Chereads / A Man In Love / Chapter 5 - Give Up

Chapter 5 - Give Up

Alex bersandar pada kepala tempat tidur sembari memeluk tubuh Surie. Setelah melewati pergulatan panas karena melepas rindu satu sama lain, mereka berdua akhirnya kelelahan. Atau... setidaknya Surie yang terlihat sangat kelelahan.

Surie yang terlihat tertidur pulas namun memeluk erat Alex seakan enggan melepaskannya, hanya membuat Alex tersenyum puas. Bagi Alex, tak ada yang berubah dari Surie walaupun mereka telah bercerai.

Alex mengelus lembut rambut Surie yang menyentuh pipinya. Sambil bergumam, "Milikku."

Keesokan paginya, di saat terik sinar matahari menyinari kamar. Surie yang mulai merasa silau perlahan membuka kedua matanya. Tubuhnya masih lelah namun tidak dengan perasaannya.

Ketika melihat Alex masih tertidur lelap sambil memeluk tubuhnya, Surie perlahan mencium lembut bibir mantan suaminya itu.

Surie tersenyum lembut. "Aku fikir kamu udah pergi." Ucapnya pelan.

"Pergi kemana?" Tanya Alex dan membuat Surie kaget.

"Kamu udah bangun? Sejak kapan?" Tanya Surie tak menyangka kalau ternyata Alex hanya berpura-pura tidur.

Alex tersenyum lebar seakan menggoda Surie, "10 menit yang lalu."

Surie menepuk pundak Alex yang seketika membuat Alex mengaduh. Dengan balutan selimut yang menutupi tubuhnya, Surie perlahan bangun dari ranjang namun Alex menarik lengannya kembali membawa Surie ke dalam dekapan Alex.

"Kamu mau kemana.. Aku masih kangen sama kamu.." Ujar Alex dengan nada bicara yang terdengar manja.

"Aku mau buatin sarapan buat kita, Al. Kamu harus ke kantor kan?"

"Tapi aku masih kangen sama kamu. Aku gak oerlu sarapan, aku cuma perlu kamu..Surie."

Surie tersipu malu. Di saat Alex bersikap manja seperti ini, menggodanya seperti ini, maka semua pertahanan diri Surie akan hancur begitu saja.

Surie memang tak bisa membohongi hati, fikiran, dan tubuhnya kalau ia masih begitu mudah tergoda oleh semua kata-kata manis yang Alex lontarkan padanya. Surie masih terobsesi pada laki-laki yang kini menjadi mantan suaminya.

Semua sarapan yang bisa Surie siapkan akhirnya tersaji di atas meja. Alex akan terlambat berangkat ke kantor jika semalam terjadi sesuatu yang begitu romantis antara dirinya dan Surie.

"Kamu mau kemana hari ini?" Tanya Alex di sela-sela menikmati sarapannya.

"Mungkin.. mau ketemuan sama Sandra." Jawab Surie.

"Kamu pacaran sama Sandra?"

Surie nyaris tersedak dan segera meminum air.

"Kamu ngomong apa sih Al?!"

"Habis.. kamu kayaknya dekat banget banget sama Sandra. Aku jadi ngerasa di nomer dua'in."

"She's my bestfriend." Ujar Surie memperjelas.

"Lagipula buat apa kamu cemburu sama Sandra. Dia kan cewek, dan kita berdua masih normal. Sandra itu udah punya tunangan, hanya saja mereka lagi LDR'an." Sambung Surie lagi.

"Kamu... siap LDR'an sama aku,hm?" Tanya Alex ingin menggoda Surie.

Surie hanya menggeleng heran dan menghela nafas. "Udah cukup ya aku berbagi kamu sama Fey, atau cewek lain. Jangan minta lebih." Ujar Surie mempertegas.

Alex tersenyum tipis dan menggenggam salah satu tangam Surie. "Kamu jangan khawatir ya.. gak ada yang akan bisa gantiin posisi kamu di hati aku, Surie."

Degh!!!!

Surie bisa merasakan dadanya kini berdegup kencang. Ia tahu kalau kata-kata Alex barusan bukanlah rayuan gombal atau kebohongan. Namun melihat kondisi yang terjadi saat ini di antara mereka berdua, membuat Surie tidak bisa menghilangkan ketakutannya. Setelah apa yang terjadi di antara mereka berdua semalam, dan jarak yang terjalin semakin menyempit, Surie semakin menyadari kalau ia tak bisa kehilangan Alex lagi.

"Iya.. aku percaya Al." Ucap Surie sambil tersenyum lembut.

*****

Alex masuk ke dalam ruang kerjanya. Kedua matanya melebar ketika melihat Fey duduk santai di sofa sambil membaca majalah.

"Fey?!" Ujar Alex kaget.

Fey meletakkan majalah yang ia baca di atas meja. Ia tersenyum lebar sambil bangun dari sofa.

"Hey.. Good Morning, Al. Akhirnya.. kamu sampai juga di kantor." Ucap Fey namun terkesan seperti sebuah sindiran halus.

"Udah berapa lama kamu disini?" Tany Alex.

"Kenapa.. kamu takut buat aku nunggu lama?" Tanya Fey balik.

Alex berdeham. "Gak juga.." Jawabnya singkat.

Fey mendekat ke arah Alex. Sambil menyentuh sisi atas jas Alex kemudian menatap Alex. "Aku tahu.. kamu gak akan pernah buat aku nunggu lama, Al." Ujar Fey seduktif.

Alex berusaha bersikap normal bahkan ketika Fey tiba-tiba memeluknya. "How's your night with Surie?? Must be fun right?"

Alex hanya terdiam dengan kedua matanya yang melebar.

*****

"WHAT?!!"

Surie berusaha menenangkan Sandra yang kaget bukan kepalang. "Ssttt...calm down. Kita lagi di cafe sekarang, San."

"Ya tapi... kok bisa??!!!!" Sandra masih tak percaya setelah mendengar semua cerita Surie atas apa yang terjadi kemarin malam hingga hari ini antara Surie dan Alex.

"Yeah.. why not?? He deserves a chance." Ujar Surie.

"Berapa kali lagi kamu mau kasih kesempatan buat mantan suami kamu itu. Remember Surie... Alex itu udah punya Fey sebagai tunangannya, dan kamu cuma mantan istrinya."

"I know..."

"Then What?!. Kamu pasti akhirnya luluh dan luluh lagi. You will give him another shot."

"I still love him, San." Ucap Surie terkesan merengek.

"Yes.. And it is a mad love!" Ujar Sandra memperjelas.

Surie hanya bisa menunduk. Ia tahu kalau Sandra pasti akan sangat menyalahkannya. Tapi yang ingin Surie lakukan saat ini adalah, melakukan segala hal yang sesuai dengan keinginan hati kecilnya. Dan sampai detik ini, hati kecil Surie masih sangat menginginkan Alex.

"I just can't give up for my love, Sandra. And you know that I still love Alex so much. And till it hurts." Ucap Surie dengan keningnya yang mengerut dan kedua matanya yang mengatakan kejujuran atas apa yang ia ucapkan.

Sandra menghela nafas dan menyandarkan tubuhnya di kursi. "Oh.. dear."

*****

Alex mengantar Fey pulang ke hotel. Surie masih menginap di kamar hotel yang sama.

"Kalau kamu gak suka rumah, kenapa gak beli apartement aja?" Tanya Alex.

"Aku gak suka tinggal sendiri." Jawab Fey dengan cueknya.

"Kamu juga tinggal di sini sendiri, Fey.."

Fey mendekat ke arah Alex, "Kamu harusnya gak lupa Al. Kalau aku bukanlah Surie." Ujar Fey menegaskan.

Alex menghela nafas, "I know. Dan aku gak pernah menyamakan antara kamu dan Surie."

Fey merebahkan tubuhnya di kasur berukuran king size itu.

"Of Course not. I'm your fiancé, and Surie clearly just your ex-wife."

Alex duduk di sofa yang letakknya dekat dengan kasur yang Fey tiduri.

"Kamu harus berhenti menekankan status di antara kita bertiga, Fey."

Fey bangun dan menegakkan tubuhnya. Menatap Alex sambil tersenyum sinis dengan tangan yang memangku dagunya.

"Kenapa..? Kamu gak suka. Atau karena sekarang hubungan kalian bisa dekat lagi, kamu gak suka kalau aku menekankan status kita bertiga, hm?"

Alex mulai merasa bosan. Semakin lama pembicaraan mereka akan menjadi sebuah pertengkaran mulut yang tak akan pernah ada habisnya. Jujur saja, Alex malas bertengkar mulut dengan perempuan.

Alex melepaskan jasnya menaruhnya begitu saja di sofa dan berlalu ke kamar mandi dengan Fey yang memperhatikan langkahnya.

*****

Surie sampai di Apartementnya. Ia tiba-tiba mempunyai keinginan untuk mengundang Alex makan malam bersamanya malam ini.

Entah mengapa... Surie merasa merindukan Alex setiap saat. Surie merindukan semua sentuhan Alex pada tubuhnya, semua kata-kata manis yang Alex lontarkan pada dirinya.

Surie meraih ponsel miliknya yang berada di dalam tas dan segera menghubungi Alex sambil tersipu malu.

Namun semua senyuman itu, seketika sirna ketika sebuah suara perempuan yang menjawab panggilan darinya untuk Alex.

"Halo.."

Surie terdiam. Ia bisa yakin kalau itu adalah suara Fey. Dan Surie juga yakin kalau saat ini Alex sedang bersama dengan tunangannya.

"Fey..." Ucap Surie lirih.

"Iya Surie, ini Fey. Ada apa? Kamu ada perlu sama Alex, dia lagi kamar mandi."

Surie mengerutkan keningnya setelah mendengar kata kamar mandi yang Fey ucapkan.

"Alex lagi di rumah kamu?" Tanya Surie pelan.

"Enggak, kita lagi kamar hotel." Jawab Fey dengan santainya.

Surie tak bisa menahannya lagi. Saat ini Alex dan Fey sedang bersama di kamar hotel. Tentu saja ia tak akan pernah bisa berfikir positif mengenai apa yang bisa di lakukan oleh sepasang laki-laki dan perempuan di dalam kamar hotel.

"Surie.. Halo.. are you there?" Tanya Fey memastikan.

"Iya.."

"Kamu mau bicara sama Alex? Atau mau titip pesan?"

"Gak ada!" Jawab Surie lalu memutuskan panggilan telfonnya.

Surie duduk di kursi meja makan dengan air mata yang mulai membasahi pipinya.

Bersambung...