Jam digital di meja menunjukan pukul 23.30, sebentar lagi tengah malam. Namun sosok diatas ranjang tampak betah bergumul dalam selimut. Berguling kekanan dan kiri hingga akhirnya terjatuh di lantai yang dingin
"aaargh sial !" Eugene menggeram frustasi. Gadis itu mengacak rambutnya sendiri. Bukan kesal lantaran terjatuh, itu tak seberapa menyakitkan ketimbang melihat orang yang ia sukai hampir saja di rebut rivalnya.
"Ada begitu banyak orang kenapa harus Aiden.."
"Lalu jika itu orang lain kau akan biarkan ?"
Eugene mendongak dan mendapati gadis menyebalkan berpakaian hitam duduk dengan santainya di atas ranjang. Eugene menutup wajahnya dengan telapak tangan. "Malangnya diriku..."
"Coba jawab" Ana tiba-tiba berpindah dan duduk di sampingnya. "Jika orang itu bukan Aiden, apakah kau akan membiarkannya ?"