Qin Sijue berhenti lalu menoleh dan menatap Li Yuan yang berbicara, keningnya berkerut, "Keluar dari rumah sakit?"
Li Yuan juga sama terkejutnya, "Bukan kamu yang menjemputnya pergi?"
Qin Sijue menunduk tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Setengah detik kemudian, dia berbalik dan kembali ke elevator, lalu meninggalkan rumah sakit.
Setelah Gu Qiangwei keluar dari rumah sakit, dia pergi ke kantor dulu untuk menanyakan waktu dan tempat pertemuan dengan Tuan Huang malam ini.
Kemudian dia meminta cuti lagi setengah hari dan meninggalkan kantor.
Pada akhirnya memang mustahil tanpa ponsel dan dompet. Sekarang dia harus menanyakan siapa nama pria itu.
Oh ya, ke rumah sakit mencari Li Yuan!
Memikirkannya, Gu Qiangwei pun pergi ke rumah sakit lagi. Setelah menemukan Li Yuan barulah dia mengetahui bahwa pria itu bernama Qin Sijue.
"Kamu mau mencari Jue?"
Gu Qiangwei terdiam.
Dia memang mau mencari Qin Sijue dan mengambil kembali barangnya!
"Iya!"
Li Yuan menatapnya lalu tiba-tiba tersenyum, "Aku akan mengantarmu ke sana!"
Bagi Gu Qiangwei yang tidak punya uang, hal ini tidak bisa lebih baik lagi.
"Kalau begitu, terima kasih!"
"Sama-sama. Urusan Jue adalah urusanku!"
"…"
Apanya yang urusan Jue? Jelas-jelas ini adalah urusannya!
Dalam empat puluh menit, mobil pun tiba di Vila Jue yang berdiri di tengah gunung.
Mansion yang megah itu berdiri tegak di bawah langit biru, sungguh indah.
Di dalam ruang tamu yang mewah, seorang wanita tua yang mengenakan pakaian bergaya klasik berdiri di tengah ruangan dan mengumumkan dengan suara keras, "Malam ini, aku mau mengundang semua gadis yang belum menikah di seluruh Jingcheng untuk menghadiri pesta dansa di Vila Jue cucuku!"
Di sofa, Qin Sijue mengangkat keningnya dengan pusing.
Pengurus rumah di samping memandang Qin Sijue lalu memandang nyonya tua itu. Dia pun tidak bisa menahan diri dan berkata, "Nyonya, kalau seluruh gadis yang belum menikah di Jingcheng, mungkin Vila Jue ini tidak akan cukup."
Nyonya tua itu berhenti sejenak, "Benar juga, kalau begitu aku akan mengundang gadis-gadis yang kukenal!"
"Ya!" Pengurus rumah menjawab singkat dengan gembira, tetapi begitu menerima tatapan tajam Qin Sijue, seketika dia pun berhenti tersenyum!
"Nenek!"
Qin Sijue berdiri lalu melirik nyonya tua Qin yang berdiri di ruang tamu.
Saat bertatapan dengan cucunya, dalam sekejap nyonya tua itu sepertinya teringat sesuatu, "Oh, hampir saja aku lupa, kamu tidak suka orang lain datang ke vila ini. Kalau begitu aku akan mengatur pesta dansa itu di kediaman kami, ya?"
"Terserah. Toh aku tidak akan datang."
Setelah menunjukkan sikapnya, Qin Sijue kembali duduk di sofa!
Nyonya tua itu langsung cemberut, "Ini pesta dansa yang diadakan untukmu. Kalau kamu tidak datang, masa aku yang seorang wanita tua ini harus menemani gadis-gadis itu menari?"
"Kalau memang begitu, nenek boleh tidak mengadakannya!"
"Mana bisa tidak diadakan?" Wanita tua itu langsung menunjukkan wajah sedih, dia sepertinya akan menangis, "Jue, kamu tidak tahu, seorang teman lamaku, dia sudah menggendong dua cicit. Bagaimana pun kamu juga harus memberiku satu, kan? Kalau tidak… aku tidak akan mati dengan tenang!"
Nyonya tua itu berbicara sambil merengut seperti anak kecil yang marah seenaknya!
"Nenek, aku baru dua puluh enam tahun!"
"Memangnya dua puluh enam tahun kenapa? Cucu teman lamaku itu di umur dua puluh empat tahun sudah menikah dan mempunyai anak kembar!"
Qin Sijue sakit kepala.
"Pokoknya ini sudah diputuskan! Besok pukul tujuh malam, kalau kamu tidak datang ke pesta, aku… aku akan mati di depanmu!"
"Nenek mengancamku?"
"Memang mengancammu!"
Setelah itu, nyonya tua itu mengangkat kepalanya lalu berjalan keluar dengan angkuh! Pengurus rumah bergegas maju untuk mengantarnya.
Ketika baru berjalan sampai ke pintu, sebuah Ferrari merah berhenti di halaman.
Nyonya tua itu tidak peduli dan langsung masuk ke dalam Rolls-Royce ekstra panjang lalu pergi.