Ara dan Ayah pulang ke rumah untuk makan siang. Saat di jalan, Ayah menelepon Mama terlebih dahulu memberi tahu kalau Ayah dan Ara sudah berada di jalan untuk pulang. Karena Mama harus menyiapkan makan siang untuk mereka.
Dalam keluarga Ara hanya ada tiga orang yaitu Ayah, Mama, dan Ara. Walaupun hanya bertiga, mereka tetap senang berkumpul. Ada waktunya saat mereka berkumpul selalu bisa dimanfaatkan untuk bercerita dan bercanda. Tetapi siang ini, Ayah tidak bisa lama-lama di rumah karena harus kembali ke kantor. Sedangkan Ara bisa terus saling bercerita dengan Mama.
Mama sudah menyiapkan tiga piring, tiga gelas, dan tiga sendok diletakkan di atas meja makan. Mama juga sudah membereskan dapur setelah memasak.
Baju yang sedang dibuat Mama untuk Ara disembunyikan terlebih dahulu karena belum selesai.
"Mama,,, Ara pulang. " Kata Ara membuka pintu dan mengganti sepatunya dengan sandal rumah.
"Wuaahhhh, Ara sudah pulang. " Mama menjawab terlihat senang menyambut Ara.
"Mama sudah memasak ya? " Tanya Ara tanpa ganti baju langsung menuju meja makan.
"Ganti baju dulu, Nak! Mama sudah buatkan makanan kesukaan kamu. " Jawab Mama sambil memberikan senyum.
"Oke, baiklah. Aku akan gati baju dan tunggu Ara ya! " Selayaknya anak remaja Ara berucap.
"Iya, Mama dan Ayah akan tunggu Ara. " Jawab Mama senang melihat Ara selalu ceria.
Pada saat Ara berganti baju, Ayah dan Mamapun mengobrol tentang Ara sebentar di meja makan juga.
"Ma, baju Ara sudah selesai? " Ayah bertanya sambil berbisik-bisik.
"Belum selesai dong, jangan terlalu keras nanti Ara dengar. " Jawab Mama.
"Ara tidak akan dengar. " Kata Ayah.
Tiba-tiba Ara datang dan dengan ceria dia ingin makan. Makan apa yang ada di meja dan kesukaan Ara.
"Wuahh, kalian sedang berbisik apa? " Ara bertanya dengan curiga lucu.
"Hahaha,kami tidak berbisik apa-apa. " Jawab Ayah.
"Benar itu, Ma? " Ara ganti bertanya kepada Mama.
"Iya benar, kami tidak berbisik apapun. " Jawab Mama juga sama dengan Ayah.
"Ya sudah, makanlah! Setelah ini kamu tidur siang. " Kata Mama kepada Ara.
"Iya, Ma. Terlihat enak masakan Mama, jadi aku ingin sekali segera memakannya. " Ara menjawab.
Ayah sudah mulai makan daritadi karena setelah ini Ayah harus pergi lagi ke kantor. Ara yang melihat Ayah makan duluan akhirnya menegurnya dengan sopan. Menegur bukan marah namun hanya bertanya saja karena biasanya mereka makan bersama. Tidak ada yang lebih duluan.
"Ayah,, kenapa makan duluan? " Ara menegur dengan bertanya.
"Ahh, Ayah harus segera kembali ke kantor. Jadi Ayah lekas makan. " Jawab Ayah dengan memberhentikan makannya.
"Kenapa Ayah kembali ke kantor? " Ara bertanya lagi.
"Iya, karena kerjaan Ayah belum selesai. " Mama membantu Ayah menjawab pertanyaan Ara yang tidak selesai-selesai.
"Oohh, ya sudah aku mau makan. " Kata Ara.
"Iya cepat makanlah nanti keburu dingin. " Ucap Mama yang bersemangat Ara makan.
Ara makan sendiri dengan tangannya, wajahnya yang imut dan rambutnya yang panjang masih terikat rapi. Karena Ara malas melepasnya.
"Nak, rambut kamu tidak kamu lepas dulu ikat rambutnya? " Tanya Mama.
"Nanti ah,, Ma, malas. Aku sudah lapar. " Jawab Ara yang langsung makan semua masakan Mama.
Ara belum selesai makan, Ayah sudah harus pergi. Lalu Ayah pamit lagi kepada Mama dan Ara. Tidak lupa juga Ayah mencium kening Ara, dan tidak lupa juga Ayah juga mencium kening Mama sebelum berangkat.
Lalu Ayah berpamitan, kemudian naik mobil dan mengendarai mobil dengan sangat pelan dan santai.
Ayah adalah suami pekerja keras bagi Mama Ara. Karena saat Ara masih kecil, Ara selalu di ajak bepergian saat Ayah Ara mendapat gaji yang lebih.
Setelah Ayah Ara mengajak bepergian, Ayah Ara selalu bekerja hingga tengah malam agar bisa mengajak Ara pergi bersenang-senang lagi.
Di rumah Ara juga sudah selesai makan, tetapi sebelum dia tidur, Mama selalu mengajak Ara untuk berbincang-bincang agar Ara bisa bercerita kepada Mama.
"Sudah selesai makannya? " Mama Tanya kepada Ara.
"Sudah, Ma. " Jawab Ara.
"Kalau begitu, kamu beristirahatlah sana! Piringnya biar Mama saja yang bersihkan. " Kata Mama Ara.
"Ara mau nonton tv dulu boleh? " Ara meminta ijin kepasa Mama.
"Boleh, tapi kalau mengantuk kamu tidur ya! " Suruh Mama.
"Iya, Ma. " Jawab Ara lagi.
Ara akhirnya menuju ke sofa untuk menonton tv sebentar, Ara merasa sangat kenyang dan di meja depan tv sudah ada cemilan yang dibuat oleh Mama Ara untuk Ara makan saat santai. Dan benar sekali, Yang tadinya Ara merasa kenyang, saat santaipun Ara tetap makan cemilan karena tergiur. Sebelum makan cemilan tersebut, Ara meminta ijin kepada Mama terlebih dahulu.
"Kamu menonton tv dulu ya? " Tanya Mama yang sedang membersihkan meja makan.
"Iya. Mama, aku boleh makan cemilan ini? " Ara bertanya kepada Mama terlebih dahulu.
"Katanya kamu sudah kenyang, kenapa ingin makan cemilan? " Mama giliran bertanya.
"Heheheh, begitu menggiurkan di depanku, Ma. " Jawab Ara.
"Ya sudah, makanlah sedikit saja! " Mama memperbolehkan tetapi tidak boleh terlalu banyak.
"Oke baiklah, terimakasih Mama. " Kata Ara sambil tersenyum senang.
Ara duduk di depan tv, lalu sambil makan cemilan dengan sangat santai. Biasanya, Ara akan sambil bercerita dengan Mama tentang sekolah ataupun teman-temannya. Dan kali ini Ara ingin memberitahu kalau selesai sekolah nanti, Ara ingin melanjutkan keluar negeri.
Awalnya Ara sudah memberitahu Ayahnya, tetapi Ayah Ara menyuruhnya untuk bicara dengan Mamanya juga. Dan tanpa rencana, Ara langsung saja memberitahu Mamanya.
"Ma,, " Ara memanggil dengan menghadap ke arah Mama Ara.
"Iya, Ada apa Nak? " Tanya Mama.
"Ada yang ingin Ara beritahu kepada Mama. " Kata Ara.
"Apa itu? " Mama bertanya lagi.
"Setelah lulus sekolah nanti, Ara ingin melanjutkan ke luar negeri. " Ara bercerita tanpa ada rasa ragu.
"Kamu ingin kemana? " Mama Ara bertanya lebih dulu.
"Aku ingin ke Korea. Boleh, Ma? " Ara dengan jujur dan wajah memohon terus bertanya.
"Mmm, tunggu Ayah dulu ya! " Mama mengulur waktu saja.
"Ara sudah berbicara kepada Ayah. " Jawab Ara.
"Kapan, kenapa Ayah tidak memberitahu Mama? " Mama bertanya lagi.
"Ara tidak tahu, Ma. Hehehehe. " Jawab Ara juga.
"Ya sudah, nanti Mama akan membicarakan dengan Ayah terlebih dahulu. " Jawaban Mama belum pasti.
"Oke deh, Ma. " Ucap Ara.
"Kamu tidak jadi tidur? " Tanya Mama.
"Hehehehe, nanti dulu ya Ma. " Jawab Ara.
Saat Ara dan Mama di rumah hanya berdua, mereka selalu saling bercerita sebelum Ara tertidur di siang hari.
Sedangkan Ayah Ara yang masih bekerja, belum pulang ke rumah hingga malam hari, dan Ayah Ara sangat bekerja keras jika dalam pekerjaan. Dan sewaktu Ayah Ara pulang, ara dan Mama pun sudah tertidur di kamar.