Chereads / PANGERAN UNTUK ELLA / Chapter 18 - Kehamilan Anak Pertama, Kekecewaan

Chapter 18 - Kehamilan Anak Pertama, Kekecewaan

Keesokan paginya aku bangun dan terkejut karena ada memelukku ternyata itu adalah Daniel.

"Pagi !" bisiknya sambil mencium leherku.

"Daniel, aaahhh !" aku mendesah, "Jangan, aku belum mandi !" tapi Daniel kemudian menciumku, kami berciuman dan akhirnya melakukan hubungan seks, kembali Daniel menyebutkan nama pria itu ! apa ia membayangkan bercinta dengannya setiap melakukan itu denganku ?

Air dingin menguyur tubuhku mendinginkan otak ku yang sudah mulai tak waras karena tindakanku yang sudah gila ini. Aku membersihkan tubuhku.

"Sayang ... bener nih, tidak jadi ikut !" teriak Daniel mengajakku kerumah keluarga Marford.

"Sudah kubilang ... aku tak mau ikut ! pergilah !" teriakku.

"Oke baiklah, mungkin aku pulangnya agak malam ! kau tahu kan ...!"

"Iya tidak apa-apa pergilah !"

"Baik, aku tinggalkan sejumlah uang buat kamu jalan-jalan dan belanja !"

"Oke ...!" Setelah itu Daniel pergi.

-----------

Setelah selesai mandi, aku ganti baju dan sarapan pagi yang sudah di pesan sebelumnya, aku melirik ke sebuah amplop dan membukanya cukup lumayan kataku dalam hati, Aku kemudian keluar untuk jalan-jalan, sudah 2 bulan berlalu sejak aku kesini dengan Jeff. Dia sedang kuliah di oxford. aku meminta di antarkan ke sana dan ternyata unversitas ini sangat luas dan aku tidak tahu jurusan Jeff di sini, beberapa mahasiswa melirik ke arahku. aku pun memutuskan untuk pergi.

Aku berjalan-jalan di pusat kota, dan aku membeli Sandwich untuk makan siangku. aku pun memutuskan pergi ke taman di pusat kota untuk makan disana dan menikmati Sandwichku.

"Berita hari ini ! berita besar ... Partai Nazi Jerman pimpinan Adolf Hitler menang dan menjadi Kanselir Jerman ... ayo baca jangan sampai ketinggalan !" teriak seorang anak kecil bertopi menawarkan surat kabar hari ini.

Hari ini cukup cerah udara dan menjadi dingin, sekarang memasuki musim gugur, daun-daun mulai berguguran, Aku terdiam menikmati suasana ini. orang-orang berangkulan berpasangan. Aku iri kepada mereka, dan akupun kembali ke hotel.

Malamnya aku makan malam sendiri di restoran hotel dan kembali setelahnya, tak sadar ketika aku tertidur aku merasa ada menciumku. Keesokan harinya aku bangun dan melirik ternyata itu Daniel, entah jam berapa dia pulang. aku turun dan menuju kamar mandi, ku pesan sarapan. Daniel terbangun ia menggeliatkan tubuhnya.

"Selamat pagi !" sapanya melihatku baru selesai mandi.

"Pagi !" sapaku, dia turun dari tempat tidur dan menarik tubuhku dan mencium bibirku.

"Daniel ... cepat mandi sana !" aku melepas ciumannya, dia menatapku.

"Kamu tahu Ella ! kau terlihat sangat cantik !" dia kembali menciumku. "Aku sangat beruntung kamu menjadi istriku, walau aku tahu ini hanya kontrak ! tapi kamu benar-benar mengerti aku !" aku tersenyum.

"Sudahlah jangan merayuku ! ayo cepat mandi !"

"Oke my Queen !" dia pergi sambil membungkuk, aku hanya tertawa, pintu kamar di ketuk dan ternyata pelayan membawa sarapan pagi. Aku berganti pakaian, Daniel berjanji akan mengajakku ke Departemen Store Harold's hari ini.

Daniel keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk, harus ku akui tubuh Daniel lebih kekar berotot dan berbulu halus di dadanya, dia tampak jantan dibanding Jeff yang lebih putih dan imut. Sayang tubuhnya hanya untuk lelaki bukan perempuan, hanya aku istrinya yang bisa menyentuhnya.

Akhirnya setelah semua beres, kami pun jalan-jalan ke Departement Store Harlods, Daniel memintaku untuk memilih pakaian atau apapun itu yang kusuka. Aku bukan wanita matre yang memgambil apapun walau Daniel suamiku. Aku belanja sesuai kebutuhan saja.

Beberapa hari kemudian kami pulang ke Devon sebentar kemudian pulang ke Woodchester, mulai saat itu aku tinggal di rumah Daniel. Tapi walau begitu sesekali aku tinggal dirumahku sendiri, sambil mengawasi perkebunan anggurku.

-------------

Tanpa terasa waktu terus berlalu, sekarang memasuki musim dingin aku dinyatakan hamil oleh dokter dan aku sangat bahagia begitu pun Daniel. Bagaimana keluarga besar Daniel ? mereka senang walau kedua orang tua Daniel belum berubah, tapi kakak-kakaknya sudah menerimaku terutama Lady Joana yang sejak awal mulai berteman denganku.

Sesekali aku juga tinggal di rumahku, keluargaku begitu perhatian sekali, oh ya beberapa kali aku menerima surat dari Jeff, aku membalas suratnya tanpa memberitahu keadaanku yang sebenarnya yang telah menikah dan hamil entah anak Jeff atau Daniel.

Aku juga berkunjung ke rumah bibi Samantha ia begitu gembira dengan kehamilanku dan yang paling aku bahagia ternyata anak yang ku kandung adalah lelaki. Dia tidak sabar menanti 'cucunya' yang ku kandung. Aku tahu kesehatan bibi Samantha sedang tidak baik.

Musim semi pun tiba kehamilanku sudah pada puncaknya, tinggal menunggu waktu melahirkan. Sampai aku mendengar bibi Samantha masuk rumah sakit, aku datang untuk menjenguknya dan betapa terkejutnya disana ada Jeff ! Dia menatapku tajam, apa dia sudah tahu tentangku ?

"Bagaimana ...keadaan bibi Samantha ?" tanyaku kepadanya dengan bersikap biasa,

"Pergilah, Ella ! dia baik-baik saja !" jawabnya ketus.

"Jeff aku tidak tahu kamu dengar darimana, aku bisa menjelaskan semua ini padamu !" kataku

"Tidak perlu Ella, kamu sudah membohongiku ! dan sekarang kamu menikah dengan musuhmu sendiri ! kamu tahu aku sudah mempersiapkan semuanya agar kita bersatu tapi pada kenyataannya kamu sudah berkhianat !" jawabnya dengan nada marah.

"Kamu berhak marah kepadaku Jeff ! tapi aku mendengar kau akan menikah beberapa bulan lagi !"

"Alasan, kamu tahu betapa sakit hatiku kamu telah menikah dan membohongiku melalui surat yang kamu kirimkan kepadaku !"

"Jeff, kamu tahu ! kita tak mungkin bersama, walau aku berharap seperti itu ! kedua orang tuamu membenci diriku !" jawabku sambil menangis, kurasakan bayi dalam perutku bergerak.

"Pergilah Ella, dan jangan kembali lagi ! aku membencimu !" Jeff mengusirku. Aku tak bisa berkata apa-apa, aku membalikan tubuhku dan berjalan pulang dengan hati yang sedih. semakin lama perutku terasa sakit. Untunglah masih dirumah sakit.

"Sus .. suster tolong saya ... perutku sakit !" kataku kepada suster di lobby rumah sakit, para suster terkejut melihat darah di kakiku mulai menetes.

"Keadaan darurat, seorang perempuan akan segera melahirkan ! cepat hubungi dokter kandungan dan siapkan ruang persalinan !" teriak Suster.

"Awww ... Suster sakit perutku !" nafasku terengah dan tubuhku basah oleh keringat.

"Nyonya tenang ya, bisa diberitahu nama anda dan suaminya biar saya bisa menghubunginya !" tanyanya.

"Namaku Ella ... suamiku Daniel Spencer ... !" jawabku pelan.

Akhirnya aku dibawa ke luar bersalin, rasa sakit makin menjadi. Dokter datang dan memeriksaku dan ternyata aku siap melahirkan. Di sanalah di ruang bersalin aku berjuang untuk anakku, darah dagingku dari Jeff dan Daniel ...

"Oe ... oe ...!" samar-samar terdengar suara tangisan bayi. benarkah dia telah lahir ? seorang perawat memperlihatkan seorang bayi yang masih berdarah dan bertali pusar, meronta-ronta menangis, aku ingin memeluknya tapi tubuhku seperti tidak ada tenaga, tak terasa air mataku menetes dan kemudian tak sadarkan diri.

Entah berapa lama aku tak sadarkan diri, aku membuka mataku dan melihat Daniel disana.

"Daniel ... " kataku pelan, Daniel terkejut dan mendekatiku dia mencium keningku.

"Kamu sudah siuman sayang ! syukurlah !" ujarnya.

"Dimana dia ?" tanyaku.

"Siapa, oh maksudmu anak kita ? dia tidak apa-apa sayang ! dia sehat dan seorang laki-laki !" Jawabnya senang dan bahagia sekali, aku tersenyum.

"Boleh aku melihatnya Daniel ?" tanyaku lagi.

"Tentu saja, tapi sekarang kamu masih lemas ! kemarin kamu banyak kehilangan darah ! hampir saja kamu ... untung bisa diselamatkan !" Daniel mengusap rambutku dan mencium keningku, aku menangis bahagia sekaligus sedih.

Bersambung ...