Chereads / 4 GADIS DEWASA / Chapter 15 - Diskusi Dengan Jee

Chapter 15 - Diskusi Dengan Jee

Suasana rumah Ara yang sepi karena dia tinggal sendiri, saat bangun tidurpun dia tidak harus bergegas turun dari tempat tidurnya. Jadi, saat bangun tidur, dia selalu duduk sejenak dan menikmati udara segar yang dapat dia rasakan dari jendela kamarnya.

Setelah itu, dia menuju ke kamar mandi untuk mencuci mukanya terlebih dahulu. Karena Ara tidak langsung mandi tetapi setelah itu Ara merapikan tempat tidurnya hingga benar-benar rapi.

Di tempat tinggal yang baru, Ara setiap hari memiliki rencana sendiri untuk menikmati setiap harinya. Seperti hari ini, dia akan berencana bertemu dengan Jee untuk membicarakan desain restoran dalam sebuah gambar terlebih dahulu.

Ara mulai mandi dan bersiap-siap bertemu dengan Jee. Sebelum itu, Ara memberi tahu Jee terlebih dahulu kalau dirinya sudah hampir siap.

"Halo, " Jee menjawab telepon dari Ara.

"Kamu sampai mana? " Ara bertanya terlebih dahulu.

"Aku baru saja jalan, kamu sendiri sudah sampai mana? " Jee ganti bertanya.

"Aah,oke oke. aku sudah mau jalan,tunggu sebentar ya! " Ara meminta Jee untuk menunggh jika Jee sudah sampai duluan.

"Iya, aku akan berjalan santai saja dan kamu tidak usah terburu-buru! " Suruh Jee.

"Ah, aku akan beli es krim sebentar. " Kata Ara.

"Mmm, aku mau. " Ucap Jee dari balik telepon sedikit manis.

"Oke, " Jawab Ara dengan senang hati membelikan Jee es krim.

Ara menutup telepon dan dia segera memakai sepatu tidak lupa juga mengunci pintu dengan kode yang sudah dia buat dari awal mula pindah ke negara tersebut.

Sepatu yang Ara pakai pun tidak baru tetapi masih bersih dan terlihat berkelas. Ara adalah tipe gadis yang selalu berpenampilan sopan saat bertemu dengan siapapun. Termasuk bertemu dengan teman dekat. Sopan tapi terlihat keren.

Ara sudah manis dari sejak dia lahir, dia belum pernah melakukan perawatan apapun untuk dirinya sendiri.

Jee sudah sampai di taman untuk menunggu Ara, Jee seorang seniman yang cantik dan baik. Karena penampilan adalah yang paling utama untuk dirinya. Mereka berdua memiliki kepribadian yang sangat berbeda, namun sebagai teman mereka bisa saling melengkapi.

"Jee,,, " seorang gadis memanggil Jee dari kejauhan.

"Aahh, Jee. " Ara membalas panggilan Jee dengan melambaikan tangan.

"Wuaahh, sepertinya es krim itu segar. " Ucap Jee sambil melihat es krim yang Ara bawa.

"Hahahaha, iya ini es krim nya. Kita minum dulu di sini! " Ara mengajak Jee untuk duduk sebentar.

"Ah iya, " Jawab Jee yang kemudian duduk sebentar di taman.

"Apakah di sini selalu banyak sekali orang berkatifitas? " Ara sambil bertanya dan minum es krim.

"Iya, di negara ini orang-orangnya sangat bersemangat. " Jawab Jee yang terus minum es krim dari Ara.

"Aahh, begitu rupanya. " Ucap Ara dengan wajah lucu.

Ara dan Jee sedang asyik minum es krim di taman sambil melihat-lihat sekitar dan tidak lupa juga Jee mengajak Ara berfoto agar terasa nyaman pertemanan mereka.

Karena ini pertama kalinya mereka berfoto bersama, jadi Ara masih canggung saat berfoto.

Selesainya mereka di taman, merekapun jalan-jalan lagi dan bertujuan ke sebuah restoran kopi untuk membicarakan desain restoran Ara.

Jee selalu memilih tempat yang tenang untuk berdiskusi sambil minum kopi. Banyak sekali yang ingin Ara tanyakan kepada Jee.

"Kita sambil minum kopi ya. " Kata Jee mengajak Ara.

"Aahh, boleh boleh. Akan terasa lebih tenang kalau sambil minum kopi. " Ucap Ara.

"Benar sekali, aku akan mengajakmu ke restoran kopi yang sangat enak, dan tempatnya nyaman." Kata Jee.

"Oke, baiklah. " Jawab Ara ikut dengan Jee saja.

Restoran kopi yang akan diberitahu oleh Ara, kini tempatnya lebih jauh lagi dari toko milik Hea, dan mereka berduapun naik taksi untuk menuju ke restoran kopi.

Setelah sampai di restoran kopi tersebut, Ara dan Jee segera memesan minum. Sambil menunggu minum, Ara sedikit-sedikit mulai perbincangan.

"Jee, menurut kamu apakah aku harus menghias restoran dengan mewah? " Ara mulai bertanya kepada Jee.

"Mmmm, untuk awal tidak harus terlalu mewah. Beri saja hiasan atau dekorasi yang biasa dan desain yang sederhana! " Jee menyarankan karena dia sangat mengetahui desain yang bagus.

"Aahhh, begitu. Bisakah kamu menggambarkanna? " Tanya Ara.

"Bisa, aku ambil kertas dulu ya. " Ucap Jee

kemudian membuka tasnya dan mengambil secarik kertas putih yang masih bersih.

Jee meletakkan kertas tersebut di atas meja dan mulai menggambar sketsa untuk restoran Ara yang baru.

Sudah pasti Jee bisa menggambar dengan baik dan Arapun menyukai sketsa milik Jee. Ara terus melihat hingga gambar Jee selesai.

"Wuaahhh, kamu memang jago menggambar Jee. " Ara memuji Jee ditengah-tengah dia menggambar.

"Karena aku suka seni gambar. " Jee menjawab sambil terus menggambar dan tersenyum.

"Oh iya ya. Hehe. " Kata Ara sambil meminum kopinya.

Jee lanjut menggambar sketsa untuk Ara, setelah selesai menggambar, Jee memperlihatkannya kepada Ara.

"Seperti ini. " Jee memberikan kertas yang sudah bergambar kepada Ara.

"Wuaahh,bagus sekali. Aku suka. " Kata Ara menyukai sketsa Jee.

"Kalau begitu, besok kita mulai untuk membuatnya di restoran kamu! " Jee langsung mengajak Ara.

"Oke baiklah. " Jawab Ara sangat senang.

Akhirnya obrolan Ara dan Jee telah selesai, namun

pertemuan mereka tidak berhenti begitu saja. Mereka sudah terlanjur keluar rumah dan mereka malas jika langsung pulang kerumah karena mereka berdua pergi dalam waktu yang masih sebentar. Jadi, mereka memutuskan untuk jalan - jalan sebentar di sebuah pusat perbelanjaan yang ada di kota tersebut.

Sebuah pusat perbelanjaan yang tidak pernah Ara ketahui, sekarang dia menjadi tahu karena diajak oleh Jee.

Pusat perbelanjaan di sana sangatlah ramai dan penjual di sana pun sangat bersemangat saat ingin menjual barang - barang milik mereka.

"Aku akan mengajakmu ke pusat perbelanjaan di kota ini. " Kata Jee melihat Ara.

"Sekarang? " Ara langsung bertanya.

"Iya. Sekarang. " Jawab Jee dengan tersenyum.

"Oke, aku juga belum ingin pulang ke rumah. Heheheh. " Ucap Ara yang senang sekali diajak oleh Jee.

"Benar sekali, kita keluar rumah belum lama juga. Jadi, lebih baik kita jalan - jalan saja. " Kata Jee lagi.

"Di sana ada apa nanti? " Ara bertanya saat di perjalanan.

"Banyak, penjual di sana menjual banyak jajanan, pakaian, beberapa aksesoris. Lihat saja nanti sewaktu di sana. " Jee memberitahu sedikit kepada Ara.

"Aahh, oke oke. Aku juga penasaran karena ku tidak pernah melihatnya sebelumnya. " Ucap Ara sangat menunjukkan raut wajah yang bahagia.

Ara dan Jee sedang berjalan menuju ke arah pusat perbelanjaan kota, mereka hanya mencuci mata sebentar untuk melihat - lihat beberapa aksesoris dan pakaian di sana. Rencana mereka hanya melihat, tetapi selalu saja mereka akan membeli salah satu dari barang tersebut.