"Itu putri cantik Om akhirnya keluar juga dari kandang."
Larisa memutar bola mata begitu mendengar candaan ayahnya yang menyebalkan. Apalagi ayahnya itu sedang tertawa sekarang seolah puas sudah membuat Larisa malu di depan Reza.
"Kamu lama banget keluarnya, Cha. Kasihan Reza udah nungguin dari tadi," tambah ayah Larisa, Anton.
"Aku kan siap-siap dulu, Pa."
"Oh, pantesan kamu keliatan beda hari ini. Abis dandan dulu ya karena mau ketemu pacar."
Larisa memelotot, kesal bukan main pada ayahnya yang bicara sembarangan. "Papa, isshhh, apaan sih?"
"Malu dia, Za. Lihat, mukanya ampe merah gitu."
"Papa!" teriak Larisa jengkel apalagi saat melihat Reza sedang mengulum senyum karena mendengar ucapan ayahnya. Dan lagi memang benar wajah Larisa sedang merona sekarang, luar biasa merah layaknya kepiting rebus.
"Habis Nak Reza udah lama gak pernah main ke rumah makanya dari tadi papa ajakin ngobrol aja sambil nungguin kamu turun."