Mereka sudah tiba di depan rumah Arvan. Larisa cepat-cepat turun dari sepeda pemuda itu dan berniat langsung masuk ke mobilnya. Namun diurungkannya karena teringat belum berpamitan pada ibu Arvan.
"Van, nyokap lo lagi ngapain ya?" tanya Larisa pada Arvan yang sedang memarkirkan sepedanya.
"Paling lagi nonton sinetron atau film India."
"Gue belum pamitan sama dia."
"Gak apa-apa, gak usah. Ntar gue yang bilangin lo udah pulang."
"Tapi ..."
"Katanya lo lagi buru-buru?"
"Iya, tapi tetep aja masa pulang tanpa pamitan ke nyokap lo. Gak enak gue."
Arvan memicingkan mata, "Jadi lo tetep mau pamitan dulu?"
Larisa mengangguk-anggukan kepala dengan semangat.
"Ya udah, langsung masuk ke rumah aja kalau gitu."
"Yah, gue malu kalau sendirian. Lo temenin gue ya?" pinta Larisa sambil menyengir lebar.
"Lo bisa malu juga ya, kirain urat malu lo udah putus."
Larisa mendelik tajam, tak suka. "Kok lo ngomong gitu?"