Chereads / EMILY. / Chapter 9 - | Chapter. 8 || The Heavy Rain |

Chapter 9 - | Chapter. 8 || The Heavy Rain |

20.45 PM, AUCTION HOUGHTON CORP

Fancy Cruise, HOUGHTON CORP PROPERTY

.

.

.

.

.

Suara ramai perbincangan antar puluhan manusia memenuhi aula. Dipenuhi dengan orang-orang yang memakai topeng Masquerade mewah menghiasi wajah mereka. Lalu lalang para pelayan berseragam hitam putih dan juga topeng Masquerade hitam putih sederhana menjadi pemisah antara kelompok yang sedang berbincang, maupun perseorangan yang hanya terdiam memandangi lautan manusia.

Membawa nampan besi yang berisi beberapa gelas minuman yang pastinya minuman mahal dan beralkohol. Bahkan mereka bisa memberikan minuman beralkohol paling tinggi jika kalian meminta. Hanya tinggal meminta maka semuanya akan terwujud. Ya, itulah kekuatan para penguasa.

Desas desis obrolan maupun suara tertawa yang menggelar antar laki-laki berjas mahal terdengar dari sini. Baik yang tua maupun muda, semuanya bercampur disini. Hanya bermodalkan kasta yang tinggi dan kekayaan yang melimpah, kau bisa bergabung dan langsung akrab dengan mereka. Jika kalian hanya berada di kasta menengah atau bahkan rendahan, makanlah kotoran kalian sendiri. Kalian hanya akan diperlakukan seperti binatang jika berada disini. Karena disini berlaku hukum alam. Yang paling kuat, dialah sang penguasa. Penguasa hutan.

Ku memakai dress panjang sutra Off-Shoulder berwarna biru langit yang panjangnya semata kaki. Dengan potongan sisi sampai setengah pahaku, mengekspos kaki putih pendekku yang ramping dan mungil. Dengan memakai heels hitam dengan Spaghetti Strips yang membuatnya melilit sempurna di pergelangan kaki kecilku. Menggenggam tas kecil hitam Dior yang baru saja keluar beberapa Minggu lalu. Yang langsung habis dalam waktu 5 hari karena hanya terdapat 20 tas yang terproduksi karena termasuk rancangan desainer terkenal dan juga limited edition.

Hampir merogoh kocek senilai 2 juta dollar, bukanlah suatu hal yang baru di kalangan kasta atas seperti ini. Dilengkapi dengan topeng Masquerade hitam berhias bulu lembut berwarna biru disisi kanan pelipis wajahku. Cukup mahal dan terkesan elegan karena motifnya yang cukup sederhana. Walaupun harganya, tidak sesederhana itu.

Ya memang, kalian harus memiliki modal yang cukup besar untuk menyelinap ke dalam pelelangan tertutup seperti ini. Harus memiliki wibawa tinggi dan surat undangan yang secara khusus karena pelelangan ini bukanlah pelelangan biasa. Ya, disini adalah tempat pelelangan ilegal. Maka dari itu semua memakai topeng agar wajah-wajah menjijikkan mereka tidak diketahui identitasnya. Sangat menjijikkan bukan?.

Tempat pelelangan yang diselenggarakan oleh suatu perusahaan yang cukup tersohor dan sudah tidak asing lagi namanya di kalangan pengusaha. Ya, Houghton Corp. Merekalah penyelenggara acara menjijikkan ini. Dengan alasan perayaan hari jadi perusahaan yang ke 15 tahun mereka berdiri.

Dan for your information, aku sangat benci acara-acara seperti ini. Apa sebegitu miskinnya mereka sampai-sampai membuat pelelangan najis seperti ini?!. Atau sebegitu malangnya nasibku  mereka yang melajang dan d kurang kasih sayang?.  Bahkan di pelelangan ini menjual keperawanan seorang gadis berumur 18 tahun. Apa mereka sudah gila?!.

Kakiku gatal ingin pergi darisini. Aku sudah tidak tahan berada disini lebih lama lagi. Jika bukan karena misi, aku pasti sudah pergi dari sini.

"Black, kau dengar aku?" panggil seseorang yang jauh bermil-mil darisini. Suara kasak-kusuk terdengar ke telingaku. Ku berdehem kecil menjawabnya.

"Kau sudah berada diposisi?" tanya Blade melalui earphone yang terpasang ditelinga kananku.

Dengan warnanya yang transparan dan bentuknya yang sangat kecil, kemungkinan kecil untuk seseorang melihatnya. Kecuali dia menggunakan teropong dan kacamata super.

Ya, seseorang yang mengendalikan semuanya dari jauh dengan berbagai macam layar komputer dihadapannya... adalah Blade. Dialah yang memegang monitor dan memandu kami melalui monitor CCTV yan berhasil kami retas sehari sebelum kami sampai kemari. Berkat otak cerdasnya lah kami semua bisa berada dengan mudahnya. Bahkan tanpa kendala kecurigaan sedikitpun.

"Ya, aku sudah berada diposisi. Bagaimana yang lain?" bisikku yang sambil sesekali tersenyum ke arah orang-orang yang melewat dihadapanku.

Ku mengambil sebuah minuman dari salah satu pelayan yang melewat dihadapanku. Sambil  mengucapkan terima kasih, diapun berlalu dari hadapanku sambil mengacungkan beberapa gelas minuman yang masih terisi diatas nampannya. Ku menghela nafas berat. Berada ditengah-tengah keramaian memang sangat merepotkan.

"Kapan aku mulai Blade? Aku benar-benar ingin menyelesaikan ini secepatnya agar aku bisa pulang daripada berada ditengah keramaian yang menyebalkan ini. Rasanya kakiku gatal ingin menginjak mereka satu-persatu" ketusku yang mulai jengah dengan keadaan sekitar.

"Bersabarlah. Husky sedang berjalan ke tempatmu bersama target. Kau masih berada dilantai dua?" tanya Blade yang entah kenapa terdengar menyebalkan ditelingaku. Ku kembali menjawabnya dengan deheman.

"Bagaimana keadaannya?". Aku yang tadinya menumpukan kedua tanganku diberi pegangan lantai 2 yang menampakkan berbagai macam, mulai menegakkan tubuhku dan menyisir pandangan. Keadaan lantai bawah yang dipenuhi meja dan kursi. Dan juga suara-suara perbincangan yang semakin ramai.

"Terkendali" singkatku.

"Baiklah. Aku akan kembali menjelaskan denah dan penjagaan kapal tersebut dan kau harus mengingatnya baik-baik. Aku tidak akan mengulang perkataanku" tuturnya lalu ku dengar ketikan cepat jari-jarinya diatas keyboard.

Ku memejamkan mata. Dan terpampang lah denah aula lantai satu yang sangat detail didalam otakku. Lalu dengan cepat ku buka mataku. Dan terbayang dengan jelas bahkan denah satu kapal dikepalaku. Walaupun aku perempuan, jangan meremehkan daya ingatnya. Itu menyebalkan. Dan aku benci sesuatu yang menyebalkan.

"Ada 26 orang yang menjaga didalam aula. Aula terdapat 2 lantai. 20 orang berada di aula pelelangan lantai satu dan 6 lainnya ada dilantai dua. 4 orang berada di pintu masuk, 7 orang didalam aula yang mana satu orang disetiap sudut dan 3 orang lainnya berpencar diantara para pengunjung dan 2 orang lagi didekat panggung aula" jelasnya panjang saat mataku menangkap seorang penjaga memperhatikanku dan sepertinya mencurigaiku. Ku berdehem pada Blade agar ia memberhentikan penjelasannya sebentar. Lalu kembali menoleh ke arah penjaga tersebut.

Memasang raut wajah datar saat tatapan kami tak sengaja bertemu. Ku balas dengan senyuman melangkah melewatinya.

Sesaat tubuhku terpaku mendengarnya menoleh secara spontan ke samping kananku dan menatap wajah penjaga tersebut. Penjaga yang menyadari aku menatapnya, mengerut dalam karena sepertinya tatapanku mengganggunya.

"What are you looking at Miss?" ucapnya tajam yang membuat ku kembali mengembangkan senyuman.

"Ah I'm sorry. I thought your an Auction security guard. I was looking for help to them..." balasku dengan lembut dan sedikit mendayu yang terkadang membuatku muak sendiri mendengar suaraku.

"Is there anything that I can do Miss?" tawarnya yang akhirnya melembutkan.

"No it's alright. I'm okay now...". Aku menggeleng lembut lalu kembali melanjutkan langkahku dan akhirnya langkahku membawaku tangga menuju lantai bawah dan berjalan ke meja camilan yang berada beberapa meter dihadapanku. Tersenyum singkat saat seorang wanita paruh baya tersenyum ke arahku. Lalu pandangan kami terputus sedetik setelahnya.

"Ada apa?" tanya Blade saat sebuah potongan bolu coklat kecil berhasil masuk ke dalam mulutku. Membuatku terdiam sebentar mengunyahnya, lalu kembali melanjutkannya.

"Kau sedang makan?! Kau tau kita tidak punya waktu untuk menyicip makanan bukan?! Kecuali kau ingin makanan itu menjadi makanan terakhirmu" sinis Blade setelah mendengarku menelan bolu itu. Bahkan dahiku mengernyit dalam saat merasakan bolu itu yang terlalu manis dan membuat perutku mual. Arghh! Sialan!.

"Seorang penjaga mencurigaiku. Aku berada dilantai satu sekarang" ucapku yang membuatnya terdiam. Ku ambil segelas air mineral disana dan menenggaknya beberapa kali guna menghilangkan rasa manis tersebut. Aku bahkan merinding menatap bolu coklat itu. Berapa banyak gula yang dipakai koki sialan itu untuk membuatnya?! Aku bahkan masih merasakan manisnya dimulutku.

"Lanjutkan". Ku mengelap bibirku dengan tisu, lalu kembali menyodorkan pandangan ke makanan yang ada dihadapanku.

"6 orang berada dilantai dua ini dan 4 lainnya berada dibackstage panggung". Perlahan langkahku semakin maju mengitari meja. Sedikit mendongakkan wajahku dan menatap panggung megah berhias gorden gemerlap berwarna gold dan silver disetiap sisinya. Sesekali menampakkan sebuah tangan atau wajah seseorang darisana. Yup, jalan menuju backstage.

"Dikapal ini terdapat sekitar lebih dari 40 penjaga. Memang sangat ketat. Bahkan ruang mesin mereka taruh 7 orang disana. Di anjungan kapal ada sekitar 3 orang penjaga disana. Didalam kapal ini ada 4 lantai. Lantai dasar atau Ground Floor yaitu dimana ruang mesin berada, ada sekitar 7 orang penjaga seperti yang ku katakan tadi. Dilantai satu adalah aula yang menjadi tempat utama acara pelelangan ini dilaksanakan. Jadi tidak heran banyak sekali penjaga disini.

Dilantai dua berisikan kamar-kamar para tamu yang berniat untuk menginap beberapa hari disini. Ada sekitar 10 orang disana. 7 orang di sepanjang lorong kamar dan 3 orang lainnya diruang CCTV yang berada di ruangan paling ujung kanan persimpangan. Berlalu lalang menyisir dan melakukan pergantian shift selama 10 menit setiap 6 jam penjagaan. Dan kamar target ada diujung kiri persimpangan yang selisih 2 kamar didepannya dengan kamar Husky. Dan setelah kamar Husky, ada sebuah pintu menuju tangga darurat. Dan disitulah rute pelarianmu". Ku masih terdiam. Menerima semua informasi yang Blade berikan padaku.

Kata-kata Blade tercerna baik ke dalam otakku. Sangat baik. Bahkan tidak butuh waktu lama aku menghitung dan memprediksikan aksiku nanti.

"Target kita membawa 15 orang penjaga. 6 diantaranya akan berada disekitarnya termasuk tangan kanannya, Marcus. 7 orang tersebar dilantai satu dari dua aula. Dan dua lainnya menjaga mobilnya. Mereka masing-masing membawa senjata api otomatis yang berjumlah 4 buah per orang. Untuk mengenali mereka kau pasti sudah tau kan?" tanya Blade.

"Tato sayap berwarna hitam?".

"Ya, dan hanya sebelah. Karena sayap yang ada dua atau memiliki tato sayap sepasang kanan kiri dan juga lambang halo yang ada diatas sayap adalah tato yang hanya dimiliki oleh pemimpinnya. Berhati-hatilah dengan mereka. Jangan berbuat hal yang tidak perlu Black. Apa kau melihat salah satunya?" tanyanya.

"Ya". Mataku menangkap sebuah penjaga yang memiliki sebuah tato sayap kecil dibelakang lehernya. Bukan kecil. Hanya saja tertutupi oleh kerajaan kemeja jasnya jadi tidak terlalu terlihat.

"Husky juga membawa 17 penjaga untuk berjaga-jaga dan semuanya berasal dari perusahaan kita. Jadi kau tidak perlu khawatir. Mereka akan mengenalimu. Tapi ada yang aneh dengan hal ini..." ucap Blade dengan menekan diakhir. Aku yang mendengarnya merespon dengan sedikit mencurahkan alis. Menunggu kalimat selanjutnya yang akan diucapkannya.

"Biasanya target selalu membawa salah satu sniper elite atau biasa dipanggil dengan ghost-nya. Tapi sekarang dia tidak membawanya sama sekali. Padahal musuhnya bisa terhitung cukup banyak karena perannya yang juga sebagai penguasa dunia bawah. Tapi kali ini tidak. Dia seakan-akan tau bahwa musuhnya kali ini tidak akan membunuhnya atau bertindak nekat terhadapnya. Memang menjadi suatu keuntungan bagi kita tapi hal ini malah membuatku curiga" jelas Blade yang menjabarkan keseluruhannya dan hal-hal yang dicemaskan olehnya.

Mataku terpejam sesaat agar pikiranku lebih terfokus memikirkannya. Membayangkannya. Lalu mencari celahnya.

"Blade..." panggilku. Dijawab dengan dehemannya.

"Apakah dikapal ini disediakan peralatan diving?" tanyaku penasaran.

"Tidak. Dikapalkan ini hanya difasilitasi beberapa perahu kecil darurat yang cukup untuk menampung 100 orang dan beberapa perahu karet yang juga cukup menampung 100 orang. Beberapa pelampung donat dan juga beberapa pelampung rompi khusus kru inti kapal seperti nahkoda dan juga kru kapal bagian mesin" tuturnya memberikan penjelasan yang sangat detail.

Ku terdiam. Mencoba mencerna segalanya agar segala informasi yang ku punya tersusun dengan sempurna agar membentuk sebuah penjelasan. Menggabungkan semuanya hingga terbentuklah sebuah tujuan. Mataku membelalak saat ku mengetahui bentuknya. Sedikit lucu saat membayangkan jika apa yang ku simpulkan memang benar terjadi. Bahkan aku tidak sadar terkekeh kecil memikirkannya. Jadi, begitu rupanya.

"Black?" panggil Blade saat mendengar tiba-tiba saja aku terkekeh sendirian. Bingung dengan reaksiku yang berada diluar dugaannya.

"Blade, siapkan beberapa yatch yang cukup untuk menampung 20 orang dan 2 Water Motorjet yang dilengkapi senjata dan auto control buatan Blood. Dan jangan lupa dengan beberapa mainanku dan Death. Dia pasti akan terkejut dengan hal ini" ucapku masih dengan sisa kekehan tadi. Blade masih bertanya-tanya akan perintah Black. Namun tidak jadi karena ia tidak punya waktu banyak untuk memikirkan hal lain yang sudah dipikirkan juga oleh Black. Setidaknya jika itu adalah sesuatu yang darurat pasti Black sudah memikirkan rencana alternatif lain dengan cepat. Dan 90% semua perkiraannya tepat sesuai harapan dan realita. Jadi Blade tidak perlu khawatir dengannya.

Lain halnya dengan Black yang masih mengukir senyum senang diwajahnya. Sesekali menyesap minuman yang ada ditangannya dan melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Saking senangnya ia memikirkannya, ia bahkan tidak sadar akan tindakannya sendiri. Membuat seseorang yang berjarak 10 meter dibelakangnya memperhatikan gerak-geriknya dengan hati-hati ikut tersenyum melihatnya. Bahkan dia tidak menyangka bahwa gadisnya akan bereaksi dengan tersenyum seperti itu.

"Hey boss!" bisik seseorang yang berasal dari earphone yang terpasang ditelinganya. Mata elangnya melirik tajam menghunus siapa saja yang membalas tatapannya. Memperhatikan lautan dibawahnya yang sedang melayang menuju tempat temannya berada. Ya, dia menggunakan helikopter untuk datang ke acara pelelangan tersebut.

Walaupun tertutup oleh kacamata hitam yang terpasang dikedua matanya, tatapannya dapat membuat orang lain menundukkan kepala saking gemetarnya. Merasakan aura dominan yang sangat menekan bagi siapapun yang melawan. Karena dia memang seorang predator. Puncak pemimpin dan semua predator. Raja dari segala raja. Dan penguasa diatas penguasa. Bahkan tidak ada yang bisa mengendalikannya termasuk pemerintah. Bahkan terkadang orang tuanya juga sulit mengendalikannya. Itulah kelebihan dari seseorang yang terlahir sebagai pemimpin. Dan seorang penguasa.

"What?" jawabnya saat mendengar sahabat sekaligus mata-matanya yang sudah lebih dulu tiba di lokasi.

"Where are you? I've been here for 10 minutes okay! Just fucking hurry or you'll see me sitting in front of your lonely girl. Is she came here alone?" tanya seseorang yang hanya terdiam memperhatikan seorang gadis yang sedari tadi berada dihadapan meja makanan menikmati hidangan manis yang ada disana. Bahkan dia melihat bagaimana ekspresi gadis itu saat dia tidak menyukai rasa salah satu makanan disana dan segera mencari minuman. Ya, semuanya tertekan jelas dikepala laki-laki tersebut.

"Aku hanya memberimu tugas mengawasinya. Bukan memperhatikannya dengan tatapan seperti itu. Jangan bertindak bodoh Marvel. Aku sedang tidak ingin membunuh temanku malam ini" jawabnya dengan tegas dan penuh nada penekanan disana. Membuat siapapun yang mendengarnya---termasuk temannya itu--- merinding takut karena temannya yang satu itu memang tidak pernah main-main dengan ucapannya.

"Okay okay... Relax man, I'm just kidding!. Aku juga punya mangsaku sendiri dipesta ini. Jangan khawatir" santai Marvel sambil sesekali menyesap minuman yang ada ditangannya. Matanya kembali melirik ke gadis temannya itu yang termenung dan tersenyum sendiri beberapa detik setelahnya.

"Looks like your girl got something from you. Isn't she?" ucapnya menggoda temannya yang masih dalam perjalanan itu. Membuat seseorang yang mendengarnya ikut tersenyum karena membayangkan gadisnya.

"Yeah..." jawabnya santai dengan nada datar khasnya. Sahabatnya itu, kembali menatap perempuan yang sedari tadi menyita waktunya. Bahkan dia yakin sahabatnya yang masih dalam perjalanan itu juga akan bereaksi sama dengannya. Bahkan lebih memakukan pandangannya pada gadis itu karena sudah mencuri hatinya. Dengan penampilan yang sempurna dan sangat indah. Membuatnya tidak bisa mengalihkan tatapan mata darinya walau sedetik pun. Sayang untuk dilewatkan. Menurutnya.

Ia memutuskan untuk berhenti menatap gadis itu. Gadisnya itu jenius dan sangat kuat. Bisa-bisa dia akan tertangkap basah memperhatikannya. Bahkan membayangkannya saja membuatnya terkekeh kecil. Sama seperti yang dikatakan oleh sahabatnya yang sedang mabuk cinta tadi.

"This is gonna be more exciting..." bisik sahabatnya yang kini sudah berada diatas kapal pelelangan yang sepertinya, akan menjadi awal pertemuannya yang sangat menakjubkan.

••••••