Bel pulang sudah berbunyi 5 menit lalu,namun fara masih duduk diam dibrankar uks.
Seingat fara ia berada dikamar mandi,lalu sesudahnya setelah fara dibully oleh debby dkk ia tak ingat apa apa lagi.
Fara melihat pakaiannya yang sudah diganti oleh baju kebesaran,terlihat seperti baru dibeli begitupula dengan roknya.
Fara hanya bisa berharap yang mengganti dan membawanya kesini perempuan dan orang itu baik.Tidak seperti debby dkk yang fara kira mereka benar benar ingin berteman dengannya.
Ternyata fara saja yang berhalu mempunyai teman yang tulus dengannya.
"Kenapa harus aku yang rasain ini? kenapa gak orang lain aja yang lebih kuat dari aku?aku gakuat ya tuhan aku capek" ujar fara lirih diikuti dengan air mata yang lagi lagi menetes dikedua pipinya.
Drrtt..drrttt...
Panggilan telepon berbunyi fara merogoh tasnya yang juga suda ada disana,serta menyeka air mata yang masih mengalir dengan telapak tangannya.Tertera dilayar handphone nama ibunya lalu fara cepat cepat mengangkat panggilan itu.
"Halo bu assalamualaikum"
"....."
"Iyabu fara masih disekolah sebentar lagi fara pulang"
"....."
"Iyabu nanti fara yang anter ibu istirahat aja dirumah"
" ....."
"Iyabu"
Tut
Panggilan terputus dan fara menghela napas lelah.Ia harus cepat sampai kerumah sebelum ibunya kembali menelponnya.
Tadi ditelpon ibunya menyuruh ia segera pulang untuk mengantar pakaian yang tadi pagi sudah fara rapihkan.Mau tidak mau fara harus mau.Fara segera bergegas keluar kelas dan menuju kerumahnya.
Tapi sebelum itu fara menulis kata terimakasih disticky notes miliknya.Fara tersenyum tulus lalu menaruh sticky notes itu diatas ranjang.
Keluarnya fara dari kelas tak sengaja fara menatap vano yang sedang ingin membonceng debby.Hati fara sakit melihatnya entah karena apa,namun sebisa mungkin fara terlihat biasa saja dihadapan mereka semua.
"Hai fara kejutan gue seru kan?Kapan kapan gua kasih kejutan yang lebih wahh deh" ucap rani seraya tertawa mengejek
"Gaperlu makasih" ucap fara cepat lalu langsung bergegas pergi menuju rumahnya
"Makin lama dia makin sok aja,kayanya harus beneran dibasmi" gumam debby pelan yang langsung menatap kedua temannya yang juga menatapnya dengan senyuman penuh arti
Vano yang berada disana hanya diam tidak memperdulikan sekitar namun ia penasaran kejutan apa yang ingin dilakukan oleh debby dkk lagi.
"Ayo sayang anterin aku pulang" ujar debby manja kepada vano
"Ogah" ujar vano yang langsung meleset melenggang pergi
Debby yang melihat vano pergi hanya diam menatap vano penuh benci.
***
Setelah vano pergi dari hadapan debby ia pergi meleset ke UKS.Ia tau bahwa fara habis dari uks,sebab yang menggendongnya ke UKS vano sendiri.
Tadi semenjak kejadian dikantin,sebenarnya vano mencari fara.Ia menanyakan keberadaan fara disekitar namun tak ada yang menjawab melainkan mereka malah memuji vano.
Akhirnya vano memutuskan untuk mencari ke kelas kelas bahkan halaman belakang sekolah namun hasilnya tetap nihil,ia tak menemukam keberadaan fara.
Dan akhirnya vano memutuskan untuk pergi kekantin lagi,barangkali fara ada disana.Namun bukan fara yang ada melainkan ia melihat debby dkk yang sehabis dari toilet dengan tawa yang melengking dan menyebutkan nama fara disela tawanya.
Vano yang mendengar pun langsung melesat pergi ketoilet perempuan dekat kantin itu.Namun pintunya terkunci,vano semakin yakin jika debby dkk melakukan hal yang tidak baik kepada fara.
Brakk..
Gedubrakkk...
Vano mencoba untuk mendobrak pintu kamar mandi dan beruntung pintu kamar mandi terbuka.
Hal yang pertama kali ia cium adalah bau got serta telur busuk yang sangat menyengat dihidungnya.
Vano melihat lihat keadaan sekitar dan ia melihat fara yang sudah tak sadarkan diri dibawah wastafel dengan pakain serta rok yang sudah sobek sobek.Ia juga melihat bekas tamparan dipipi fara.
Tanpa pikir panjang lagi Vano langsung melesat menuju UKS.Ia menyuruh penjaga UKS untuk menggantikan baju fara dengan yang baru.Dan mengelap semua bau busuk yang ada disekujur tubuh fara.
Setelahnya vano langsung pergi meninggalkan fara seorang diri di UKS.
Vano melihat sticky notes yang berada di atas ranjang UKS.Ia mengambil lalu membaca sticky notes itu dalam diam.
"Terimakasih untuk siapapun orang yang sudah membeli dan mengganti pakaian aku.Aku mempunyai hutang kepadamu.Beritahu aku jika kamu menemukan sticky notes ini -fara"
Vano yang membaca itu tersenyum tipis lalu melenggang pergi.
***
"Lelet banget sih kamu jadi anak!" bentak ibunya ketika fara baru sampai didaun pintu.
"Maa..maaf bu" ucap fara terbata karena nafas yang masih belum teratur itu.
"Maaf maaf maaf selalu kata itu yang kamu ucapin kalo salah!Mending kamu langsung sadar inimah kaga kudu diulang lagi diulang lagi.Cepet kamu ganti baju gausah makan kamu langsung anter aja semua pakaiannya,ibu gak enak sama semua majikan saya.Kalo mereka tanya saya kenala bilang aja ada urusan!" ucap ibunya yang langsung diangguki oleh fara.
Fara berlari ke kamarnya,menutup mata menghela nafas berat.Tenggorokannya tercekat menahan tangis agar tidak keluar lagi ia lelah harus menangis seharian.Ia harus kuat setidaknya kuat untuk dirinya sendiri.
Ia harus lebih kuat lagi
Ia tidak boleh lemah
Ia harus membanggakan ibunya
Bagaimanapun sifat ibunya kepada fara,fara yakin ibunya sangat sayang kepada dirinya.
Kata kata itulah yang selalu ia tanamkan didalam hati.Meski sesakit apapun hatinya,sehancur apapun hatinya ia tetap menyemangati dirinya.Hanya dirinya sendiri tidak ada orang lain walaupun ia butuh namun sepertinya sendiri lebih baik daripada harus banyak orang namun tidak memiliki ketulusan didalamnya.
Fara menggoes sepedanya dengan senyum yang selalu ia terbitkan,sesekali fara menyapa segelintir orang yang ia kenal.
Fara dirumahnya terkenal ramah,baik,sopan dan santun ia terkadang membantu ibu ibu yang hendak ingin kepasar atau menyebrang jalan.Sesekali fara pernah disuruh untuk mencuci pakaian atau mencuci piring dirumah tetangga setelahnya fara diberi upah.
Tak terasa fara sampai dirumah rumah majikan ibunya dari rumah satu kerumah yg lainnya.
"Assalamu'alaikum" teriak fara seraya mengetuk pintu majikan ibunya,ini sudah rumah ke4 satu rumah lagi fara akan segera pulang mengingat itu fara semakin semangat,karena cacing yg diperutnya juga sudah demo ingin meminta jatah makan
"Walaikumsalam,eh fara kamu lagi yang antar nak?ibu kamu mana?" ucap ibu itu yang kira kira umurnya sudah menginjak 30an seraya mengambil kantong pakaian yang diberikan fara
"Iya tante,ibu lagi ada urusan" ucap fara sopan sesekali ia tersenyum kepada majikan ibunya itu
"Ohh gitu yasudah fara tante masuk ya makasih" ucap majikan ke4 yang langsung berbalik untuk masuk kedalam rumahnya
"Iya tan sama sama" ucap fara yang juga langsung menaiki dan menggoes sepedanya pergi menuju rumah ke5.
Tidak sampai 1jam fara sudah berada didepan rumah bu rena,ia langsung memencet bel dan tak lupa salamnya juga.Tak lama bukan bu rena yang keluar melainkan anak cowo yang perawakannya tinggi,hidung mancung,dan tatapan dinginnya.
Eh sebentar sepertinya fara kenal.
"Vano"
"Fara"
ucap mereka bareng sambil menujuk satu sama lain.
"Ngapain lo disini?" tanya vano dengan tatapan dinginnya
"Emm anu itu van aku mau ngasih ini" ucap fara seraya menyodorkan kantong yang berisi pakaian pakaian milik ibu rena.
"Ohh,ywdh" ucap vano seraya mengambil dan langsung berbalik menuju rumahnya
"Vano!" teriak fara
"Hm?" vano menoleh serta mengangkat sebelah alisnya seperti isyarat mengatakan 'kenapa'
"Emm anu aku minta maaf atas kejadian yang dikantin tadi" ucap fara seraya memilin kuku kuku jarinya dan mengigit bibir bawahnya
"Bukan salah lo,berhenti ngucap maaf terus kalo lo gak salah"ucap vano yang langsung berbalik menuju rumahnya.
Fara menatap nanar punggung kekar vano,entah mengapa ia merasa vano marah dengannya karena ia terlalu lemah.Ia merasa nyaman berada didekat vano,ia merasa didekat vano ia dijaga,namun mereka hanya sebatas kenal doang kan?bahkan teman saja tidak.Lalu hubungan apa yang diinginkan fara?
***