Larisa mendelik tajam pada orang-orang di kantin yang samar-samar terdengar sedang membicarakan dirinya. Dalam hati dia merutuki Lisa dan teman-temannya yang menjadi penyebab kekacauan ini terjadi. Jika boleh jujur Larisa rasa-rasanya ingin pergi saja dari kantin, jika dia tak ingat sudah memesan makanan untuk Pretty dan Gina.
"Mereka mana sih? Lama amat," gumam Larisa jengkel karena selain dirinya tak nyaman di kantin itu, sosok Pretty dan Gina juga tak kunjung menampakan batang hidung mereka.
Larisa tercekat ketika ponselnya tiba-tiba bergetar di dalam saku rok seragamnya. Dia pun mengambilnya dan tersenyum tipis saat menemukan ada pesan WhatsApp dari Arvan.
'Lo udh di kantin?'
Begitu isi pesan dari Arvan tersebut. Masih dengan seulas senyum di bibir, jari-jari tangan Larisa bergerak lincah mengetik sesuatu sebagai balasan.
'Udah dong.'
Lalu Larisa mengirimkan foto makanan yang terhidang di atas meja. Beberapa detik kemudian, balasan dari Arvan kembali masuk.