Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Love from a letter

🇮🇩Yin_sarah
--
chs / week
--
NOT RATINGS
33k
Views
Synopsis
Mia mencintai Arfka semenjak ia kelas 10. namun siapa sangka, ternyata tak ada satupun rasa dihati Arfka. suatu hari tak pernah disangka oleh Mia, Arfka mendekat kepada dirinya dan memberi kehangatan kepadanya. tapi anehnya, mengapa saat disekolah Arfka benar benar berubah tidak seperti dihari luar sekolah. dirinya yang penyayang, tulus, menghangatkan, possesive, tamah semuanya benar benar berbeda menjadi diri Arfka yang pemarah, dingin, bahkan sangat cuek kepada Mia. apa semua ini? kenapa Arfka berubah ubah dan tidak bisa ia mengerti. bahkan surat setiap hari yang ada dilokernya saja membuat dirinya tak paham akan hal itu. setelah ingin mengetahui segalanya yang terjadi karena mengapa ternyata benar benar membuat hidup Mia dalam bencana. ia harus dihadapkan pada seorang teror yang tak dikenalinya sama sekali. apa yang haru Mia lakukan saat ini? temukan jawabannya disini.
VIEW MORE

Chapter 1 - 1•Prolog

_ jangan lupa comment, vote and spnya_

___________________

2 tahun lalu.

Gadis yang mengenakan seragam putih abu abu itu dengan rambut yang dikepang dua membuatnya tetap menunjukan kecantikannya meskipun saat ini ia membawa karung sebagai tas dan poninya yang di atas mata dikepang dan dijepit keatas karena ulah sang OSIS. Ya saat ini sang gadis tersebut sedang melakukan MOST disekolah barunya. Begitulah menjadi siswa baru.

Gadis itu berdiri didepan lokernya dan membukanya. Tujuannya untuk mengambil novel yang ingin ia embil ciut begitu saja ketika melihat dibawah tumpukan novel terdapat apmplop berwarna hitam dengan tema love mengalihkan pandangannya untuk mengambilnya dan mulai membukanya. Ia mengambil surat yang didalam amplop dan membukanya perlahan.

Karenaku hanyalah mencintaimu.

J LOVE YOU.

Hanya kalimat terakhir saja yang dapat ia baca. Untuk membukanya lebih luas sang gadis tersebut mengurungkan niatnya. Karena moodnya lagi tidak baik gadis tersebut mengembalikan lagi surat itu kedalam lokernya dan mengambil novelnya.

Ia pun menuju kelasnya X IPS 2. Dengan malas ia memasuki kelas tersebut dan menduduki bokongnya dikursi paling depan dekat jendela tidak lupa juga ia membaca novel yang tadi ia ambil dari loker.

"Mia Lo baca itu novel lagi?"tanya Angel heran dengan Mia yang tiap hari hampir membaca novel yang sama berulang kali.

Angel sahabat Mia sejak kecil dan saat ini ia sekelas dengan Mia dan duduk bersama. Mia menatap Angel sinis.

"Biarin aja sewot lo"katanya kembali membaca novel.

Angel menghembuskan nafas kasar. Lalu ia berdiri dan menyuruh Mia minggir agr ia bisa keluar. Menurut, Mia pun berdiri dari duduknya dan mempersilahkan Angel lewat.

Angel melirik Mia sinis begitu juga Mia yang membalasnya sinis.

Hari ini mood Mia benar benar tidak baik. Karena hari ini ia harus ditinggal lagi oleh kedua orang tuanya yang datang hanya 2 bulan dalam setahun.

Benar benar menyebalkan.

Meskipun sudah lama ia ditinggalkan oleh kedua orang tuanya dan hidup bersama bibinya Mia tetap merasa kesepian. Tapi ia harus mengerti keadaan orang tuanya hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Seseorang menepuk pundaknya, iapun berbalik dan melihat gadis yang tersenyum kearahnya sedang membawa karung dengan tali berwarna biru dipundaknya. Yang lebih Mia perhatikan adalah gadis tersebut pendek.

"Ada apa"tanya Mia. Namun dalam hatinya "anak SD ngapain disini"

Gadis itu lalu duduk dibelakang kursi Mia dan meletakkan tasnya dimeja.

"Mulai sekarang kita akan jadi teman"ucap gadis itu mengulurkan tangannya.

"O.. salken salken"balas Mia membalas uluran tangan tersebut. Mereka pun melepaskan uluran itu.

"Gue belum kenalan lo udah salken salken aja"Mia hanya cengengesan"nama gue Kayla ya Kayla yang paling cantik, gemesin, nggak pintar, ceroboh iya tapi jangan panggil gue kecebong meskipun gue emang pendek"lanjut Kayla tersenyum bangga kearah Mia.

Mia hanya ber oh 'ria lalu memperkenalkan dirinya.

"Gue Mia. Gadis yang suka mood aneh" Kayla tertawa mendengar ucapan Mia begitu juga dengan Mia.

Rasanya mood betenya jadi hilang bila ada seorang teman disampingnya. Mungkin ini akan bisa mengurangi beban sedihnya. Meskipun Angel adalah sahabatnya sejak kecil bagi Mia Angel juga sangat berharga dalam hidupnya.

"Ow iya lo lagi baca apa tuh"kata Kayla mendongakkan dagunya kemeja Mia yang terletak novel diatasnya.

"Ow ini"Mia mengambil novelnya diatas meja dan memperlihatkannya kepada Kayla"novel"lanjutnya dianggukin Kayla.

"Wih lo juga suka baca novel ya"tanya Kayla dramatis"akhirnya gue punya teman yang sama sama suka novel senangnya"lanjut Kayla dibalas Mia dengan tatapan heran.

"Ow iya nanti lain kali kita beli novel bareng ya Mia"

"Oke oke"

"Ow iya lo suka novel bergenre apa" tanya Kayla.

"Kalau gue banyak sih gue suka genre mah semuanya tapi yang paling gue suka itu yang pasti romance, action sama comedyan gitu. kalau lo?"jawab dan tanya Mia pada Kayla yang mengambil 2 permen lollipop nya disakunya dan memberikannya ke Mia dan satunya ia makan.

"Thanks"ucap Mia menerima permen lollipop itu.

"Kalau gue ya pasti romance cinta anak muda gitu lah... Seru banget soalnya"Mia hanya mengangguk ngangguk mendengar jawaban Kayla.

"O iya rumah Lo dimana"tanya Kayla.

"Di jalan delima tiga, sama kayak sahabat gue sih"

"Siapa namanya"

"Angel. Entar gue kenalin dah sama elo orangnya baik kadang rada' aneh gitulah"

Kayla tertawa "oke gue tunggu"ucapnya menahan tawa.

"Oke oke"ucap Mia membentuk kan tangannya 'ok

"Mia"panggil seorang gadis dari balik pintu dan langsung masuk menghampiri Mia dan orang tak ia kenal.

"Rupanya Angel si kutu kupret"ejek Mia dibalas Angel dengan cemberut.

Angel melirik Kayla dan menaik turunkan alisnya kearah Mia. Mengerti dengan maksud Angel Mia pun berdiri Ari duduknya dan memperkenalkan mereka berdua.

"Hai gue Kayla"ucap Kayla mengulurkan tangannya.

"Ia hai hai gue Angel"Angel menyambut tangan Kayla dan menaik turunkan tangan keduanya.

"Canggung banget lo. B aja kali"ucap Mia menyenggol pundak Angel. Keduanya pun tertawa dan melanjutkan obrolan mereka.

📍📍📍

Bel istirahat sudah berbunyi 2 menit yang lalu. Saat ini Mia, Angel dan Kayla masih berada di dalam kelas untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh OSIS 1 hari yang lalu dan akan dikumpulkan hari ini.

Hari ini siswa baru, baru saja menyelesaikan MOST disekolah dan belum mengikuti pelajaran.

Dimeja Mia sudah ada kertas karton berukuran sedang dengan gambar bertema lingkungan sekolah. Mereka hanya tinggal mewarnai saja dan memberikan gambar yang dirasa kurang menarik.

"Wih siapa sih yang gambar ini"puji Kayla melihat gambar diatas kertas karton. Memang gambar itu terlihat bagus karena gambaran itu terlihat benar benar nyata.

"Tuh si Mia"jawab Angel yang fokus mewarnai pinggir kertas.

"Liana mana"gumam Kayla yang didengar oleh Mia.

"Liana siapa?"tanya Mia penasaran karena ia belum tau siapa yang bernama Liana.

"Mangkanya itu gue lagi nyariin di tapi dari tadi nggak ada"

"Nggak masuk sekolah paling"timpal Angel.

"Masuk ah perasaan tadi pagi gue  lihat dia diruangan guru kok" 

Mia dan Angel hanya ber oh 'ria lalu mereka melanjutkan aktivitasnya.

"Liana"teriak Kayla berlari menghampiri gadis yang ada didepan pintu dengan rambutnya yang bergelombang dan alisnya yang tebal.

Dibelakangnya ada cowok yang tinggi dan hampir memiliki ciri yang sama seperti gadis yang dipanggil Liana oleh Kayla. Cowok tersebut terlihat kaget saat melihat Mia dan Angel menatap mereka.

Liana mendorong dahi Kayla agar menjauh dari dirinya dan langsung melewati Kayla begitu saja diikuti cowok tersebut. Kayla yang diabaikan langsung memasangkan wajah cemberutnya. Dengan malas ia menghampiri mejanya.

"Hai"sapa Mia kepada Liana dan cowok yang berdiri disampingnya.

Liana tersenyum tipis tidak terkecuali cowok yang disampingnya hanya memasangkan wajah juteknya dan duduk di samping meja Mia.

Liana meletakkan tasnya dimeja tempat Kayla duduk dan iapun menduduki bokongnya.

Mia yang melihat itu kemudian melanjutkan lagi aktivitas yang tadi sempat tertunda karena mendengar teriakan Kayla.

Kayla datang dan langsung nyosor kepelukan cowok tadi. Mia dan Angel yang melihatnya hanya bisa diam meskipun ia agak kaget. Sepertinya Kayla orangnya cerewet dan ceroboh.  

"Apaan sih Kay"ucap cowok tersebut melepaskan pelukan Kayla.

Kayla menatap sebel laki laki yang ada didepannya itu kemudian ia menatap Liana yang juga menatapnya. Secara bersamaan Liana dan laki laki tersebut langsung memalingkan wajah mereka kearah lain.

"Aish kembar kembar sama aja sikapnya"ucap Mia

"Ow mereka kembar to"batin Mia begitu juga dengan Angel.

"Nggak kami nggak kembar"jawab mereka serempak.

"Tuh kembar"

"Hanya kebetulan"jawab mereka lagi secara bersamaan. Otomatis Liana dan cowok tersebut saling menatap dengan tatapan yang sama sama tajam.

Mia yang melihat itu menyurahkan senyum kecilnya.

"Andai kakak masih ada disini"batin Mia

"Emang kakak lo kemana"tanya Liana berbalik kearah Mia.

"Hm" Mia langsung berbalik dan melihat Liana curiga.

"Bagaimana dia bisa tau apa yang gue omongin"lirih Mia yang didengar oleh Angel.

"Apa mi?"tanya Angel.

"Ow ti tidak tidak apa apa"jawab Mia gugup. Angel hanya ber oh ria kemudian ia lanjut mewarnai.

Tanpa Mia sadari ada seseorang yang dari tadi memperhatikannya dan mengobrol bersama orang lain tanpa sepengetahuan orang disekitarnya.

Sudah 1 jam akhirnya Mia dan Angel baru menyelesaikan gambarannya dan mereka tiduran di lantai dan meregangkan otot otot tangan mereka keatas.

"Hufftt capeknya"gumam Mia

"Mia nanti dikasih kapan tuh"tanya Angel melirik kertas karton itu diatas meja.

"Habis pulang ajalah"jawab Mia menutup matanya.

Rasanya saat ini juga ia benar benar ingin beristirahat sebentar dan menikmati embusan angin siang hari ini lewat jendela kelas.

"Arfka, kapan balik kesini lo?"tanya laki laki yang baru saja memasuki kelas yang Mia ketahui namanya adalah Andra.

"Baru aja"

Andra duduk disamping Arfka dan menggantungkan tangannya keleher laki laki tersebut.

Mia membuka matanya dan melirik keatas tepat kewajah Arfka dan Andra secara bergantian.

"Ow namanya Arfka"batin Mia.

Arfka melihat Mia menatapnya dan Mia langsung mengalihkan pandangannya kearah Kayla dan Liana yang saling mengobrol.

"Kayaknya gue harus pahami semua sikap mereka agar gue bisa lebih dekat dan memahami mereka satu sama lain"batin Mia tersenyum simpul

📍📍📍

Mia dan Angel sedang berjalan di koridor sekolah dengan membawa kertas karton ditangan Mia. Mereka mencari ruang OSIS untuk menyerahkan tugas.

Sudah beberapa menit namun mereka belum juga mendapatkan ruang OSIS sebagai tujuan mereka untuk terakhir pulang.

"Sial"decak Mia"dari tadi kita muter muter tapi nggak ketemu ketemu"lanjut Mia.

"Sabar aja Mia orang sabar kan disayang Tuhan"ceramah Angel sok bijak.

"Diam aja dah lo"sinis Mia"gue capek"lanjut Mia memutar mutar kepalanya.

Suara hp berdering dari saku Angel dengan cepat Angel pun mengangkatnya dan menjauh dari Mia setelah melihat nama yang tertera di layar ponselnya.

Mia menunggu Angel dan duduk didepan kelas XII IPA 1. Ia menopang dagunya dan melihat sekeliling. Mia merasa ada yang janggal dari sekelilingnya. Ia merasa ada yang memperhatikannya namun ia tak peduli.

Selang beberapa menit Angel datang dengan berlari dan menyuruh Mia pergi keruang OSIS sendiri karena ia ada kepentingan.

"Angel woi.. tungguin"Angel menghiraukan Mia dan terus berlari terbirit-birit.

"Ada apa sih"gumam Mia melihat punggung Angel yang semakin jauh. Terpaksa iapun melanjutkan langkahnya untuk mencari ruang OSIS

"Aish bodo jelas jelas ruangannya ada disini"maki Mia pada diri sendiri yang sudah berada didepan ruang OSIS.

Mia pun mengetuk pintu dan memasuki ruangan tersebut setelah mendapatkan izin suara dari dalam. Tidak terlalu lama hingga akhirnya Mia sudah keluar dari ruangan tersebut dan berlalu menuju halte bis.

Sesampainya di bis setelah beberapa menit Mia belum juga melihat satupun angkutan umum yang lewat. Terpaksa ia masih menunggu disana.

Mia melihat jamnya yang menunjukkan pukul 03.30 namun, angkutan umum belum juga lewat dari halte bus yang ia tempati saat ini.

Dengan berat hati dan seberat beratnya iapun memutuskan untuk berjalan menuju rumahnya dari pada ia harus menunggu bis hingga malam.

Melelahkan.

Langit sudah hampir gelap bukan karena malam melainkan saat ini sedang mendung.

Angin bertiup kencang sehingga membuat rambut Mia terbang begitu juga dengan roknya yang ia pegang terus.

Mia belum juga sampe kerumahnya. Karena jarak dari sekolah dan rumahnya hampir jauh. Mengapa tadi ia tidak membawa motor saja. Aish.. sialan karena marah sama orang tuanya hingga ia nekat menaiki bis. Gini nih jadinya datang tak diundang bis pulang pun tak dijemput bis.

Benar benar sial.

Rintik rintik hujan pun sudah turun. Mia sekarang hampir basah dan menutupi tubuhnya dengan tangannya. Hujan makin deras membuat uji nyali Mia untuk pulang kerumah ciut begitu saja karena badannya sudah menggigil karena kedinginan.

Jalanan sangat sepi yang ia dengar hanya suara hujan dan angin yang mampu membuatnya semakin kedinginan. Ia tidak tahan sudah, tubuhnya sudah ambruk begitu saja ketanah. Mia menekuk kakinya dan memeluknya agar ia bisa menghilangkan sedikit rasa dinginnya dan takutnya karena suara petir dan gluduk yang terdengar keras ditelinganya.

Mia menenggelamkan kepalanya dalam pelukannya. Samar samar ia mendengar suara motor yang berhenti  dan langkah kaki berlari seseorang yang semakin dekat kearahnya.

Ingin mendongak namun ia masih ragu ragu. Melihat kaki seseorang di hadapannya membuat hatinya sedikit tenang. Lega rasanya akhirnya ada seseorang yang menyelamatkannya.

"Lo nggak papa kan?"

Ia mendongak dan melihat laki laki yang ada dihadapannya sedang menutupi dirinya dengan Jaz dan menatap dirinya yang tak bisa diartikan.

"Makasih"ucap Mia.

"Lo nggak papa kan?"tanyanya sekali lagi.

"Ng nggak gue nggak papa"jawab Mia dengan wajahnya yang sudah pucat.

Bibir Mia bergetar, badannya juga menggigil. Ia benar benar sudah tak bisa menahan rasa dinginnya.

Kepalanya terasa berat. Matanya lama lama ingin tertutup. Sebuah dada bidang menetap di kepalanya dan memeluknya erat.

Mia sedikit mendongakkan kepalanya menatap laki laki yang dihadapannya dengan senyum mengembang sembari berucap "terimakasih"

TBC