Jingcheng begitu besar, apa orang yang menikah begitu sedikit?
"Tuan Qin!"
Masih dalam kepanikan, seorang pria paruh baya tiba-tiba berjalan keluar dari bagian dalam aula. Saat melihat Qin Sijue, dia seakan-akan sedang menyambut presiden yang saat ini sedang menjabat, sikapnya penuh dengan ketakutan!
"Tuan Qin, Anda sudah datang!"
Gu Qiangwei melirik wajah manajer itu, lalu dia memandang Qin Sijue lagi.
Dia tahu kalau pria ini sangat kaya, tapi juga tidak perlu sampai begitu tersanjungnya seakan-akan seperti bertemu dengan presiden, kan?
"Silakan ke sini!"
Manajer itu dengan penuh hormat membungkukkan badannya sembilan puluh derajat!
Lalu mereka berdua dibawa ke ruangan tersendiri.
Manajer itu melirik Qin Sijue, kemudian dengan ragu-ragu dan takut dia berjalan ke depan meja kerjanya dan mengurus sendiri pendaftaran pernikahan untuk mereka berdua.
"Tuan Qin, apakah Anda sudah membawa berkas-berkas Anda?" Manajer itu tersenyum menjilat. Walaupun status Qin Sijue istimewa, tapi pernikahan bukanlah hal yang remeh. Dia tetap harus menjalani prosedur yang dibutuhkan.
Qin Sijue meletakkan tas dokumen di atas meja, lalu dia menoleh dan memandang ke arah Gu Qiangwei yang duduk di samping.
"Apakah berkasmu ada?"
Gu Qiangwei agak kaget.
Untuk menikah sepertinya memerlukan surat kependudukan? Tapi dia hanya mempunyai KTP.
"Aku hanya punya KTP."
Dia mengangkat wajahnya dan memandang ke arah Qin Sijue dengan wajah polos.
Tatapan Qin Sijue bergeser dari wajah Gu Qiangwei ke manajer itu. Dalam sedetik manajer itu pun langsung paham!
Sambil tersenyum dia berkata, "KTP juga bisa!"
Bercanda ya, kalau Tuan Qin ingin menikah, meskipun tanpa KTP, dia tetap harus mencari cara untuk mengurusnya!
Gu Qiangwei tertegun, tanpa surat kependudukan juga bisa?
Uhm, dalam masyarakat ini, uang benar-benar berkuasa.
Dia mengeluarkan KTP miliknya, setelah itu dilihatnya manajer itu sedang menulis sesuatu. Tidak lama kemudian, dua lembar kertas diletakkan di depannya dan Qin Sijue.
Manajer itu masih tetap tersenyum menjilat, "Haha… tolong kalian berdua tanda tangan di pojok kanan bawah."
Qin Sijue mengambil pena dengan wajah tanpa ekspresi, lalu dengan gerakan anggun dia mengukir kata 'Qin Sijue' di atas kertas putih itu dengan kuat.
Setelah mereka berdua menandatanganinya, manajer mengambil kembali kertas itu lalu berdiri, "Silakan kalian berdua ikut denganku."
Kemudian, Gu Qiangwei pun sampai ke sebuah ruangan kecil lainnya. Di dalam ruangan itu ada sebuah kamera.
"Silakan kalian berdua duduk di tengah."
Gu Qiangwei masih bingung, tapi Qin Sijue sudah terlebih dahulu berjalan ke sana dan langsung duduk di kursi itu.
Melihat Gu Qiangwei yang masih diam saja, dia pun sedikit mengulurkan lengannya yang panjang, bibir tipisnya agak terbuka, "Kemari."
Saat bertemu dengan matanya yang hitam, Gu Qiangwei masih agak tertegun. Tapi akhirnya dia tetap berjalan ke sana walau enggan.
Qin Sijue mengulurkan tangan dan menariknya…
Entah kebetulan atau disengaja oleh Qin Sijue, Gu Qiangwei terhuyung-huyung lalu jatuh tepat di pangkuannya!
Ketika mendongak, dia pun bertatapan dengan sepasang bola mata hitam kelam yang dalam.
Melihatnya, manajer itu pun menarik napas kaget.
"Duduk di sini."
Qin Sijue menatap Gu Qiangwei, lalu segera membantunya duduk di kursi sebelahnya.
Manajer mengambil kamera, "Eh, lebih dekat lagi!"
Gu Qiangwei agak kaku, tapi dia tetap mendekat kepadanya dengan enggan.
"Lebih dekat lagi!"
"…" Dia pun bergeser lagi.
"Senyum!"
Gu Qiangwei, "…"
Hanya mengambil foto saja, mengapa banyak sekali tuntutannya?
Dia mengeluh dalam hati, namun detik berikutnya Gu Qiangwei tetap mengangkat bibirnya dan menunjukkan senyum bahagia.
Klik!
Akhirnya tombol shutter pun ditekan untuk memotret sebuah foto pernikahan!
Beberapa saat kemudian.
"Surat nikah kalian sudah selesai. Selamat!"