Chereads / PANGERAN UNTUK ELLA / Chapter 15 - Terpaksa dan Kejutan

Chapter 15 - Terpaksa dan Kejutan

Aku menangis dikamarku ketika ku baca surat itu, semua benar. Aku tidak menyalahkan dan membenci ayahku, tapi tidak dengan Sir Henry dan keluarganya yang telah membuat ayahku dan aku harus menanggung semuanya. Surat itu memang perjanjian ayahku dan mereka, intinya jika aku menikah dengan Daniel semua hutang dan perusahaan lunas dan kembali kepadaku sebagai ahli warisnya bila terjadi sesuatu dengan ayahku, berbanding terbalik bila menolak, semua harta benda, perusahaan dan rumah berserta tanahnya akan disita.

Aku tidak tahu harus berbuat apa mengenai masalah ini. tidak ada seorang bisa ku jadikan tempat curhat, aku juga memikirkan perkebunan anggur yang baru saja berbuah dan juga wine juga pertama kali dibuat. Perlahan ke sentuh cincin berlian pemberian Jeff dan janjiku kepadanya. Aku punya uang dan perhiasan tapi apa itu cukup atau tidak melunasi utang ayahku semuanya ? kurasa tidak, kalau semua untuk bayar hutang, bagaimana dengan kebun anggurku.

Aku pun tertidur dengan pikiran kalut karena masalah ini. Keesokan paginya aku bangun dengan malas, dan kembali menarik selimutku aku melirik jam disampingku pukul 8 pagi, Ah masih pagi kataku. Tak lama terdengar ketukan di pintu kamarku aku terkejut, siapa sih pagi-pagi begini yang datang gerutuku dalam hati.

"Siapa ?" tanyaku, aku memakai kimono dan merapikan rambutku.

"Maaf nona ! kami mengantarkan sarapan pagi untuk anda !" seru yang dari luar, pelayan hotelkah ? perasaan, aku tidak memesan sarapan pagi. Akhirnya aku membuka pintu kamar dan memang mereka.

"Maaf nona saya mengganggu, kami hanya di perintahkan untuk membawa sarapan untuk anda !" ujar si pelayan, dia membawa dorongan yang berisi penuh makanan untuk sarapan.

"Banyak sekali ! dari siapakah ini aku tak pernah memesan ini ?" tanyaku.

"Nona pasti sudah tahu, oh ya disini kami bawakan beraneka roti dari tawar sampai Croissant, kemudian berbagai selei dan madu, teh, kopi dan juga berbagai jus serta buah-buahan ! ditambah beberapa bacaan koran di pagi ini !" jelas si pelayan menjelaskan semuanya.

"Oke terima kasih, ucapkan kepada tuanmu sebaiknya hentikan semua yang di yang dilakukannya ini ! aku bisa memesan dan membayarnya sendiri !" ujarnya dingin.

"Maaf nona, saya hanya menjalankan perintah ! saya akan menyampaikan pesan anda nona terhadap tuan Daniel ! permisi nona selamat pagi !" pelayan pun pergi sambil menutup pintu. Apa sih keinginan sebenarnya si Daniel ini ! menyebalkan aku duduk di pinggir tempat tidur tapi terdengar perutku berbunyi, sialan ! tapi aku menghela nafas, makan malamku terganggu karena ulah lelaki berengsek itu.

Dan kini ia merayuku dengan sarapan pagi ini, oh oke Daniel ! aku melayani semua permainanmu ! ujarku dan membawa dorongan sarapan ke balkon kamar, aku duduk menikmati suasana pantai pagi ini.

--------------

Selesai sarapan, aku mandi dan berpakaian. Hari ini tujuanku adalah ke bank untuk menyimpan uangku dan juga sebagian perhiasanku. Aku turun ke lobby dan meminta repsionis untuk menyiapkan kendaraan dan akan kubayar. Tak berapa repsoinis mengatakan mobil yang kupesan telah datang.

Aku sempat terkejut, sebuah mobil ? lebih bagus daripada mobilnya Jeff yang klasik. tetapi yang ini bentuknya baru aku lihat, seorang penjaga pintu membuka pintu belakang dan aku ucapkan terima kasih.

"Tolong ke bank London cabang kota ya !" perintahku kepada sopir. mobil pun berjalan.

"Baik nona !" jawab si sopir, aku terkejut ! aku kenal suara ini dan itu Daniel !

"Berhenti ! turunkan aku !" teriakku kepada Daniel.

"Aku tidak mau, aku seorang sopir akan mengantarmu kemana saja !" bantah Daniel.

"Apa sih maumu sebenarnya !" teriakku marah kepadanya.

"Untuk saat ini, akan jadi sopirmu nona Ella !" aku terdiam.

"Kamu sudah membaca surat itu kan ? simple saja kan, tinggal menikah denganku semua hutang ayahmu lunas !" Daniel menatapku dari kaca depan.

"Benarkah ? hanya itu ?" tanyaku. Daniel terdiam.

"Tentu saja dengan syarat cuman 3 tahun kita menikah dan kemudian bercerai !" jawab Daniel.

"Kenapa kamu ingin menikah denganku Daniel ? kamu bisa mendapatkan wanita yang lebih baik dariku !" ujarku.

"Aku ... tidak bisa mengatakan apapun !" jawabnya singkat.

Akhirnya aku tiba di bank, dan turun sementara Daniel akan menungguku. Mengejutkan memang tapi aku tak perduli. Tak lama semuanya telah selesai dan aku keluar dan benar, mobil itu masih di situ dengan Daniel menyandar di mobil memakai topi dan berjas lengkap, kemudian membuka pintu belakang aku masuk.

"Terima kasih !" ujarku singkat. Daniel hanya tersenyum dan kemudian kembali menyetir.

"Mau kemana sekarang ?" tanyanya kepadaku.

"Entah lah !" jawabku.

"Kalau begitu kita jalan-jalan keliling kota, Oke ?" aku hanya menggangguk pasrah.

Dan memang dia mengajakku jalan-jalan ke berbagai destinasi wisata di kota ini, setelah itu makan siang di sebuah restoran pinggir pantai dengan seafood makanan utamanya. Dan kami pulang ke hotel.

-----------

Dua hari kemudian aku pulang ke kampung halamanku, Ah betapa rindunya aku. Ketika sampai rumah ku peluk semuanya sampai aku menangis. Semua terkejut mereka mengira menangis karena pergi jauh jadi rindu, padahal aku menahan perasaanku setelah beberapa kejadian tak terduga ku alami.

Hubunganku kemudian dengan Daniel menjadi dekat dan itu menjadi topik gosip panas di seantero WoodChester terutama para perempuan kaya maupun biasa yang berusaha mendekatinya selama ini, siapa yang tak ingin menjadi pacar bujang kaya raya dan terhormat ? aku tidak, ini hanya keterpaksaan saja. Aku sudah berbicara banyak dengan bibi Samantha. Dan justru ia memintaku menikah dengan Daniel !

Aku tidak marah, aku mengerti apa yang dimaksud bibi Samantha, Tak lama Daniel mengundangku makan malam di rumahnya. Daniel menjemputku dengan mobil yang sama dengan kepunyaan Jeff di London, semua orang rumah terkejut dengan kedekatanku dengan musuhku sendiri. Aku belum menceritakan semuanya nanti saja bila waktunya tiba.

Kami berdua tiba dikediaman Sir Henry Spencer orang tua dari Daniel Spencer, aku memakai gaun yang ku beli di London. perhiasan milik ibuku yang lebih kecil dan tentu cincin berlian yang diberikan Jeff untukku. Ternyata bukan hanya aku yang diundang tapi orang terdekat kedua orang tua Daniel pun datang.

Satu yang aku tak percaya ternyata kedua orang tua Daniel belum mengetahui hubungan kami berdua, mereka berdua terkejut melihat kedatanganku terutama istrinya dan juga Sir Henry sendiri ! tapi Daniel tidak perduli dengan sikap kedua orang tuanya yang kelihatan tidak suka kepadaku, berbading terbalik ketika di situasi yang sama dengan Jeff.

Daniel tetap mendampingiku, sampai dia duduk di sebelahku di meja makan. Sikapnya itu membuatku berubah fikiran.

"Mohon maaf kepada semuanya, terutama Dad dan Mom, ini memang mengejutkan tapi aku sudah memenuhi apa yang kalian inginkan sejak lama, yaitu menikah ! dan aku sudah memilih siapa perempuan yang cocok untukku ! Dan itu adalah Nona Isabella Anderson !" Daniel melirik kepadaku dan kedua orang tuanya serta para tamu yang terkejut.

"Dihadapan kalian aku akan melamar dia secara langsung ! bangunlah sayang !" perintahnya kepadaku dan aku menurut dan berdiri dihadapannya. Aku memang memindahkan cincin pemberian Jeff ke jari telunjuk.

"Nona Isabela Anderson ! maukah kamu menerimaku sebagai kekasihmu ?" aku menatapnya dan kemudian mengangguk.

"Aku menerimanya, Daniel Spencer !" ucapku dan Daniel membuka kotak perhiasan dan aku terkejut berlian merah lebih besar dari milikku dan hampir sama dengan cincin pertunangan Jeff ! Ia pun memasukan cincin itu ke jari manisku kemudian menciumku semua bertepuk tangan kecuali keluarga Daniel,

"Tunggu Daniel ! kenapa kamu melakukan ini secara mendadak seperti ini ?" tanya Ayahnya Sir Henry, semua terkejut.

"Tidak tahu apanya ayah ? kan ayah sendiri membuat surat perjanjian pernikahanku dengan mendiang ayahnya Ella yaitu Sir Samuel Arthur Anderson bukan ? dan itu belum dibatalkan secara hukum dan perjanjian, walau ada penolakan darinya ! tapi surat itu tetap ada ditangan kita ! Ella sendiri sudah setuju bukan ? menikah denganku !" jawabnya tegas, muka Sir Henry memerah. Dan kemudian terdiam. Para tamu saling berbisik semua sudah tahu berita itu.

"Oke semuanya, angkat gelas anggur kalian ! termasuk keluargaku dan juga Dad dan mom !" Daniel menatap ke anggota keluarganya semuanya berdiri.

"Cheeerrr !"

"Cherrrr !" Seru para tamu, Daniel merangkul pundakku dan mencium keningku, aku hanya tersenyum .

Bersambung ...