Disebuah rumah yang sederhana tinggal seorang gadis yang manis, anggun, dan sangat mungil. Dia tidak pintar, namun dia memiliki sifat yang ramah. Dia tinggal bersama kedua orang tuanya yang sangat mencintai dirinya. Mama Ara sebagai ibu rumah tangga dan Ayah Ara bekerja sebagai pegawai di kantor. Kedua orang tuanya memberi nama gadis tersebut Ara yang memiliki arti baik hati sesuai dengan sifat yang di miliki gadis tersebut.
Kedua orang tuanya sangat memanjakannya dari keci,usia Ara saat ini menginjak 10tahun. Tinggal dirumah yang sederhana dengan kondisi rumah yang nyaman, adalah impian semua anak. Begitu juga dengan Ara, dia sangat bersyukur dengan keadaannya saat ini.
Ara anak satu-satunya dan dia tidak memiliki adik ataupun kakak, waktu di bangku sekolah dia tidak memiliki banyak teman, namun dia biasa saja bisa berteman juga. Sampai dia menginjak remaja, akhirnya Arapun memiliki tiga orang teman perempuan dari berbagai kalangan yang berbeda.
Tetapi, Ara tetap mau berteman dengan mereka. Teman Ara tersebut bernama Hea, Jee, Min jee. Persahabatan mereka dibuat karena terinspirasi dari Girl Group korea yang selalu setia satu sama lain. Mereka bertiga dari keluarga yang berbeda namun tidak saling memilih saat berteman.
Pertemanan mereka berlanjut hingga akhirnya mereka harus memiliki kehidupan masing-masing dalam pernikahan.
Ara usia 10tahun akan melakukan aktifitas anak-anak dengan semestinya.
"Ara sayang,, kemari nak! " Mama memanggil Ara untuk makan pagi sebelum pergi ke sekolah.
"Iya Mama,, " Jawab Ara dengan suara imutnya dan wajah lugunya berlari menuju ke ara Mamanya.
"Jangan lari nak! " Mama tersenyum dan melihat Ara yang lucu.
"Iya, Mama. Aku tidak akan seperti itu lagi. " Ara berkata sambil menunduk.
Mama Ara yang melihat Ara menunduk, merasa kasihan karena Mama membuat Ara sedih, Mama mendekati Ara dan jongkok setara dengan tinggi Ara kemudian Mama memeluk Ara dan mengusap-usap kepala Ara dengan sangat sayang.
"Sudah, sudah nak kita makan yuk! " Mama mengajak Ara untuk makan.
"Iya Ma. " Ara mengangguk dengan wajah imutnya.
Kemudian Ara duduk di kursi makan yang sudah disediakan oleh Mama untuk Ara. Saat makan pun Ara menanyakan keberadaan Ayahnya yang tidak ikut makan pagi bersamanya.
"Mama,, " Suara Ara yang manis membuat Mama langsung memandang Ara.
"Kenapa nak? " Mama bertanya.
"Ayah kemana? " Arapun juga memberikan pertanyaan.
"Aahh, Ayah sudah berangkat tadi sebelum kamu bangun nak. " Jawab Mama.
"Kenapa pagi sekali Ayah pergi? " Ara terus bertanya kepada Mama.
"Iya nak, karena ada pekerjaan yang harus cepat selesai. " Jawab Mama Ara.
Ara lanjut makan lagi, setelah beberapa suapan masuk ke dalam mulut Ara, kemudian Arapun pergi ke sekolah sendiri dengan berjalan kaki karena sekolah Ara sangat dekat dengan rumahnya dan Mamapun tidak perlu khawatir.
"Sudah nak, berangkatlah dan belajar yang baik juga jadi anak yang pandai ya. " Mama berkata sambil mengelus-elus kepada Ara lagi.
"Baiklah ma,, "Jawab Ara sambil tersenyum memandang Mamanya yang juga cantik.
"Ingat, di sekolah jangan nakal dan nurut kata guru ya! " Mama terus mengingatkan Ara untuk menjadi anak atau murid yang baik saat di sekolah.
Ara berjalan kaki sendiri menuju sekolahnya dan sampai sekolah,Ara pun bertemu dengan teman-temannya tetapi Ara tidak ikut berkumpul bersama teman yang lain, melainkan dia memilih untuk langsung duduk di bangku kelasnya. Di kelas Ara yang tidak terlalu banyak murid namun terdengar ramai karena anak umur 10tahun sedang aktif-aktifnya.
Ara mengikuti pelajaran dengan sangat baik dan tidak nakal di sekolah. Karena sekolah Ara tidak membutuhkan waktu lama, jadi Ara pun tidak meninggalkan Mamanya sendirian di rumah.
Hari sudah mulai siang, sudah saatnya Ara juga pulang ke rumah. Dia berjalan kaki sendiri lagi seperti saat berangkat sekolah.
"Aku pulang Mama,, " Ara masuk ke dalam rumah.
"Sudah pulang nak, cepat cuci kaki dan tangan lalu ganti pakaian kamu! " Mama menyuruh Ara berganti pakaian.
Mama Ara sedang sibuk memasak untuk makan siang Ara dan Ayah Ara yang setiap istirahat siang selalu pulang ke rumah. Ara sudah selesai ganti pakaian sendiri dan cuci muka juga tangan dan kaki, lalu dia menghampiri Mama Ara yang berada di dapur.
"Mama,, " Ara memanggil Mamanya.
"Iya nak, ada apa? " Mama bertanya.
"Mama sedang apa? " Ara dengan wajah polosnya bertanya.
"Mama sedang memasak untuk makan siang kita. Kamu sudah lapar ya? " Mama bertanya kepada Ara.
"Iya Ma, " Jawab Ara yang sudah siap di meja makan.
Beberapa menit kemudian Ayah Ara datang dari kerja untuk makan siang di rumah. Arapun senang ketika melihat kedua orang tuanya bisa makan bersama di rumah.
"Aku sudah pulang Sayang,, Ara,, " Ayah Ara memanggil mereka berdua dengan bahagia.
"Wuaaahhh,,, Ayah sudah pulang nak. " Kata Mama Ara.
"Ayaaaaahhhh, " Ara teriak, sambil berlari menuju ke arah Ayahnya yang baru masuk ke dalam rumah.
Ayah Ara juga memberikan pelukan kepada si kecil Ara dengan sangat hangat seperti merindukan anak gadisnya tersebut.
Tidak hanya itu,Ayah Arapun juga menghampiri Mama Ara lalu memberi kecupan di kening untuk Mama Ara sebagai tanda sayang mereka berdua.
Sangat harmonis dan bahagia kehidupan mereka dengan suasana rumah yang sederhana.
"Ara, kemari dulu nak! " Mama Ara meminta Ara mendekat kepadanya.
"Tidak mau, aku ingin bersama Ayah. " Jawab Ara sambil menciumi pipi Ayahnya.
"Kamu merindukan Ayah ya,, " Kata Mama dengan tersenyum kepada Ara.
"Iya, " Ara sambil menganggukkan kepala dengan sangat lucu dan imut.
Kemudian Ara bersama Mamanya dan juga Ayahnya duduk dalam satu meja makan untuk makan siang bersama, Ara sangat senang terlihat dari senyumannya setiap kali akan memulai makan.
Ayah dan Mama Ara juga ikut senang melihat Ara bisa tersenyum.
Di meja makan, Mama dan Ayah Arapun juga berbincang atau sesekali mangajak Ara mengobrol.
"Sayang, bagaimana pekerjaan kamu di kantor? " Mama bertanya kepada Ayah.
"Sangat baik dan lancar, untung saja hari ini tidak ada kendala apapun kemungkinan nanti aku bisa pulang kerumah dengan cepat. " Jawab Ayah yang sedang berbincang dengan Mama Ara.
"Syukurlah kalau begitu. " Kata Mama Ara terlihat senang.
"Ayah akan pulang cepat hari ini? " Ara ikut bertanya.
"Iya, nak. ayah hari ini bisa bermain sangat lama dengan kamu. " Jawab Ayah sambil melihat Ara dan tersenyum.
Suasana di meja makan saat ini sangat hangat karena kedekatan Ara dengan kedua orang tuanya. Setelah makan, Ayah Arapun harus kembali ke kantor untuk bekerja lagi. Dan Ayah Ara sudah berjanji sepulang dari kerja, dia akan mengajak Ara bermain. Ara memancarkan wajah yang sangat senang, Mama Ara pun juga senang melihat Ara selalu tersenyum.