Chereads / Cinta Seperti Janjimu / Chapter 26 - Apa Hubunganmu dengan Li Yuan?

Chapter 26 - Apa Hubunganmu dengan Li Yuan?

"Apa yang terjadi denganmu? Apa pekerjaanmu tidak menyenangkan?"

Gu Qiangwei menatapnya, bermaksud untuk membuat suasana hatinya lebih baik, setelah itu baru dia akan menanyakan tentang ponsel.

Detik berikutnya, Qin Sijue tiba-tiba menoleh dan mencondongkan tubuh ke arahnya sehingga membuatnya kaget. Seketika dia pun agak panik.

"Kamu… kamu mau apa?" Dia menatap Qin Sijue dengan wajah waspada.

Qin Sijue mendekat, mata gelapnya yang sedalam malam menatap lurus kepadanya, "Apa hubunganmu dengan Li Yuan?"

Gu Qiangwei bingung.

Li Yuan?

Memangnya dia dan Li Yuan bisa punya hubungan apa? Dia hanya mengenalnya sedikit lebih lambat darinya saja.

"Tidak… tidak ada hubungan apa-apa!"

Hawa pria itu menyerang hidungnya dan membuatnya entah mengapa agak tegang. Napasnya memburu, dadanya bagaikan seekor rusa kecil yang menabrak-nabrak.

"Kalau tidak ada hubungan apa-apa mengapa kalian bisa datang kemari bersama-sama?"

Gu Qiangwei merasa pria ini agak membingungkan, tapi dia tetap menjelaskannya walaupun tidak ingin.

"Aku tidak punya mobil dan tidak punya uang. Koperku juga ada di sini. Dia hanya berbaik hati mengantarku kemari."

Setelah selesai berbicara, Gu Qiangwei tidak tahu mengapa dia harus menjelaskan semua ini kepada Qin Sijue.

Qin Sijue berhenti mengamatinya, sepertinya dia cukup puas dengan jawaban ini.

Dia menegakkan duduknya dan tidak berbicara lagi.

"Itu… Apakah ponselnya bisa dikembalikan kepadaku?"

Sampai dia menjauh, hati Gu Qiangwei masih belum tenang.

"Apa kamu begitu terburu-buru pergi?"

Qin Sijue menoleh, raut wajahnya masih tetap dalam.

Gu Qiangwei mengumpat dalam hati, di sini bukan rumahnya, kalau tidak pergi lalu untuk apa berada di sini?

"Nanti sore aku masih harus mencari tempat tinggal."

Hanya ada waktu sore ini. Kalau tidak mendapatkan rumah, mungkinkah dia harus tidur di jalanan?

Tentu saja bisa juga tinggal di hotel, tapi bagaimana pun juga uangnya terbatas. Tinggal di hotel terlalu boros.

Lagi pula nanti malam dia masih ada pekerjaan, tentu saja harus cepat-cepat menemukan tempat tinggal.

Begitu mendengarnya, kening Qin Sijue agak berkerut.

"Bukankah kamu anggota keluarga Gu?"

Gu Qiangwei mendongak dan menatap matanya, ekspresi wajahnya tiba-tiba menjadi suram.

"Ya, tapi aku sudah pergi meninggalkan rumah."

"Mengapa pergi?"

Qin Sijue yang biasanya sedikit bicara itu juga tidak mengerti mengapa dirinya terus mengejarnya dengan pertanyaan.

Gu Qiangwei mendongak dan memandang sekilas Qin Sijue dengan agak bingung.

Kemudian dia menunduk lagi, raut wajahnya sedih, "Di sana sudah lama tidak ada lagi kasih sayang keluarga. Tidak perlu kembali ke sana."

"Tidak ingin pulang?"

Gu Qiangwei menggelengkan kepalanya.

"Kalau begitu tinggal di sini!"

Gu Qiangwei langsung mendongak, matanya melebar, "Apa?"

"Bukankah kamu tidak mempunyai tempat tinggal?"

"Aku… bisa mencari rumah!" Dia bingung, merasa bahwa dia tidak terlalu mengenal pria ini, mana bisa dia tinggal di sini.

"Kalau begitu pergilah!"

Penolakan Gu Qiangwei membuat suasana hatinya yang baru saja tenang pun bergolak kembali.

Gu Qiangwei dengan jelas merasakan wajahnya yang menjadi suram, benar-benar pemurung.

Tapi sebelum pergi, dia tetap harus mengambil kembali ponselnya.

"Kalau begitu ponselku…"

Qin Sijue mengeluarkan ponsel dari samping sofa, lalu meletakkannya di atas meja teh.

Tadi saat melihat pesan, dia pun hanya meletakkan ponsel itu di sofa.

Melihat ponselnya, Gu Qiangwei bergegas mengambilnya, lalu memeriksa log panggilan telepon dengan penuh harap.

Sejak meninggalkan kediaman Gu sampai sekarang, Gu Zhendong tidak meneleponnya satu kali pun, bahkan pesan juga tidak ada.

Memang benar bahwa kasih sayang ini telah menjadi sebuah harapan yang berlebihan.

Sambil memegang ponselnya, Gu Qiangwei menarik kopernya lalu berbalik dan pergi dengan hati yang kecewa.

Ketika baru berjalan sampai ke pintu dan menatap langit biru, langkahnya tiba-tiba terhenti.

Bagaimana dia akan pergi?

Dia berbalik lagi dan menatap pria yang duduk di ruang tamu. Setelah terdiam selama beberapa saat, Gu Qiangwei pun kembali.

Dia bertanya, "Eh, apa kamu bisa menyuruh orang untuk mengantarku pergi? Aku akan membayar ongkosnya!"