Chereads / 4 GADIS DEWASA / Chapter 19 - Mengantar Mama dan Ayah Ke Bandara

Chapter 19 - Mengantar Mama dan Ayah Ke Bandara

Ayah dan Mama Ara sudah satu hari menemani Ara selama peresmian restoran baru dan pergi ke pasar malam bersama Ara untuk bersenang-senang. Dan hari ini, Ayah dan Mama Ara sudah saatnya kembali ke negara asal. Ara menyempatkan diri untuk mengantar kedua orang tuanya ke bandara sebentar.

Karena Ara belum memiliki pegawai untuk mengurus restoran, jadi Ara meminta tolong kepada Hea yang sudah terbiasa untuk mengelola sebuah usaha.

Namun, tidak seterusnya Hea yang mengurus. Hea mengurus pada saat Ara sedang ada keperluan saja.

Hari ini, adalah hari pertama Ara beraktifitas untuk mengurus restoran kecil yang dia dirikan.

"Ayah dan Mama sudah harus pulang ya? " Ara terlihat bertanya dengan wajah sedih.

"Iya, Nak. Kami akan pulang hari ini. " Jawab Ayah.

"Kalau begitu aku akan antar ke bandara. " Kata Ara.

"Bagaimana dengan restoran kamu? " Mama bertanya terlebih dahulu karena Ara sudah mulai sibuk.

"Aku akan meminta bantuan kepada Hea terlebih dahulu untuk mengurusnya. " Jawab Ara seperti tidak mengkhawatirkan.

"Aahhh, baiklah kalau begitu. " Ucap Mama.

Ara mandi dan bersiap-siap mengantar Ayah dan Mama ke bandara dengan memesan sebuah mobil untuk mereka pergi. Ayah dan Mama sedang bersiap-siap juga, tidak meninggalkan barang apapun kecuali foto keluarga untuk Ara. Foto yang baru saja mereka ambil pada saat berada di pasar malam telah di cetak oleh Ayah untuk diberikan kepada Ara.

"Kamu tidak menghubungi Hea terlebih dahulu? " Mama bertanya.

"Ah iya,, sebentar. " Jawab Ara.

Beberapa menit, Ara menelepon Hea untuk meminta tolong sebentar.

"Halo, Ara. Ada apa? " Tanya Hea langsung.

"Halo, kamu sedang sibuk tidak hari ini? " Ara sekedar bertanya.

"Tidak, kenapa? " Jawab Hea lagi.

"Aku minta tolong kamu untuk mengurus restoran sebentar karena aku akan mengantar Ayah dan Mama kebandara dulu. " Jawab Ara sangat jelas.

"Aahh,,, boleh. Aku pergi ke restoran sekarang, kamu antar saja dulu Ayah dan Mama mu. " Hea dengan baik hati akan menolong Ara.

"Wuaahhh, terimakasih banyak. Setelah pulang dari bandara, aku akan langsung ke restoran. " Kata Ara.

"Sama-sama. Ya sudah, aku akan bersiap-siap. " Ucap Hea.

Ara akhirnya mengantar kedua orang tuanya ke bandara, dan mereka berpisah untuk waktu yang lama karena berbeda negara. Kemudian Ara kembali tinggal sendiri di sebuah rumah yang dia tempati sekarang.

Sebelum dia pulang ke rumah, dia langsung menuju ke restoran untuk mengurus restoran terlebih dahulu. Saat di restoranpun dia bertemu dengan Hea yang terlihat memperhatikan sekeliling restoran beserta karyawan yang sedang bekerja di restoran Ara sebagai pramusaji(pelayan).

Hea belum memiliki kendaraan pribadi untuk pergi-pergi. Jadi, Ara masih menggunakan kendaraan umum untuk pergi-pergi apalagi menuju ke restoran. Cukup jauh dari rumahnya. Tetapi jarak bukan hambatan untuk Ara berbisnis.

Sampainya di depan restoran, Ara langsung menemui Hea.

"Hea,, " sapa Ara kepada Hea.

"Oh, hai Ara. Sudah selesai? " Tanya Hea.

"Sudah, orang tuaku baru saja pulang. Bagaimana dengan restoran? " Yang Ara tanyakan langsung restoran.

Untuk pertama kalinya Ara berbicara sebagai pemilik restoran.

"Restoran masih baik-baik saja, seperti yang kamu lihat sekarang walaupun terlihat sedikit yang datang tetapi bergantian. " Jawab Hea menjelaskan selama Ara belum datang.

"Wuaahh, aku tidak salah meminta bantuan kepada kamu. Hehehe. " Kata Ara.

"Hahaha, bisa saja kamu kalau memuji. Aku hanya sekedar membantu. Hehehe. " Kata Hea.

"Kamu sudah makan? " Tanya Ara.

"Belum. " Jawab Hea dengan singkat.

"Kita makan sambil ngobrol yuk! " Ara mengajak Hea sebentar karena dia juga belum makan.

"Yuk, duduk di sana saja ya! " Hea menemukan tempat yang kosong untuk mereka makan.

Ara dan Hea duduk seperti biasa lalu meminta seorang pramusaji untuk menyiapkan pesanan mereka. Dengan sabar mereka berdua menunggu sambil membicarakan tentang restoran Ara.

"Wuaahh,, merasa berbeda dengan situasi seperti ini. " Ucap Ara sambil tersenyum.

"Kenapa? " Hea bertanya dengan tersenyum juga.

"Ya,, karena aku masih merasa canggung dengan situasi seperti ini. Hehehe. " Jawab Ara.

Beberapa menit kemudian, makanan Ara dan Hea datang. Pramusaji yang bekerja menyiapkan dengan baik dan sangat berhati-hati.

Ara senang melihat mereka memberikan pelayanan dengan sangat baik. Selain Ara makan di restoran miliknya sendiri, sebagai pemilik restoran kecilpun Ara juga memperhatikan cara karyawannya bekerja.

"Makanlah! " Suruh Hea.

"Ah, iya. Selamat makaaan,, " Ucap Ara yang kemudian menyantap hidangan di atas mejanya bersama dengan Hea.

"Menu ini, apakah resep dari kamu juga? " Hea makan sambil mengajak berbincang Ara.

"Iya, bagaimana menurut kamu? " Ara menanyakan rasa dari menu tersebut.

"Mmm, enak. Ada ciri khas tersendiri untuk restoran ini. " Jawab Hea.

"Maksut kamu? " Ara bertanya.

"Karena setiap menu yang kamu racik, selalu bernuansa pedas. " Kata Hea sedikit lebih memperhatikan.

"Aaahh, benar sekali. " Ara pemilik restoran baru saja menyadarinya.

"Hahahaha. " Lanjut makan saja dulu!" Ucap Hea.

Ara dan Hea melanjutkan makan mereka, suasana restoran semakin ramai, dan Ara semakin merasa senang melihat kondisi seperti ini.

Selesai makan Ara berencana ingin berbelanja pakaian,tetapi dia tidak tahu toko baju mana yang memiliki kualitas terbaik. Jadi, Ara mengajak Hea untuk menunjukkan toko terbaik di negara ini. Bukan yang mahal, namun yang kualitasnya bagus.

"Hea, setelah ini antarkan aku ke toko pakaian yang bagus yuk! " Ajak Ara.

"Aahhh,boleh. " Jawab Hea dengan senang hati mengantar Ara.

Akhirnya mereka berdua pun meninggalkan restoran dalam keadaan yang ramai, Ara dan Hea naik transportasi umum untuk menuju ke toko tersebut.

Hea yang mengetahui toko terbaik itu, banyak bercerita tentang kualitas pakaian di sana. Ara percaya dan sudah tidak sabar untuk melihat model-model pakaian di sana.

Ara yang tidak begitu suka dengan penampilan yang terlalu perempuan, jadi Ara akan memiliki kaos ataupun kemeja perempuan. Kemeja perempuan akan dia pakai sehari-hari setiap kali ingin berkunjung ke toko agar lebih sopan saat bertemu karyawan.

"Nah, ini dia tokonya. " Ara dan Hea sudah sampai.

"Wuaahh, masuk yuk! Ara mengajak Hea karena sudah tertarik.

"Kamu lihat-lihat saja dulu, aku juga akan lihat-lihat di bagian sebelah sana. " Ucap Hea Yang ingin melihat juga.

Ara berkeliling sendiri, melihat yang ingin dia beli. Lalu mengambil beberapa untuk di coba setelah itu Ara membayar dengan uang tunai miliknya.

Selesainya di toko pakaian tersebut, Ara dan Hea pun keluar toko lalu berjalan kaki.

"Bagaimana, apa yang kamu beli? " Hea bertanya kepada Ara sambil berjalan.

"Sepertinya aku membeli terlalu banyak, tetapi aku membutuhkan semua. Jadi tidak apa-apa. Hahahaha. " Jawab Ara.

"Hahahah, ya sudah. Setelah ini kamu ingin kemana? " Hea bertanya lagi.

"Pulang saja, aku sudah lelah. " Jawab Ara.

Kemudian mereka berdua menaiki bus yang menuju ke arah rumah Ara.