Hari ini adalah peresmian restoran Ara, Ara sangat gugup dan senang. Karena dalam hitungan jam, dia akan menjadi seorang gadis pemilik restoran.
Dulu Ara adalah gadis yang manja dan anak tunggal dari orang tua yang sangat sayang kepadanya. Tapi sekarang dirinya menjadi seorang gadis dewasa yang bisa mandiri dan memiliki sebuah restoran walaupun kecil. Selain itu, Ara juga memiliki banyak teman sekarang.
Orang tua Ara kini datang untuk menemani Ara dalam peresmian restoran miliknya tanpa diketahui oleh Ara. Ara terkejut dan juga senang dengan kehadiran kedua orang tuanya.
Selain orang tuanya, Hea, Jee, dan Minha juga datang untuk menyaksikan peresmian tersebut.
Tok,tok,tok,tok. " terdengar sebuah ketukan pintu rumah Ara.
"Sebentar. " Jawab Ara.
Ara membuka pintu pelan-pelan dan diapun berteriak kegirangan.
"Aaaaahhhh,,,Mamaa,,,Ayah,, " Senangnya Ara melihat kedua orang tuanya datang.
"Halo, anakku sayang. " Kata Mama sambil memeluk Ara.
"Masuk, masuk, ayo masuk dulu Ayah! " Ara mengajak kedua orang tuanya untuk masuk ke dalam rumahnya yang tidak begitu besar.
"Wuaahhh, ini tempat tinggal yang sangat layak untukmu. Kamu tinggal sendiri di sini? " Ayah bertanya sambil masuk ke dalam rumah.
"Iya Ayah, tapi terkadang teman-temanku datang kemari untuk menemaniku. " Jawab Ara duduk ditengah-tengah antara Ayah dan Mamanya.
"Oh, kamu sudah mausiap-siap untuk ke restoran ya? " Tanya Ayah.
"Ah iya,, aku harus cepat. Teman-temanku sudah menunggu. " Kata Ara.
"Kalau begitu cepat bersiaplah, kami akan mengantar sekaligus menemani kamu. " Ucap Mama.
"Benarkah,,,,terimakasih banyak. " Kata Ara terlihat semakin senang.
Ara kemudian bergegas untuk mengambil tas dan merapikan dandanannya lalu pergi bersama kedua orang tuanya.
Rumah Ara dikunci karena kosong dan tidak akan ditinggal lumaya lama. Orang tua Ara yang baru saja datang merasa lelah karena melihat anaknya yang saat ini sedang berbahagia.
Ara, Mama, dan Ayah naik taksi untuk menuju ke restoran Ara.
Di sana sudah ada Jee, Hea, dan minha yang sedang menunggu Ara untuk mengadakan peresmian restoran Ara.
"Apakah jauh lokasinya? " Ayah bertanya saat berada di dalam mobil taksi.
"Lumayan jauh, Ayah. " Jawab Ara.
"Kalau begitu setiap hari kamu akan
menggunakan transportasi ini untuk pulang pergi dari restoran? " Mama juga bertanya.
"Iya sepertinya begitu. " Jawab Ara lagi.
"Mama senang hari ini bisa bertemu kamu lagi, Ara. " Didalam mobil Mama mengajak berbincang Ara.
"Ngomong-ngomong Mama dan Ayah kapan sampai kemari? " Ara tanya kepada Mama.
"Kami sampai tadi pagi dan sedikit bingung mencari rumah kamu, tetapi untuk saja ada baik di sini yang bersedia memberitahu kami walaupun tidak bisa mengantar kami. " Jawab Mama.
"Ayah juga berfikir kalau disini banyak orang yang tidak baik, Tapi ternyata Ayah salah. Masih ada yang baik ke sini. " Kata Ayah.
"Sudah hampir sampai nih. " Kata Ara.
Setelah sampai, Ara, Mama, dan Ayah pun turun dari mobil taksi disambut oleh banyak orang yang sayang pada Ara termasuk teman-teman Ara yang sekarang bersamanya.
"Wuaahh,, Ara sudah datang. " Kata Hea.
"Oh iya. Orang tua Ara juga datang. " Ucap Minha sambil tersenyum.
Ara dan orang tua Ara menghampiri Hea, Minha, dan Jee yang sedang menunggu didepan restoran.
"Wuah, ramai sekali. " Kata Ara terkejut.
"Iya, mereka ingin menikmati menu di sini. " Jawab Hea.
"Oh, acara peresmian akan diadakan dimana? " Ara bertanya lagi.
"Nanti di dalam. " Jawab Hea.
"Aahh,baiklah.oh iya, ini Ayah dan Mamaku. " Ara memperkenalkan kedua orang tuannya kepada teman-temannya.
"Wuaah,senang bertemu dengan anda. " Ucap Jee sambil membungkukkan bandan untuk memberi salam.
"Senang bertemu dengan kalian juga. " Mama Ara berkata.
"Wuaahhh,ternyata keluarga Ara memang sempurna ya. Mamanya cantik dan Ayahnya tampan. " Kata Minha memuji keluarga Ara.
"Terimakasih. " Jawab Mama Ara sambil tersenyum.
Setelah mereka mengobrol di depan restoran, sudah saatnya untuk peresmian restoran. Dan Ara juga semua keluarga dan temanpun masuk kedalam restoran.
Penuh dan ramai sekali di dalam restoran, acara peresmian terjadi sangat singkat dan penuh dengan rasa senang juga terlihat ceria. Terutama Ara sebagai pemilik restoran. Orang tua Ara juga merasa bangga saat melihat Ara berada didepan.
Dengan senyum yang lebar, Ara mengajak orang tuanya untuk maju kedepan mendampingi Ara.Mama dan Ayah Ara kemudian menhmghampiri Ara.
Acara peresmianpun telah selesai, Ara, kedua orang tuanya, dan teman-temannya tidak langsung pulang tetapi mencoba beberapa menu yang ada di restoran Ara.
"Kalian disini dulukan? "Ara dengan baik hati meminta teman-temannya untuk makan terlebih dahulu sebelum pulang.
"Kenapa? " Salah satu temannya bernama Jee bertanya.
"Kita cicipi dulu makanan yang ada di restoran ini. " Kata Ara.
"Aahh, baiklah kalau begitu. " Jawab Jee.
"Mama dan Ayah Ara juga makan dulu di sinikan? " Tanya Hea.
"Tentu saja, karena kami masih ingin mendengar banyak cerita dari Ara. " Jawab Ayah Ara.
"Kalau begitu akan menginap di rumah Ara ya? " Minha ganti bertanya.
"Yups, betul sekali. " Jawab Ayah Ara.
"Wuaahhhh,, Ara pasti senang sekali. " Kata Hea.
"Yups, aku terlihat sangat senang ya. Hehehe. " Kata Ara.
Ara, Ayah, dan Mama pun duduk dalam satu meja, dan di meja satu lagi ada Jee, Hea, dan Minha. Mereka bertiga bersebelahan meja lalu memesan makanan yang berbeda.
Ara mendapat koki andalan dari sebuah perusahaan, Dan itu diberitahu oleh Hea. Masakan koki tersebut sangatlah enak dan patut untuk dinikmati oleh semua orang.
Selain itu tampilannya selalu menggugah selera hingga pembeli yang ingin makanpun tidak sabar untuk memakannya.
"Bagaimana rasanya, Ma? " Ara bertanya rasa makanan yang dipesan oleh Mama.
"Mmm, enak. Enak sekali. " Jawab Mama sangat menikmati makanannya.
"Ayah, bagaimana? " Tanya Ara.
"Apakah ini menu dari kamu? " Ayah sebelumnya bertanya terlebih dahulu.
"Iya. " Ara menjawab dengan yakin.
"Wuaahh, ternyata anak perempuan Ayah sangat jago sekali membuat racikan bumbu dan masakan. " Ayah memuji Ara dengan sangat bangga.
"Hehehe, terimakasih banyak. " Jawab Ara berterimakasih atas pujian Ayah untuknya.
Restoran kecil yang diberi nama dengan AraFood dan pemiliknya bernama Ara telah resmi di buka.
Dan esok hari Ara akan terlihat lebih sibuk lagi tetapi dia masih dibantu oleh teman-temannya.
Nama untuk restoran tersebut, adalah Ara sendiri yang memikirkannya.
Awal mula untuk keberhasilan Ara di negara orang lain kini sudah mulai terlihat. Dan orang tua Ara sangat mendukung apabila Ara memiliki usaha yang lebih lagi.
Setelah selesai makan, Ara dan kedua orang tuanyapun pulang. Dan diikuti oleh teman-temannya juga pulang. Mereka menaiki taksi yang berbeda. Karena arah rumah mereka berbeda-beda.
"Mama, dan Ayah akan menginap dulu di rumahku kan? " Tanya Ara dengan wajah berharap.
"Tentu saja. " Jawab kedua orang tuanya.
Sampai dirumah, Arapun mandi dan membersihkan badan. kedua orang tuanyapun beristirahat di kamar yang sudah disiapkan oleh Ara.