Pagi ini menurut Fara sangat terik,ia terus berjalan dengan buku paket tebalnya yang dipakai untuk pelindung dari sinar matahari yang menusuk kulit mukanya.
Fara berjalan dengan riang sesekali ia membantu nenek nenek yang ingin menyebrang.Walaupun tinggal beberapa menit lagi gerbang sekolah akan ditutup tidak ada halangan bagi Fara untuk egois dengan mementingkan diri sendiri untuk sampai ke sekolah dengan cepat.
Fara melihat pergelangan ditangan kirinya ada jam tangan hitam, mata Fara terbelalak melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 06.45 itu.Oh tidak 15 menit lagi gerbang sekolah akan ditutup.
Tanpa pikir panjang lagi Fara berlari dengan sangat cepat berharap keberuntungan berpihak padanya kali ini.
"Pakkkk jangan tutup dulu gerbangnyaaa!!!" teriak fara yang sedikit lagi mencapai gerbang sekolah dengan raut wajah yang panik dan pelipis yang basah akibat keringat.
"Aduhh neng fara kenapa telat mulu atuh neng,bel masuk baru bunyi 1 menit lalu cepet atuh kekelas" ucap pak maman yang diketahui fara sebagai penjaga sekolah.
"Iyapak terimakasih,saya duluan yaa" ucap fara sopan sambil menundukkan kepala sebentar setelah melewati pak maman.
"Iya neng"
***
Fara berlari dikoridor dengan cepat ternyata pintu kelas XII IPS 2 itu sudah tertutup rapat dan tidak ada suara gaduh serta bising yang terdengar ditelinga fara.
Fara menahan napas sebentar lalu mengetuk pintu 3 kali.Dan tak lama pintu terbuka memperlihatkan wanita paruh baya dengan muka tegas dan sangarnya.
"Telat lagi Fara?" ucapannya begitu tegas dan fara hanya menundukkan kepala serta napas yang sedaritadi sudah tidak teratur membuat fara makin dilanda kegugupan yang amat sangat gugup.
"Ma..maaf bu" ucap fara pelan dengan terbata bata dan meremas buku paket yang daritadi digenggamnya.
"Kamu sudah berkali kali selalu seperti ini Fara.Sekarang ibu tanya apa alasan yang mau kamu berikan lagi?" ucap sang guru dengan tangan yg berada dipinggang dan mata yang seakan akan mengintimidasi fara
Fara diam dan tidak menjawab pertanyaan sang guru,fara hanya menatap sepatu yang sudah usang itu dengan perasaan yang takut.
"Kenapa diem?JAWAB!" fara terlonjak kaget,rasanya menelan ludah saja sangat sulit untuk dilakukan sekarang
"Maaf bu,saya harus berlari dari rumah kesekolah ini dengan jarak yang cukup jauh" ucap fara pelan
"Selalu alasan itu yang kamu berikan!Apakah kamu tidak punya cukup uang untuk menaik angkot ataupun bis?Kalo kamu begini terus saya bisa menelpon ibu kamu untuk datang kesekolah karena anaknya selalu aja telat! Eh Tapi emangnya ibu kamu peduli?Peduli banget lah ya?Yasudah saya malas lama lama berhadapan sama kamu,dan sekarang kamu silahkan pergi kehalaman belakang dan bersihkan seluruh sampah sampah yang ada disana sampai bersih!Setelah itu kamu bersihkan toilet perempuan yang berada di lantai 2 paling pojok dekat gudang.Dan seterusnya kamu jangan pernah masuk lagi dipelajaran saya!Paham kamu?" ucap Bu Melin yang benar benar dikenal tegas dan sangar di SMA CENDANA.Beliau tidak memandang bulu walaupun yang kena hukumannya cowo atau cewe menurutnya sama saja.
Bu Melin berbalik untuk lanjut mengajar sedangkan fara pergi ketaman belakang untuk mengerjakan hukumannya.
***
Sekarang Fara sudah berada dihalaman belakang,ia benar benar tidak menyangka jika halaman belakang benar benar dipenuhi sampah yang sangat banyak.Fara berpikir apakah tukang bersih bersih disekolah ini tidak pernah membersihkan tempat yang sekarang ia pijaki?
Fara menghela nafas kasar, lalu tasnya diletakkan didekat tembok yang ada didekat situ serta buku paket yang tadi ia tenteng sudah berada disamping tasnya yang tergeletak dibawah.Setelah itu Fara berlalu mengambil sapu serta pengki yang tidak jauh dari tempatnya berdiri tadi.
Dan Fara langsung menyapu semua sampah, sesekali ia menyeka keringat karena panas yang sungguh membuat kepalanya berdenyut pusing.
Sudah satu jam Fara berada ditaman belakang dan sekarang fara sudah selesai menyapu semua sampah sampahnya.Fara duduk ditembok yang tadi ia menaruh tas sekaligus buku paketnya.
Fara mengambil botol minum yang sudah ia bawa dari rumah lalu meminumnya hingga sisa setengah.
"Capeknyaa..." ujar fara pelan sambil menyenderkan kepala dan bahunya kebelakang tembok dengan mata yang menatap langit langit siang itu dengan pandangan kosong
"Eh kan aku gaboleh ngeluh,aku harus semangat gaboleh nyerah gitu aja,gaboleh capek ibu pasti marah kalo aku hamburin uangnya cuma buat jadi anak nakal yang gatau terimakasih" mata yang tadi lelah sekarang sudah berubah menjadi semangat yang membara.Namun hanya beberapa saat mata itu memancarkan aura semangatnya,digantikan lagi dengan mata yang lurus kedepan dengan pandangan yg kosong.
Walaupun mata fara kosong tak terisi,dijiwanya ia masih ingin mengisi kehidupannya untuk menjadi lebih baik lagi.Batinnya terkadang lelah ingin berhenti selamanya,namun jiwanya menolak seakan fara memang tidak boleh menyerah begitu saja.
Fara bergegas pergi dari tempatnya sebelum anak nakal yang sering nongkrong digudang belakang berada disana.
Jam berganti jam menit berganti menit dan detik berganti detik sudah jam 9 itu artinya bel istirahat sudah berdering dan tepat di jam 09.10 fara menyelesaikan tugasnya.
Fara menghela napas pelan,dan mengelap keringatnya dengan sapu tangan yang biasa ia bawa.Fara tidak tau jika toilet dilantai 2 ini benar benar banyak,kotor,dan bau.Pantas saja ia jarang melihat para perempuan menginjak kakinya ketoilet ini.
Fara segera beranjak dari tempatnya,tak ingin membuang waktu ia membasuh muka dan melihat sebentar penampilannya yang nerd itu.
Fara berjalan menuju kelasnya dilantai 1,orang orang disana memandangnya aneh dan jiji entah karena apa fara juga tidak tau fara terus melangkah dengan batin yang terluka.
Sebenarnya ia sudah sering mendengar perkataan mereka tetapi tetap saja seperti bekas luka yg masih basah malah dituang lagi dengan alkohol.
"ih najis cewe miskin kaya dia kenapa masih ada aja si didunia ini ew"
"bau,kotor,miskin,tempat lu yang seharusnya bukan disini tapi ditong sampah noh haha"
"awas gaes cewe cupu sekaligus miskin ini mao lewat,jangan deket deket nanti kalian bakal terinfeksi 100% miskin"
Fara berjalan melewatinya begitu saja ia tak mengindahkan kata kata mereka semua,namun ketika fara ingin berbelok menuju kelas kakinya diselengkat oleh cowo bertubuh jangkung dan mulut yang mengigit tusukan gigi itu
"Eh jatoh mis?" tanya cowo itu,fara melihat sekelebat nametagnya yang bernama Reno Valencio
"Mis apaan tuh?Miss Indonesia?" ujar teman sebelahnya yang tertawa dan yang lain pun ikut tertawa mendengarnya
"MISKIN" teriak Reno dengan kata yang sengaja ditekan agar yang lainnya pun mendengar
"HAHAHAHHAHAHAHA" tawa menggelegar dari seluruh murid XII IPS 2
Fara diam menunduk dan langsung menuju bangkunya.Ia menahan tangis agar tak semakin dibully habis habisan lagi.
Bagi fara salah apa mereka yang hidupnya kurang?
Salah apa dengan mereka yang hidupnya miskin?
Apa kasta dan harta masih harus dipandang ditahun yang sudah sangat modern ini?
Yang beruang tetap akan selalu kalah kan sama yang berjuang?
***
Semenjak insiden tadi,Fara berdiam diri dikelasnya,ia hanya menatap segelintir orang orang yang tertawa dengan temannya dan terlihat hidup yang sangat bahagia didalamnya.
"Heh miskin!Minggir lo" ujar seorang perempuan dengan make up yang tebal serta baju dan rok yang sengaja dikecilkan agar terlihat lekukan tubuhnya.
Fara diam,menatap aneh orang yang didepannya.Bukankah ini bangkunya?Lalu seorang perempuan yang bernametag Meta ini mau apa?
"Budeg lo?Udah miskin budeg lagi!Gada duit buat beli korek kuping?Iya?" ucapnya dengan tawa mengejek
"Maaf,tapi ini bangku aku" ujar Fara
"Bangku lo?Mimpi sana!Bangku punya sekolah aja berasa hak milik.Bayar noh tunggakan lo yang udah berbulan bulan gak bayar,baru dah lo bisa bilang ni bangku milik lo!" ucap Meta dengan tatapan sinis yang diarahkan ke Fara.
Fara diam tidak berani menjawab lagi.Ia takut pembullyan ini akan terus berlanjut.
Kepala yang tadi menunduk tiba tiba terdongak akibat jenggutan Meta.
Fara menahan ringisan agar tidak keluar dari mulutnya,namun tidak bisa ia meringis kesakitan akibat jenggutan Meta yang benar benar terasa sakit itu.
"Sakit?Makanya kalo orang ngomong perhatiin!Gausah sok mentang mentang miskin!Eh ups" ujar meta yang diiringi tawaan dari sekelas.
Kelas XII IPS 2 bukannya membantu Fara malah menonton bahkan memvideokan kejadian memalukan yang dialami fara.
Reno yang tadi membully Fara hanya tersenyum mengejek kearahnya.
Fara terus meringis sakit,meminta dilepaskan jenggutannya,namun bukannya terlepas malah semakin parah menambah sakit yang luar biasa dikepalanya.
"Ampunn Mett..Lepass" lirih Fara dengan tangan yang berusaha melepaskan jenggutannya
"Lepas?Ni lepas ni" ujar meta yang malah makin parah menjenggut rambutnya
"Giliran gue Met" ujar Reno tiba tiba dengan tangan yang sudah penuh dengan sampah
Meta menoleh dan langsung melepaskan jenggutannya,namun tercetak sangat jelas senyuman sinis dibibirnya.
Fara kaget badannya dilumuri dengan sampah yang sangat bau dan basah itu.Ia melihat sekelilingnya berharap ada yang menyelesaikan pembullyan ini namun yang ia lihat orang orang menatapnya dengan pandangan jijik dan tawa yang mengejek.
"Cabut gais waktunya pulang" teriak ketua kelas XII IPS 2
Semua murid yang tadinya asik menonton Fara langsung bergegas pergi meninggalkan Fara sendiri.
"Dadah miskin sampe ketemu besok!" teriak Meta dari depan pintu kelas dengan tawa yang mengejek
"Bye miskin,siapin mental buat suprise besok ya!" ujar Reno yang langsung berlenggang pergi diikuti temannya.
***