Chereads / Cinta Seperti Janjimu / Chapter 34 - Apakah Tidak Takut Kalau Dia akan Menjualnya?

Chapter 34 - Apakah Tidak Takut Kalau Dia akan Menjualnya?

Setelah dia membereskan barang-barangnya dan turun ke bawah, Qin Sijue sudah tidak terlihat lagi di ruang tamu.

"Nyonya Muda."

Pengurus rumah berjalan menghampirinya.

Sesaat Gu Qiangwei masih agak sedikit tidak terbiasa dengan panggilan yang aneh ini. Setelah sejenak tertegun, barulah dia sadar kalau yang dipanggil oleh pengurus rumah adalah dirinya.

Dia berbalik dan hendak berbicara, namun sesaat dia tidak tahu harus bagaimana memanggil pria paruh baya di depannya ini.

Dan sepertinya Paman Qin bisa melihat alasan di balik keraguannya itu.

"Anda cukup memanggilku Paman Qin saja, tuan muda juga memanggilku begitu."

Setelah tahu harus memanggil apa, Gu Qiangwei pun lebih nyaman untuk berbicara.

"Paman Qin."

"Ya!"

"Eh, apakah dia tidak ada?" Gu Qiangwei memandang ke sekelilingnya, tapi tetap tidak melihat sosok Qin Sijue.

"Tuan Muda ada perlu dan sudah pergi ke kantor. Sebelum pergi dia berpesan, Anda bisa memberitahu kami apa yang ingin Anda makan untuk makan malam."

Gu Qiangwei terdiam sejenak. Sebenarnya dia masih ingin bertanya kepadanya, sampai kapan pernikahan palsu ini akan dipertahankan. Dia tidak bisa terus tinggal di sini dan selamanya menjadi istri palsunya.

"Terserah saja."

"Kalau begitu aku akan menyuruh orang untuk menyiapkannya." Paman Qin bersikap penuh hormat.

"Baik."

Paman Qin berbalik, tapi momen berikutnya dia sepertinya teringat akan sesuatu. Dia pun berputar kembali dan menatap Gu Qiangwei.

"Oh ya, tuan muda memintaku untuk menyerahkan ini kepada Anda!"

Gu Qiangwei menunduk dan melihat bahwa Paman Qin sedang memegang sebuah kunci mobil di tangannya.

Dia mengangkat matanya dengan bingung dan menatap Paman Qin.

Paman Qin tersenyum hangat, "Jarak dari sini ke kota agak jauh, tuan muda khawatir Anda tidak bisa datang dan pergi dengan mudah, jadi dia menyediakan mobil ini untuk Anda."

Setelah itu, dia memberikan kunci mobil di tangannya kepada Gu Qiangwei.

Gu Qiangwei menerimanya, ternyata mobil Ferrari!

Dia sungguh bertanya-tanya, apakah Qin Sijue tidak takut kalau dia akan menjualnya?

Eh, tapi sepertinya dia juga tidak akan bisa menjualnya!

Kalau mulai sekarang dia akan tinggal di sini, dia memang memerlukan sebuah mobil untuk kenyamanannya.

Dan lagi nanti malam dia masih harus pergi ke Zuixianju, tanpa mobil dia tidak akan bisa ke sana.

"Terima kasih." Gu Qiangwei mengucapkan terima kasih sambil tersenyum.

Tetapi Paman Qin malah merasa tersanjung.

"Anda adalah nyonya rumah di sini, tidak perlu berterima kasih kepada kami."

Gu Qiangwei tersenyum, dia merasa kalau Paman Qin adalah orang yang mudah diajak berinteraksi.

Gu Qiangwei yang belum mandi seharian pun naik ke lantai atas dan mandi. Ketika keluar dari kamar mandi, langit di luar jendela sudah berangsur-angsur meredup.

Dia melihat waktu, sudah pukul enam lebih empat puluh menit.

Tok tok tok!

Terdengar suara ketukan pintu, Gu Qiangwei pun berjalan ke sana.

Begitu membuka pintu, dilihatnya Paman Qin yang berdiri di sana.

Paman Qin tersenyum, "Nyonya Muda, makan malam sudah siap."

"Iya."

Saat turun ke bawah, Gu Qiangwei telah mengganti pakaiannya, dia merasa segar dan bersih!

Nanti dia masih harus pergi menemui Tuan Huang.

Dia tidak mengerti mengapa waktunya harus diatur begitu malam.

Sesampainya di ruang makan lantai bawah, Qin Sijue masih belum pulang. Hanya dia seorang diri yang menikmati hidangan di atas meja.

Setelah selesai makan malam, waktu sudah menunjukkan pukul tujuh lebih.

Ketika Gu Qiangwei baru keluar dari ruang tamu, ponselnya sudah berbunyi.

Melihat layar ponselnya, dia pun mengangkat panggilan telepon itu.

"Senior."

Di telepon, suara Shen Mochen sangat lembut, "Bukankah aku sudah bilang kepadamu, panggil namaku saja?"

Gu Qiangwei tersenyum, "Maaf, aku selalu lupa!"

Karena waktu kuliah sudah terbiasa memanggilnya seperti itu, maka setelah lulus panggilan itu pun tidak bisa diubah.

Shen Mochen tersenyum, tapi dia juga tidak melanjutkan lagi topik itu.

"Tuan Huang dari Negara M ada di Zuixianju malam ini. Katanya kamu yang ke sana untuk menjadi penerjemahnya?"

"Iya."

"Siapa yang menyuruhmu pergi?" Tuan Huang orangnya bebas dan paling menyukai anggur dan wanita, tipikal pria tua cabul!