Ara sekarang ini tinggal sendiri di sebuah rumah yang sederhana, dari hari pertama Ara sudah mendapatkan teman yang baik dan berbakat. Ara sangat senang menjalani kesehariannya selama di korea.
Hari ini, Ara mengajak kedua temannya untuk datang ke rumahnya karena Ara ingin mengadakan pesta kecil bersama temannya bernama Jee,dan Minha. sebelum pesta di adakan,dirinya membeli bahan-bahan untuk masak nanti, karena di ingin memasak sendiri.
Ara bersiap-siap ke supermarket dekat dengan rumah agar tidak mengeluarkan uang untuk ongkos jalan.
Dia heran saat masuk ke dalam supermarket disana, ternyata lengkap dan bersih. Banyak juga bahan-bahan yang sulit ditemukan, kini bisa Ara dapatkan dengan mudah.
Ara belanja sendiri, dan pada saat akan membayar di kasir, ternyata uang Ara tidak cukup. Ara pun kebingungan karena semua barang sudah masuk struk pembelanjaan.
Ada seorang gadis seusianya membantu Ara untuk membayar, ara terkejut dan merasa enggan. Gadis itu bernama Hea. saat Hea keluar supermarket setelah dari kasir, Ara berlari mengejarnya.
"Heiii, tunggu sebentar! " Ara berlari mengejar Hea.
"Ada apa kamu berlari mengejarku? " Hea bertanya.
"Kenapa tadi kamu membantuku dan nama kamu siapa? " Ara bertanya dengan nafas terlihat lelah setelah mengejar Hea.
"Aahhh, duduk sini dulu kamu sepertinya lelah. " Kata Hea sangat baik.
"Nama kamu siapa dan kenapa tadi membantuku? " Ara bertanya lagi.
"Aku Hea, tadi itu bukan apa-apa. Aku melihatmu butuh bantuan, jadi aku bantu. Sekedar itu saja. " Jawab Hea.
"Aku berterimakasih sekali kepadamu. Nama aku Ara. " Kata Ara sambil tersenyum.
"Aah,salam kenal juga. kalau begitu aku pergi dulu. " Ucap Hea.
"Tunggu dulu,sepertinya kurang kalau hanya ucapan terimakasih, aku akan megadakan pesta kecil-kecilan di rumahku,kamu ikut denganku saja! " Ara mengajak Hea bergabung dengan Minha dan Jee.
"Tidak apa-apa, lain kali saja. " Jawab Hea sedikit menolak.
"Ayolahhh! " Ara terus memohon.
"Hahahaha, oke oke baiklah. " Akhirnya Hea ikut dengan Ara.
"Yeeeee,,, terimakasih banyak. Yuk kita kerumahku. " Ucap Ara.
Kali ini Ara bertemu dengan teman baru lagi bernama Hea. Hea adalah gadis yang cantik pemilik sebuah toko souvenir yang sangatlah sukses, Hea sudah lama menggeluti bidang tersebut. Ara senang bisa berteman dengan Hea.
Heapun akhirnya membantu Ara juga untuk menyiapkan pesta di rumah Ara. Tetapi Minha dan Jee tidak mengetahui kedatangan Hea. Merekapun akhirnya berkenalan di rumah Ara.
Ara seperti mengumpulkan beberapa gadis cantik dari berbagai kalangan yang sekarang menjadi teman dekatnya. Arapun bisa mendapatkan teman yang sangat baik di negara yang baru.
"Silahkan Hea, masuklah! " Ara sampai di rumah bersama dengan Hea.
"Ini rumah kamu? Wuaahhh, nyaman sekali. " Ucap Hea sambil tersenyum.
"Iya, maaf ya tidak terlalu besar. " Jawab Ara sedikit malu.
"Tidak apa-apa, tenang saja. Ini nyaman sekali. " Kata Hea lagi.
"Duduklah, aku akan buatkan minum. " Kata Ara selagi mengambil air minum untuk Hea.
"Oh iya, acaramu nanti seperti apa? " Tanya Hea kepada Ara yang memiliki acara.
"Hari ini aku akan memasak sendiri untuk menyajikan sebuah masakan hasil racikanku sendiri dan aku akan menghias sedikit ruangan ini lalu beberapa minuman aku sajikan untuk kalian. " Jawab Ara menjelaskan kepada Hea sambil duduk sebentar.
"Wuaahh, kamu jago memasak ya? " Hea bertanya.
"Tidak tahu, aku ingin kalian menilai masakanku nanti. Hehehe. " Jawab Ara sedikit ragu.
"Aahhh, begitu. Baiklah, kalau begitu aku bisa bantu apa disini? " Tanya Hea dengan ramah dan tidak terlihat bahwa Hea seorang pemilik toko.
"Terimakasih banyak kalau kamu ingin membantuku, tetapi aku akan menghubungi dua temanku lagi bernama Minha dan Jee. Mereka juga akan membantu di sini. " Ucap Ara yang sedang di dapur meracik masakan.
Kemudian Ara menelepon Minha dan juga Jee untuk memintanya segera datang.
"Haloo, benar ini dengan Jee? " Ara sudah menelepon Jee.
"Iya benar. Ada apa Ara? " Tanya Jee kepada Ara.
"Cepatlah kemari!! Aku sedang mempersiapkan semua dan aku akan mengenalkan teman baru lagi kepadamu. " Kata Ara.
"Harus sekarang? " Jee bertanya lagi.
"Iya, cepatlah!!! " Ara cepat-cepat menyuruh Jee datang.
"Oke, baiklah. " Jawab Jee.
Ara telah menghubungi Jee, dan setelah itu dia menghubungi Minha untuk memintanya cepat datang.
"Halo, Minha. Sedang apa? " Ara menelepon Minha.
"Aku sedang di rumah. Ada apa? " Tanya Minha.
"Cepatlah ke rumahku, aku sudah akan memulai acaranya. Hahaha. " Kata Ara.
"Wuaahhh, kenapa secepat ini. Oke aku kesana sekarang. " Jawab Minha.
"Hahaha, oke aku tunggu. " Ucap Ara lagi.
Setelah menelepon Jee dan Minha, Ara melanjutkan memasak lagi. Dan Hea juga melanjutkan menghias rumah Ara.
Kemudian beberapa jam kemudian, Jee dan Minha datang ke rumah Ara sambil membawa oleh-oleh untuk Ara.
"Haiiii, Ara. Kami bawakan sesuatu untuk kamu. " Minha memberi sesuatu kepada Ara.
"Wuaahhh, terimakasih banyak. Oh iya kenalkan ini Hea. " Ara mengenalkan Hea kepada Minha dan Jee.
"Hea, haii salam kenal. " Kata Jee dengan memberikan senyum.
"Hai Hea,, salam kenal juga. " Minha juga memberi salam kepada Hea.
"Duduk duduk! Aku sudah membuatkan kalian makanan buatanku sendiri dan racikanku sendiri. " Ucap Ara dengan bangganya.
"Wuaahhh, ini semua kamu yang memasaknya sendiri, Ara? " Minha bertanya karena kagum.
"Iya, cicipi dan habiskan semua ya! " Suruh Ara sangat bersemangat.
"Tentu saja, akan kami habiskan. Ya kan Jee? " Minha mengajak Jee untuk menyantap makanan dari Ara.
"Iya dong, pasti habis. " Kata Jee lagi.
"Hea, kemarilah ikut disini dan cicipi makanan Ara yang enak ini! " Minha mengajak Hea.
Mereka berempat akhir berteman dan semakin akrab karena Ara. Ara yang tadinya pendiam, menjadikan dirinya sebagai gadis yang sangat ceria karena sekarang memiliki banyak teman.
Dari aktifitas mereka yang berbeda-beda, mereka bisa memiliki cerita dan banyak pengalaman yang berbeda juga.
"Iya Hea, kemarilah!! Kamu berjanji akan mencoba masakanku tadi. " Ara menyuruh Hea menepati janji.
"Oke oke, aku akan menghabiskannya juga. " Jawab Hea.
"Oh iya, kalau ada yang kurang tolong beritahu aku ya! " Ara meminta teman-temannya untuk berkomentar tentang masakan Ara.
Mereka bertiga pun banyak berkomentar, dan akhirnya Jee menyarankan Ara untuk membuka sebuah restoran kecil di depan gang. Karena di depan gang belum ada yang membuka restoran.
Ara yang mendengar saran dari Jee itupun langsung berfikiran untuk membuka restoran kecil-kecilan. Dan niatnya untuk melamar di sebuah perusahaan besar kini tertutup begitu saja. Ara ingin lebih sukses dari seorang pegawai kantoran di negara tersebut.
Ara ingin melihat kedua orang tuanya bangga dan tidak sia-sia membiarkan Ara pergi sendiri.
Pesta kecil di rumah Ara telah usai. Jee, Minha, dan Hea akhirnya pulang ke rumah masing-masing dan tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada Ara.
Arapun sangat senang menjalani hari ini bersama teman-temannya.