang terjadi justru pesta pertunangan, haruskah aku pulang kembali ke WoodChester ? aku pikir akan sedikit lama disini dan berharap baik tapi ini diluar dugaanku, toh tujuan utama aku kesini sebenarnya hanya ingin mengetahui warisan dari ayah ibuku dan mengambil uang untuk perkebunan anggurku, tidak lebih, ini hanya selingan saja.
Di kebun sudah disediakan beberapa meja bulat dan kursinya untuk para tamu, kami didudukan berdasar kelompok dan aku duduk di paling pojok dengan tamu undangan para bangsawan tua baik itu perempuan atau lelaki. sementara tuan rumah disediakan tempat khusus meja makan panjang. Dari tempat dudukku terasa jauh kulihat Jeff dari sini, dia duduk disamping tunangannya dan terlihat mengobrol akrab dan aku hanya terdiam.
"Membosankan !" ujar salah seorang tamu berbicara dan diiringi tatapan setuju dari yang ada di mejaku sekarang.
"Yeah, kita hanya undangan saja Lady Sarah !" seru yang lain. Aku heran apa pestanya atau yang lainnya yang membuat mereka bosan ?
"Maaf, apa yang membuat kalian bosan ?" tanyaku. Semua melirik kepadaku.
"Kamu siapa ?" Salah seorang malah bertanya kepadaku, aku tersenyum.
"Aku teman dekat Tuan muda Jeff !" jawabku "Perkenalkan namaku Lady Isabela Anderson dari WoodChester !" akupun memperkenalkan diri. "Tapi panggil saja saya Ella !" mereka menatapku dari ujung rambut sampai kaki.
"Oh salah satu gadis yang menyukai lelaki muda itu ya ?" sepertinya mereka sudah tahu, apa dari penampilanku ?
"Begitulah, tapi kami hanya .. sahabat kok !" aku berusaha tersenyum, para pelayan mulai membagikan minuman.
"Syukurlah, sebenarnya aku lebih suka dia denganmu, dibanding dengan Lady disana itu !" jawab salah satunya dan diiringi anggukan yang lain, aku tertegun padahal mereka baru kenal diriku tapi sudah bisa menilai.
"Apa maksud nyonya, saya dan dia sama saja seorang bangsawan ?" tanyaku heran.
"Kamu dari Woodchester bukan ?" aku mengangguk, "bangsawan disana lebih bebas dibanding dengan di London ! disini para gadis ingin langsing dan menarik sehingga banyak mereka berdiet, gemuk tidak elok dan terkesan rakus ! selain itu lebih banyak aturan yang harus dijalani ! ternasuk perjodohan ! dan itulah yang membuat membosankan ! tidak ada perubahan !" jelas seseorang semua mengangguk, aku tertegun dan tersenyum.
"Para tamu undangan, kita berdiri dan bersulang untuk kedua pasangan !" ujar Ayahnya Jeff, kami berdiri dan mengangkat gelas.
"CHEEEEERRR ... !"
Kami pun minum dan duduk kembali, kini para pelayan mulai menyuguhkan makanan penbuka.
"Oh ya nona apa yang kamu lakukan disana ?" tanya seseorang bertanya tentang aktivitasku.
"Aku punya tanah pertanian dan perkebunan anggur !" jawabku.
"Di WoodChester ada perkebunan Anggur ? aku baru mendengarnya !"
"Tentu saja sebagai kota pelabuhan, aku dengar tanahnya subur disana !" mereka memberi tanggapan baik dan aku sedikit melupakan pertunangan ini.
"Aku baru memulainya kok ! beberapa bulan kemarin kami baru saja panen ! dan langsung dibuat Wine !" ujarku.
"Wine ? ada disini ? aku pikir hanya dari Perancis dan Spanyol saja !" aku semakin bersemangat.
"Ini baru awal, nanti kedepannya akan memproduksi wine khas Inggris ! aku janji tidak akan kalah dari produk Perancis atau Spanyol !" jawabku berpromosi.
Begitulah terjadi obrolan yang menyenangkan dan tanpa diduga kami akrab. Sepertinya aku lebih dekat dengan orang lebih tua di banding yang lain, itu mengingatkanku kepada bibi Samantha.
Bersambung ...