Ara telah resmi menjadi seorang pemilik restoran kecil-kecilan di pinggir jalan, Ara bersama kedua orang tuanya pulang ke rumahnya dengan menaiki taksi yang sudah di pesan dari arah restoran milik Ara.
Setelah beberapa menit, taksi itupun datang lalu Ara, dan kedua orang tuanya naik taksi tersebut sampai ke depan rumah Ara.
Kedua orang tuanya berencana untuk menginap di rumah Ara selama beberapa hari dan sebelum orang tua Ara kembali, dia akan mengajak kedua orang tuanya untuk berjalan-jalan sebentar esok harinya. Karena Ara juga ingin membuat kedua orang tuanya senang di negara tersebut.
"Kita sudah sampai, Ma.. " kata Ara sambil mengajak turun Mama dan Ayahnya dari taksi.
"Wuah, sudah sampai ternyata. " Ucap Mama.
"Mama dan Ayah akan menginap di sini kan? " Tanya Ara seperti berharap kedua orang tuanya untuk tinggal sebentar.
"Tentu saja, kami akan tinggal sebentar. " Jawab Ayah dengan tersenyum.
Ara kemudian membuka pintu rumah dengan kata sandi yang dia buat sendiri. Setelah itu kedua orang tuanya masuk ke dalam rumah, Arapun menguci pintu lagi.
"Kenapa kamu harus memakai kata sandi untuk pintu rumahmu? " Ayah tiba-tiba bertanya.
"Aah, soal itu. Agar tidak sembarang orang bisa masuk. Hehehe. " Jawab Ara sambil tertawa kecil.
"Sekalipun teman dekat kamu? " Ayah bertanya lagi sambil duduk di sofa bersama Mama.
"Tetapi untungnya teman dekatku tidak ada yang mencoba untuk bertanya kata sandi rumah ini. Heheheh. " Jawab Ara.
"Oh, begitu. " Kata Ayah.
"Ayah, Mama mau langsung istirahat atau bersantai dulu? " Tanya Ara.
"Kami akan langsung istirahat saja. " Jawab Mama.
"Besok pagi, aku akan mengajak kalian jalan-jalan lagi selama seharian penuh. " Ucap Ara.
"Wuaah,,baiklah. " Kata Mama terlihat senang.
Mama dan Ayah Ara langsung masuk ke dalam kamar yang sudah di sediakan oleh Ara dan mereka pun tidur dengan nyeyak. Selagi Ayah dan Mama tidur, Ara sebagai pemilik rumah sedang membersihkan dapur dengan mencuci piring yang kotor agar besok pagi saat dia tinggal jalan-jalan sudah tidak ada barang kotor yang terlihat.
Dengan tinggal di sebuah rumah sendiri, Ara selalu tidak ingin melihat rumah Ara kotor ataupun berantakan.
Setelah itu Arapun masuk ke dalam kamarnya untuk beristirahat juga.
Suasana rumah Ara menjadi hening tak ada suara apapun karena seisi rumah sedang tidur, langit yang gelap berubah menjadi terang dan Indah menandakan pergantian hari dan cuaca. Langit terang yang menunjukkan suasana pagi hari begitu cerah membuat Ara semakin bersemangat mengajak kedua orang tuanya untuk pergi jalan-jalan.
Saat Ara bangun, dia mendengar sudah ada suara-suara kecil dari arah dapur. Arapun membuka pintu kamar dan mengeceknya ternyata Mama Ara sedang sibuk di dapur. Ara menghampiri Mamanya dan duduk di meja makan.
"Selamat pagi, Ma. Sedang apa? " Tanya Ara sedikit belum membuka matanya.
"Ah, kamu sudah bangun ternyata. Mama melihat ada beberapa bahan makana di kulkas, jadi Mama akan buatkan kamu dan Ayah untuk sarapan pagi sebelum kita pergi. " Jawab Mama dengan tersenyum.
"Wuaahh, terimakasih Mama. " Kata Ara dengan mendekat pada Mama.
"Sama-sama sayang,, kamu dulu sana! " Mama menyuruh Ara untuk mandi sambil menunggu masakan Mama matang.
"Baiklah, " Jawab Ara segera masuk ke kamar mandi.
Ayahpun mulai terbangun karena mendengar suara dua wanita yang sepertinya sangat senang, Yaitu Mama dan Ara.
Ayah keluar dari kamar, kemudian dia menyapa Mama yang berada di dapur dengan sangat manis.
"Selamat pagi Mama,, tidurmu nyeyak hari ini? " Ayah menyapa dan bertanya.
"Selamat pagi juga Ayah, sangatlah nyeyak. " Jawab Mama sambil terus memasak.
"Dimana Ara? " Tanya Ara.
"Ah, Ara sedang mandi. " Jawab Mama.
Ayah duduk di sofa sambil menonton tv dan makan cemilan yang ada di atas meja.
Ara selesai mandi dan kemudian Ara melihat masakan Mama sudah tersedia di atas meja makan. Mamapun menyuruh Ayah untuk mandi setelah itu mengajaknya makan bersama di meja makan.
"Ayah, Mandilah! Setelah itu kemari untuk makan. " Kata Mama.
Ayah tanpa menjawab langsung saja masuk ke kamar mandi, sedangkan Ara dan Mama menunggu Ayah terlebih dahulu.
Keluarga Ara berkumpul dalam satu meha dan makan bersama sebelum pergi jalan-jalan.
"Nanti aku akan mengajak Mama dan Ayah ke pasar malam di dekat sini. " Kata Ara.
"Oh, baiklah. " Jawab Ayah.
"Kamu sudah keliling ya di sini? " Mama bertanya.
"Karena teman-temanku yang sering mengajakku pergi, jadi aku bisa mengetahui tempat yang bagus. Heheh. " Jawab Ara.
"Wuaahh, Ayah Mama sudah kenyang. " Kata Mama.
Selesai makan, Ara, Ayah, dan Mama pergi jalan- jalan ke sebuah pasar malam yang diadakan di dekat daerah rumah Ara. Ara sangat senang ketika bisa mengajak kedua orang tuanya untuk pergi jalan-jalan.
"Kita akan naik apa? " Tanya Mama.
"Jalan kaki saja, Ma. Dekat. " Jawab Ara.
"Ya sudah, ayo Ayah! " Ajak Mama.
Mereka bertiga jalan kaki menikmati lampu-lampu jalan dan sambil bercanda juga terlihat bahagia.
"Wuaahh, inikah pasar malam yang kamu maksut, Nak? " Tanya Ayah kepada Ara.
"Iya Ayah, Ara juga baru pertama kali ini kemari. " Kata Ara.
"Benarkah? " Ayah bertanya dengan terkejut.
"Iya, karena ini diadakan setiap satu tahun sekali. " Jawab Ara memberi tahu Ayah.
"Ara, apa itu nak? " Mama bertanya.
"Aahh, Mama mau? Itu jajanan khas di sini. " Ara menjawab pertanyaan Mama.
"Mama ingin mencobanya. " Ucap Mama.
Kemudian Ara, Mama, dan Ayah menuju penjual makanan tersebut dan membelinya lumayan banyak untuk di makan saat menikmati suasana pasar malam.
Setelah membeli, Ara mengajak kedua orang tuanya untuk duduk di sebuah bangku yang bisa melihat keindahan pasar malam dengan jelas dan tidak perlu berjalan lagi. Ara tahu bahwa kedua orang tuanya mungkin sudah lelah.
"Kita duduk di sini saja sambil makan. " Kata Ara mendapat tempat duduk.
"Aah, boleh. Mama dan Ayah juga sudah sedikit lelah. " Jawab Mama lagi.
"Ayah mau minum dulu? " Tanya Ara.
"Boleh. " Jawab Ayah.
Ara memberikan sebotol minuman untuk Ayah, lalu Ara juga berbagi makan dengan Ayah, kemudian mereka bertiga berfoto bersama untuk mengabadikan moment tersebut karena Ayah dan Mama Ara, besok sudah harus pulang dan mereka akan lama lagi untuk berpisah dengan Ara.
Ara sedih, namun Ara harus berjuang di negara orang untuk menjadi sukses.
Jadi menurut Ara, walaupun di negara orang, dia juga harus bisa berdiri sendiri dengan usahanya sendiri.
Waktu sudah larut malam tetapi suasana pasar malam tidak semakin sepi melainkan semakin ramai, namun Mama Ara mengajak Ara untuk pulang karena besok Ayah dan Mama harus segera kembali ke negara asal. Mereka harus membereskan semua barang-barang malan itu juga.