Chereads / Dendam Masa Lalu (sudah terbit) / Chapter 3 - Belajar Bela Diri

Chapter 3 - Belajar Bela Diri

"Bapak, aku sudah mempelajari buku yang bapak berikan padaku". Ucap Akira ditengah jamuan makan malam.

"Oh, ya. Baguslah kalau begitu. Aku sudah mendaftarkanmu sekolah, besok kamu sudah bisa pergi sekolah, ibu yang akan mengantarmu". Ucap Rahman.

"Terima kasih, bapak". Ucap Akira lalu memakan makanannya. Mereka makan malam dengan khidmat.

Akira membantu Minah membersihkan peralatan yang mereka gunakan untuk makan.

"Saep, Bapak sama Inak sudah sepakat akan mengajarimu pencak silat. Mengingat dirimu yang masih dalam persembunyian, inak takut mereka akan menemukanmu. Inak akan mengajarimu pencak silat kera sakti, setelah kamu menguasainya kamu akan diajarkan oleh bapakmu silat Sasak. Kamu harus belajar dengan sungguh-sungguh agar kamu bisa menolong dirimu sendiri". Ucap Inak sambil mengelap piring yang sudah di cuci.

"Baik, Inak". Ucapnya patuh.

"Selesai Inak dan Bapak Sholat, kita akan memulai latihan kita". Ucap Minah mengelap tangannya.

Rahman dan Minah tidak pernah memaksakan agama yang dianutnya kepada Akira, karena mereka tahu bahwa agama yang dianut oleh orang tua Akira adalah agama Budha jadi ia tidak memperkenalkan agama islam kepadanya. Sementara itu, Rahman tidak dapat mengajari agama yang dianut oleh Hadji jadi ia berencana akan membelikan Akira buku agama Budha untuk belajar sendiri.

Tidak ingin membuat orang curiga Rahman sengaja menaruh identitas Islam pada CV Akira. Hal ini juga iya lakukan untuk mempersulit Ryuzaki dan orang-orangnya mencari tahu keberadaan Akira.

Seperti yang dikatakan sebelumnya, selepas sholat isya Minah mengajari Akira pencak silat. Ia mengajarinya teknik-teknik dasar dalam ilmu bela diri pencak silat kera sakti.

Minah mengajarinya beberapa teknik pukulan dan tangkisan. Seperti pukulan jun jen untuk sasaran lurus ke depan mengenai ulu hati. Kemudian dilanjuti degan pukulan Bao jen untuk pukulan ke atas serta Sao jen utuk pukulan dengan sasaran pelipis.

Akira terus mengulangi tiga teknik tersebut secara terus menerus. Keringat menguncur deras ke seluruh tubuhnya. Akan tetapi ia tidak berani menghentikan gerakannya sebelum ada perintah dari Inaknya.

Perlahan tenaganya semakin menipis tidak sekuat yang tadi, akan tetapi kecepatan dalam gerekannya semakin lentur, terlihat alami.

"Istirahat dulu". Ucap Minah menyodorkan the hangat kepada Akira. Akira menerimanya dengan napas yang masih belum teratur.

"Belajar bela diri memang melelahkan. Tetapi memiliki banyak manfaat, selain bagus untuk kesehatan juga dapat berguna untuk menjaga diri kita dari orang yang ingin menyelakai kita". Ucap Minah disaat istirahat. Ia melarang Akira untuk duduk, sebab istirahanya hanya sebentar. Selain itu juga agar tubuh Akira tetap stabil.

Gelas Akira sudah kosong itu berarti ia harus melanjutkan latihannya.

Aminah memberikan contoh gerakan menangkis, itu termasuk tangkisan dasar dalam bela diri, hampir semua bela diri menggunakannya terutama bela diri pencak silat.

Fangso, gerakan tangkisan dari dalam keluar. Dengan menekuk lengan membentuk sudut sembilan puluh derajat sementara jari-jari menggepal membentuk tinju.

Inilah yang menjadi salah satu penanda ilmu bela diri pencak silat kera sakti, jari-jarinya yang membentuk cakar seperti cakar tangan kera. Minah mengajarinya tangkisan Bangso. Tangkisan ini digunakan untuk menangkap tangan lawan dari arah samping, mencengkramnya dengan kuat. Sementara untuk gerakan tangkisan cuakso adalah menangkis tendangan dari atas ke bawah.

Ketiga tangkisan itu terus diulang oleh Akira sampai waktu menunjukan pukul dua belas malam.