Lagi dan lagi kecanggungan itu melanda dua remaja yang kini sedang berada di dalam mobil. Seperti yang dikatakan Reza, mereka benar-benar tak jadi makan di restauran dan memilih langsung mengantarkan Larisa ke sekolahnya.
Larisa tampak gelisah dalam duduknya, seringkali dia melirik ke arah samping, pada Reza yang sedang fokus mengemudi tanpa sekali pun menoleh padanya. Setelah perselisihan di restauran tadi, Larisa belum berani mengeluarkan suara. Tapi dia tahu tidak mungkin hubungan mereka akan membaik jika terus saling diam seperti itu. Harus ada yang memulai pembicaraan. Karena Reza yang sedang marah sepertinya tak ada keinginan untuk membuka mulut, Larisa sadar harus dirinya yang memecah keheningan ini.
Larisa berdeham, "Soal yang tadi, aku minta maaf," katanya. Namun suara Reza yang menyahut tak kunjung terdengar.
