Aku bisa menatapnya, dia ada di hadapanku.
Tanpa terhalang satu sekatpun, aku bisa menatapnya sepuasku.
Dia ada di dekatku, tanpa jarak. Menatapnya adalah nafasku.
Senyumnya adalah detak jantungku. Ada di dekatnya adalah bahagia untukku.
Dari sekian banyak pilihan, aku memilih untuk mencintaimu. Menyimpan namamu di dalam hatiku.
Mata ini menatap lekat wajahmu. Ingin rasanya aku menyentuhmu. Menyentuh hatimu dengan segala lakuku. Dengan begitu cintaku akan tersampaikan ke hatimu.
Jika kau masih saja tidak tahu bagaimaana perasaanku, maka akan aku katakan bagaimana selama ini aku mencintaimu melebihi siapapun di dunia ini. Ya, aku akan mencintaimu, selalu mencintaimu.
Seperti saat ini, aku mungkin bisa menghabiskan malam bersamamu dengan semua permainan yang pernah kau ajarkan padaku. Dan memberimu satu pertanyaan dengan segala kerumitan yang tidak akan pernah kau pahami. Tapi aku hanya ingin kau tahu perasaanku saat ini, kalau aku akan mencintaimu melebihi siapapun di dunia ini.
Tapi aku hanya bisa mengatakan itu di dalam hatiku, aku tidak pernah berani mengatakannya tepat di hadapanmu. Bagiku kau adalah angan, bagiku kau adalah bayangan. Bayangan yang selalu mengikutiku tapi tidak pernah bisa aku genggam. Sekali aku mencoba menggenggammu kau akan menjauh. Dan aku tidak pernah menginginkan itu.
Biarkan seperti ini, masih sama seperti dulu saat pertama kali kita berjabat tangan. Dan saat aku putuskan untuk menambatkan hatiku hanya untukmu.
Cinta memang banyak bentuknya, semua tak mungkin bisa bersatu dan tak berujung bahagia.