"kau suka mie pangsit ?"
Michelle terlalu lelah untuk menjawab. Ia masih mengantuk dan gadis tinggi itu seenaknya masuk. Tuhan seperti tak Membiarkannya istirahat barang sebentar. "Hey Michelle, jangan tidur lagi"
"Pagiku terlalu berharga jika untuk menemanimu.. biarkan aku tidur~" Michelle meraih selimut dan menggulung tubuhnya kembali dari kepala hingga kaki. Seperti kepompong besar di tengah ruang kamar.
Eugene yang berada di dapur menatap tak percaya pada Michelle. Kemana Michelle yang biasa semangat itu. "Tidur lah setelah kau menjawab pertanyaanku" Eugene menggoyang bahu Michelle dengan heboh. Membuat gadis di balik selimut mengerang.
"Cobalah membuatnya bisa dimakan !" Ketus Michelle dan kembali menutupi seluruh tubuhnya. Ruangan ini tak memiliki pemanas. Membuat Michelle harus bertahan hidup dalam cuaca dingin menusuk kulit seperti saat ini.
"Ck!" Eugene berdecak walau akhirnya kembali ke dapur. Ia lalu membuka kantong plastik daur ulang dan mengeluarkan seluruh isinya.