Chereads / FARA / Chapter 4 - 4

Chapter 4 - 4

"Fara" teriak Vano dari kejauhan.Fara yang sedang menunduk menatap bekalnya pun menoleh kebelakang dan didapati Vano yang sedang berlari pelan kearahnya.

"Ke..kenapa van?" tanya fara terbata karena ia gugup dan jantungnya berdetak sangat kencang entah karena apa

"Tatap mata gue fara" ujar vano dengan muka dinginnya.

Fara yang semula menunduk,spontan menaikkan kepalanya kearah vano.

"Ikut gue ke kantin" ucap Vano tiba tiha yang langsung dipelototi oleh Fara

"Gabisa van maaf,aku bawa bekel" ucap fara seraya menunjukkan kotak bekal yang tadi ia bawa

"Ck ywdh temenin gue makan" ucap Vano lalu menarik tangan Fara menuju kantin sekolah.

Selama Fara bersekolah 3 tahun di SMA CENDANA baru kali ini ia benar benar menginjak kakinya ke kantin sekolah.Walaupun ia sudah tau waktu mpls tetapi tetap saja rasanya seperti baru pertama kali.

Semua pasang mata mengarah kearah Vano dan juga Fara mereka memandang kesal dan benci ke Fara berbanding terbalik dengan tatapan memuja dan tatapan kagum yang diarahkan ke vano.

Bisik bisik mulai terdengar ditelinga mereka berdua.Vano diam begitupula dengan Fara.Walaupun Fara sudah kebal tapi tetap saja masih ada rasa sakit yg menggerogoti hatinya.

"ih liat dah masa si miskin jalan sama pangeran gue si gak cocok bgt sial rasanya pengen gua tarik aja kalo disamping dia gak ada vano"

"vano ganteng ganteng kok milihnya yang mirip mirip pembantu si ew gak banget"

"vano sama simiskin kalo dibandingin udh kaya tikus sama angsa"

"miskin caper mati aja lu"

"penghalang mata gue njir buat liat bebeb vanoo"

Seperti itulah kira kira bisik bisik yang terdengar ditelinga fara maupun vano.Mereka berbisik tapi berisik bgt bisik bisiknya.

"Udah ngomongin orangnya?" ucap Vano tiba tiba dan melihat satu persatu orang yang sudah menunduk takut karena tatapan tajam nan dinginnya itu

"Kalian tau?Kalian semua yang miskin,Kalian miskin attitude,kalian miskin sopan santun,kalian miskin ucapan.Kalian itu gak guna bahkan sampah aja lebih berguna daripada kalian." Lagi lagi Vano mengucap kata pedas dihadapan murid murid yang masih menunduk takut.

Karena siapa si di SMA CENDANA yang tidak tahu Vano Jefferson?Seorang lelaki tampan,yang bermulut pedas dan dingin itu.Hampir seluruh siswi SMA CENDANA menyukai vano,mereka tergila gila bahkan rela melakukan apa saja asal bisa mendapatkan vano.Namun vano tidak menghiraukan mereka semua,vano hanya menganggap mereka semua angin lalu.

"Lo siapanya si miskin ini si van?Gak biasanya juga lo ngebela orang terlebih lagi cewe" ucap Meta yang memandang Vano berani

Vano diam Farapun sama karena memang mereka tidak ada ikatan apapun bahkan dibilang teman saja tidak,namun kenapa vano membelanya didepan yang hampir semuanya murid cendana ada didalam kantin?

"Lo sendiri aja diem van,haduh gausah sok jadi pahlawan kesiangan deh lo.Dan buat lo fara gausah sok mentang mentang dibela sama vano" Meta berjalan seraya menuangkan jus mangga yang ada digenggamannya ke arah kepala fara.Fara yang sedaritadi diam menunduk langsung mendongak setelah tiba tiba merasakan cairan dingin menusuk kulit kepalanya.

"Maksud lo apa nyiram fara?!" teriak vano kencang yang membuat fara meneguk ludah dan Meta yang sudah gemetar ketakutan

"Van udah aku gapapa" ucap fara pelan dengan tangan yang gemetar akibat takut dengan tatapan tatapan tajam yang diberikan oleh hampir sebagian murid dikantin dan yang lebih menakutkan lagi tatapan tajam vano serta muka yang dingin bak gunung Everest

"Gapapa lo bilang?Cewe ular ini udah kurang ajar fara!Mao sampe kapan lo takut sama mereka semua?Mao sampe kapan lo harus tunduk terus sama mereka?Lo harus berani biar lo juga gak diinjek injek!" ucap vano lantang

"Percuma Vano!Aku gabakal bisa.Mereka semua hina aku,aku diem karena apa?karena aku tau kalo aku berontak itu malah makin parah buat aku sakit!Aku bukan gamau ngebela diri aku sendiri.Aku capek van, capek harus siap dibully yang aku gatau salah aku apa.Setiap aku tanya salah aku apa mereka cuma jawab karena aku miskin!Salah kalo aku jadi orang miskin?Salah kalo aku hidup gak sebahagia mereka?Apa itu semua salah van?Aku gamau bikin mereka tambah benci aku atas kelakuan aku yang seenaknya aja sama mereka,nanti mereka malah tambah seenaknya sama aku.Makanya mereka bully aku,aku diem,mereka hina aku aku diem,mereka lontarin kata yang nyakitin hati aku berulang ulang kali aku tetep diem!" setelah mengucapkan kata itu fara langsung berlari dengan air mata yang terus menetes deras dikedua pipinya.

Fara menutup toilet dan menumpahkan semua isi batinnya didalam toilet itu.

Sedangkan dikantin ditempat yang masih sama mereka semua tercengang mendengar penuturan fara.Terutama vano ia ikut tersayat hatinya,ini benar benar sakit daripada yg ia duga.Meta hanya diam dan memutar bola matanya malas.

"Drama" gumam meta lalu pergi meninggalkan kantin.

***

"Eh gaes liat deh simiskin nangis" ucap seorang gadis yang tiba tiba keliar dari toilet tempat persembunyiannya.

Ia pikir daritadi hanya ada dirinya seorang dikamar mandi ini,namun nyatanya ada 3 orang gadis yang rambutnya dicat dan memakai baju yang tidak jauh beda dengan Meta.

"Uuu kasian ada masalah apa lgi lo?Kasian bgt si tiap hari kena bully disekolah" ucap gadis berambut pendek satunya lagi

"Dia mah ada ato gada masalah juga udh kena bully terus sedunia" ujar gadis berambut pirang keunguan itu diiringi tawaan dari teman temannya

Fara yang masih tidak mengerti pun hanya menatap ke3 gadis itu dengan diam dan mata yang memancar ketakutan.

"Lo gausah takut sama kita karena untuk sekarang kita gak akan bully lo,jadi temen boleh lah ya?walaupun jiji si harus bertemen sama orang miskin kaya lo" ujar perempuan yang fara masih belum ketahui namanya,dimasing masing baju mereka tidak ada nametag yang tertempel

"Kalian mau apa?" tanya fara dengan takut takut

"Hahahahah lo nanya?Akhirnya nanya juga, eh kenalin dulu deh gua debby,temen gua yang rambut pendek ini clara,dan satu lagi yang disebelah clara itu rani" ucap gadis yang fara ketahui namanya debby

"Karena sekarang lo udh tau nama kita masing masing dan sekarang gua mau beri kejutan buat lo" ucap debby

"Ke..kejutan apa?" tanya fara yang makin dirundung rasa takut dan air mata yang lagi lagi mengalir deras dikedua pipinya

"Uuuuuu belum apa apa udh nangis dasar cengeng!" ucap rani lalu menjambak rambut fara dan mendorongnya ketembok

Fara memejamkan mata menahan sakit yang ada dikepalanya itu.Semakin kencang tangisan fara semakin kencang pula jambakan rani

"Ini hukuman karena lo tadi boncengan sama vano!" ucap rani yang semakin mengeratkan jambakannya

"Le..lepass" ucap fara lirih

"Enak aja lepas lepas siapa lo nyuruh nyuruh temen gue?" ujar clara yang langsung menyiramkan air yang fara cium dari baunya adalah air got

"Itu hukuman karena lo jalan beriringan sama vano!Gapantes tau gak!" ujar clara sarkas lalu menampar sebelah kiri pipi fara.Fara ingin berteriak kesakitan namun mulutnya dibekap oleh rani yang masih setia menjambak rambutnya,fara makin menangis dan menggigit bibir bagian bawahnya keras keras berharap bahwa sakit yang sedang menimpanya segera usai

"Sekarang giliran gue oke kalian minggir" ucap debby seraya senyum sinis dan memegang gunting serta telur busuk yang ada ditangannya

"Ini dia kejutan yang sebenarnyaa fara larasati" ujar debby langsung menggunting asal rambut fara dan menggunting baju serta rok fara serta menuangkan telur busuk dan air got lagi keseluruh tubuh fara dan sekarang fara benar benar mual ingin memuntahkan semua isi didalam perutnya itu

"Itu hukuman buat lo yang berani beraninya deketin vano!" ucap debby langsung pergi dan diikuti oleh dayang dayangnya

Fara hanya bisa terisak dalam diam,ia sungguh lelah namun ia tak tau harus bagaimana.Ia berharap ada seseorang yang ingin membantunya keluar dari kegelapan ini.

Dan sesudahnya mata fara menggelap tak sadarkan diri didalam toilet.