"Kamu tadi mengatakan wanitanya Jue, apa maksudnya?"
Li Yuan sedang membersihkan lukanya dengan cairan disinfektan. Mendengar pertanyaannya itu dia pun terkejut, "Kamu bukan wanitanya Jue?"
"Makanya aku bertanya, apa itu wanitanya Jue?"
"Dia bernama Qin Sijue, biasanya aku memanggilnya Jue, karena itu aku memanggilmu wanitanya Jue."
"…" Setelah beberapa saat barulah Gu Qiangwei menjelaskan, "Aku bukan wanitanya!"
Gerakan Li Yuan terhenti, "Bukan?"
"Ya."
"Kalau begitu mengapa kamu bisa berada di sini? Bahkan di tempat tidur ini!"
Setelah mengenal Qin Sijue selama sepuluh tahun, jangankan ke tempat tidurnya, Li Yuan bahkan belum pernah melihatnya membawa wanita mana pun ke rumah pribadinya ini. Apalagi tidur di atas tempat tidurnya!
"Seharusnya aku diselamatkan olehnya." Gu Qiangwei tidak menyadari kata-kata Li Yuan yang di belakang itu.
Li Yuan menatapnya curiga. Diselamatkan oleh Jue? Itu lebih tidak mungkin!
"Kapan kamu mengenalnya?"
Gu Qiangwei mengalihkan pandangannya dan melirik ke luar jendela yang gelap.
"Sekarang pukul berapa?"
Li Yuan melirik arlojinya, "00:43!"
"Kalau begitu berarti kemarin sore." Sebenarnya waktu itu juga tidak bisa dibilang berkenalan, hanya bisa dibilang bahwa itu adalah pertama kali mereka bertemu.
Li Yuan kaget, "Kamu bilang kalau kemarin sore kalian baru berkenalan?"
Melihat wajahnya yang terkejut itu, Gu Qiangwei pun tertegun.
"Kenapa?"
Li Yuan tidak bicara lagi tetapi tenggelam dalam pikirannya.
Pada saat itu, pintu kamar sekali lagi dibuka. Dan luka Gu Qiangwei juga sudah selesai dibalut.
"Selain dahi, apa masih ada bagian lainnya yang sakit?"
Gu Qiangwei menggeleng-gelengkan kepalanya, "Tidak ada."
"Benar tidak ada?"
Yang berbicara adalah Qin Sijue, mata hitamnya bertanya-tanya.
Saat menyelamatkannya, tubuh Gu Qiangwei berlumuran darah. Mestinya itu bukan disebabkan karena luka di dahinya. Bagaimana pun juga luka di sana tidak dalam, tidak akan sampai menodai pakaian tidurnya dengan warna merah.
Saat bertemu dengan matanya yang jernih itu, Gu Qiangwei pun terdiam.
Mengapa menatapnya dengan pandangan bertanya-tanya?
"Nona Gu, saat kami menemukanmu, seluruh tubuhmu berlumuran darah." Luo Chen yang berdiri di samping tidak tahan dan bertanya.
Waktu itu dia yang mengemudi. Di malam yang gelap, tiba-tiba ada sesosok tubuh yang berlari ke jalan. Saat melihat tubuhnya yang berlumuran darah, Luo Chen bahkan mengira kalau dia telah menabraknya!
Pandangan mata Gu Qiangwei beralih ke Luo Chen. Berlumuran darah?
"Itu, bukan darahku."
Begitu teringat dengan Gu Shijie, Gu Qiangwei pun menunduk.
Mata Qin Sijue yang suram itu itu pun tertuju ke wajahnya yang agak terkulai.
Kalau memang bukan darahnya, lalu apa sebenarnya yang terjadi kepadanya semalam?
Tidak benar!
Seolah mendadak teringat akan sesuatu, Gu Qiangwei tiba-tiba mendongak, pandangannya tertuju ke wajah Luo Chen, "Bagaimana kamu bisa tahu aku bermarga Gu?"
Semalam ketika pergi, mestinya dia tidak membawa dokumen apa-apa. Lalu bagaimana dia bisa tahu kalau dia bermarga Gu?
Luo Chen melirik Qin Sijue dan tidak menjawab pertanyaannya.
"Kalau kamu yakin tidak ada luka di bagian lain, maka aku tidak akan memeriksamu lebih lanjut lagi." Pada saat itu, Li Yuan yang bicara.
Gu Qiangwei memalingkan pandangannya, "Aku yakin."
"Kalau begitu, aku…"
"Kamu sudah boleh pergi!"
Sebelum Li Yuan menyelesaikan ucapannya, Qin Sijue tiba-tiba berbicara.
Li Yuan menoleh dan memandang ke arah pria yang sedang duduk santai di sofa itu.
Benar-benar bocah yang sombong! Tengah malam menariknya keluar dari selimut, tapi bahkan satu kata terima kasih saja tidak ada!
Luo Chen mengantar Li Yuan pergi. Dalam sekejap di dalam kamar hanya tersisa Qin Sijue dan Gu Qiangwei.