Gue, Aya, Rara, Khanza, Dinda, dan Putri lagi nongkrong di kantin sambil nungguin mie goreng yang kami pesan.
Gue dan yang lain sedang menunggu nilai hasil ujian keluar, apakah jawaban yang diberikan Arka bagus atau nggak. Ya kalau nggak gampang, gue tinggal buang Arka dari lantai 2. Tenang aja paling patah tulang doang.
"Byn, tipe Cowok lo kek gimana si?" Tanya Rara.
"Ngapain lo nanya tipe cowok gue? Kan ada Skala terpampang jelas disana noh. Tapi," Gue duduk dibangku lalu berkedip. "Hmm, tipe gue terlalu tinggi sich, gue suka pemain basket kayak Skala, rajin dan cool kayak Lion, and... kaya dan smart kek Arka. Mirip mirip dah tuh ama 3 orang itu."
"Kalau lo nyari yang mirip tuh 3 makhluk, kenapa lo gak pacarin aja semuanya?" Pertanyaan bodoh Putri langsung gue balas dengan tatapan menerkam.
Gue bertepuk tangan dan melongok keluar kantin. Gue melihat tiga Cowo idaman gue sedang membahas sesuatu. Tapi apa?
"Hei kalian bertiga!" Panggil gue. Mereka menoleh "PACARAN YUK."
"YUK." Mereka mengangguk setuju.
Gue berdecak. Seraya kembali menatap Rara. "Gue diterima nih, gimana dong?"
Temen temen gue menatap gue penuh dendam. "Apasi?" cemilan yang Putri belum buka, langsung terbuka begitu saja karena tekanan yang diberikan putri.
Gue menelan ludah. "Wait ada apa nih? Serius amat,"
"ARGH BYNA, GA MUNGKIN BANGET LO BISA MACARIN TIGA ORANG SEKALIGUS, KALAP BANGET SIH LO." Teriak Khanza.
"Kan Putri nanya, yaudah gue coba aja..."
"Hahahaha, Za, lo iri kan? Kemarin kemarin lo ditolak sama Arka mentah mentah, plot twist Aurell ternyata saingan lo yang notabene dia orang terkeren di sekolah kita, dan endingnya lo gak masuk sekolah tiga hari alasannya sakit padahal mah meratapi nasib." Jelas Dinda mengejek.
"Plus Khanza ngehapus foto profil," Tambah Aya.
Khanza memutar bola matanya malas. Dan mengalihkan pembicaraan "Namanya juga sakit ati, bisa bisanya ada cowok yang nolak gue, eum guys. Denger denger, lulusan Kali ini bakalan rekreasi gitu,"
"Ck, biasa aja kali. Semua kan juga kek gitu." Ucap gue.
"Rekreasinya du dua Lokasi, di gunung dan di pantai,"
wow, iri.
"Banyak bener," ucap Dinda.
"Dan yang paling penting seluruh angkatan bisa ngikut."
"Aah Ribet! Males ih. Mending di rumah, rebahan." Keluh Rara.
"Kalau ada makanan gue sih fine fine aja hehe," celetuk Putri.
"Bentar, kok bisa seangkatan gitu?" Tanya gue.
"Gatau, dari yang gue denger anak kepala sekolah kita yang minta, eh kalian tau ga si anak kepsek itu siapa? gue mau berterima kasih sebanyak banyaknya sama dia.
Lion.
FLASHBACK MODE ON.
Hari ini Ujian cuman satu doang, tapi karena belum pulang. Akhirnya gue memutuskan untuk mengajak Lion ke rooftop. Alih alih buat ngebukain pintu buat gue.
"Fal, akhir akhir ini lo sibuk ya? Ga pernah bareng lagi ama gue dan yang lain, lo kenapa?" Tanya gue sambil menikmati awan awan yang menutupi teriknya matahari.
"Gue sibuk ngurusin rekreasi Byn,"
"Rekreasi?" Tanya gue membeo.
"Iya, abis kita Ujian, buat acara kelulusan kakak kelas."
"Serius?? wah seru nih gue harus siapin barang barang buat nanti."
Lion natap gue heran "Yang bilang angkatan kita siapa? Ini cuman buat angkatan yang baru baru ini lulus doang."
Gue terdiam malu. "Yah, gue mau ikut...."
"Lo mau? Akan gue kabulkan."
"JANJI???"
"Hm, I promise,"
FLASHBACK MODE OFF
Gue seneng banget tentunya. Segala persiapan udah gue siapin tinggal nunggu hari H.
.
.
.
Hari ini gue dan yang lain udah ada di bus. Koper gue sudah masuk ke bagasi. Semuanya udah duduk rapih. Tempat duduknya diurutkan sesuai absen, gue bersebelahan dengan Lion. "Fal, makasih ya. Lo udah bujukin bokap lo biar angkatan kita bisa ngikut." Gue tersenyum manis ke arah Lion.
"EKHEM," Dekheman Skala di belakang gue.
.
.
.
Tujuan pertama adalah pantai, karena sampainya malam. Kita nyewa penginapan di sekitar pantai. Satu kamar terdiri dari 6 orang. Beruntungnya gue sama sahabat gue udah pas satu kamar. Malamnya kita maskeran bareng, main games, dan lempar lemparan bantal.
Paginya kita dibawain makanan oleh Aurell karena dia panitia acara rekreasi ini.
"Gaes makan yok, jam 8 kita udah harus kumpul," ucap gue.
Putri yang mendengar kata makanan tiba tiba bangun dari tidur nya. "Mana makanan?"
Putri berlari kearah gue dan mengambil jatah makanannya. Sisanya, gue taro di meja. Karena gue orangnya gak mau ribet buat bangunin mereka satu satu, sebuah ide terbesit di otak gue. "GAIS KITA KESIANGAN, SEKARANG UDAH JAM 10." Teriak gue.
Gak mempan...
"GAISS MAKANAN KALIAN DIABISIN AMA PUTRI."
gak mempan lagi..
"Biar gue aja," ucap Putri "GAIS MATAHARI TERBIT DARI TIMUR!!"
Mereka bangun dengan mata terbelalak...
Loh bukannya emang terbit dari timur ya? kok... ah sudahlah mereka nya aja yang bodoh jangan sampai gue keikut bodoh karena bergaul sama mereka.
Setelah bersiap siap kita menuju lapangan di tengah tengah penginapan yang luas, kami diarahkan untuk tidak berpencar saat berfoto dan bermain di pantai. Lama...
Setelah panitia selesai gue dan teman teman gue menikmati pemandangan pantai yang indah, tak lupa pula kita mengabadikan momen.
.
.
.
Sehabis makan siang, kami melanjutkan perjalanan, tujuan kedua yaitu, Pegunungan. Setelah perjalanan yang lama dan pendakian cukup jauh kami akhir nya sampai di lokasi, malamnya kami merencanakan membuat api unggun, gue yang gak suka keramaian lebih memilih untuk pergi ke belakang tenda menyendiri sambil meminum susu coklat hangat.
Pandangan gue mengarah ke dalam hutan.
Apa kalau gue masuk ke dalam sana.. Gue bakalan ketemu vampire gak ya? Atau manusia serigala, atau... babi pink yang imut nan lucu!!
Gue sangat antusias dan mulai memberanikan diri memasuki area hutan. "Byna, Lo mau kemana?" tanya kak Athan sahabat karib kak Zeta dan Bang Rean mengekori gue .
Gue gak menjawab.
"Byn, lo kesurupan?" Tanya Bang Athan.
Gue berhenti dan berbalik ke arahnya. Mendekat kan jari telunjuk kearah bibir, "Sstt, guue mau nyari babi kak,"
"Gue ikut, ntar lo kenapa napa lagi."
Gue melanjut kan perjalanan. Tidak sengaja gue jatuh ke jurang yang nggak terlalu dalam. "BYNA!! "
Pandangan gue mulai kabur..
Saat terbangun gue sudah ada di dalam tenda.
AUTHOR POV:
Athan dengan cepat berlari kearah teman teman Byna berada. "SKALA, BYNA HABIS JATUH DARI JURANG!!"
Skala Kaget bukan main ia dengan cepat berlari kearah tenda kesehatan. Tidak peduli dengan siapa yang ia tubruk saat berlari.
"Kal, tenang woi."
Dibelakang Skala, teman temannya mengejar, bukan hanya karena mencemaskan keadaan Byna tetapi juga cemas karena Skala yang mulai menggila.
Skala sudah sampai di depan tenda, pelan pelan ia membuka tenda. Menelan ludah, mengedarkan pandangan nya di setiap sisi. Mendapati Byna yang sedang duduk lesehan, kakinya sedang diperban.
Tangannya memar, Celananya sobek, dan kepala nya diperban. Ia Baru saja selesai di obati.
Skala mendekat melihat Byna dari ujung kepala hingga ujung kaki.
Tubuh Byna penuh luka.
"Kenapa lo bisa jatuh ke jurang?" Tanya Skala dengan tatapan sinis. Teman temannya berhasil mengejar. Mereka bersyukur melihat luka Byna tidak terlalu parah.
"Em... cuman luka ringan, lo gak usah khawatir," Byna menjawab lempeng.
Jeda. Skala menunduk dalam. Lalu kemudian bertanya "Ngapain lo masuk hutan?"
"Nyari babi imut Kal, tadi gue hampir dapet dan-" jawab Byna singkat tidak ingin melanjutkan pembicaraan.
Skala tertegun. Dia mencengkeram kedua bahu Byna. Meluruskan pandangan, menyorot Byna dengan sorot murka. "Lo sadar sama jawaban lo barusan, Byna?!"