Chereads / UNWANTED MARRIAGE / Chapter 10 - 9. Gelora Cinta (21+)

Chapter 10 - 9. Gelora Cinta (21+)

Warning 21+

Akhirnya puas juga jalan-jalan ke mal, mereka pun memutuskan pulang. Ternyata di mal cuma beli baju seadanya, dan boneka diincar oleh Anita. Setelah itu camilan makanan ringan buat jaga-jaga jika ia lapar di malam hari.

Beberapa menit kemudian, tiba mereka berdua di apartemen. Langit pun mulai gelap, ketika sampai di apartemen, Anita langsung masuk ke kamar. Ia duduk berbaring tempat tidur sebentar untuk mengistirahatkan rasa lelah seharian bersama Andre di mal tadi.

Sedangkan Andre sedang menerima telepon mungkin penting banget, lalu di mana Antoni sekarang? Antoni sedang mengurus acara besok, ya acara untuk siapa lagi Andre dan Anita tentunya. Lalu Andre masuk ke apartemen dan tidak menemukan Anita di sana. Ia pun membuka pintu kamar tengah, di sana ia menemukan seseorang tertidur sangat lelap sekali.

Takut membangunkan wanita itu, ia pun membuka bajunya menanggalkan telanjang dada itu, lalu mendekati Anita tengah tertidur begitu pulas. Sembari memerhatikan lengkung tubuh milik Anita keseluruhan. Ia pun menyingkirkan sisa anak rambut selalu menutup wajahnya. Dengkuran normal Anita sangat tenang, Andre pun ikut berbaring, dan terus mengamati setiap sisi di mana Anita yang terpejam.

Anita mengerut, karena ia merasa sesuatu mengganggu tidur nyenyak itu. Tanpa ragu ia buka matanya, dengan lebar bergeming. Mata indah kecokelatan itu sedang menatapnya cukup lama.

"Maaf, sudah membangunkan mu, kembali tidurlah," pinta Andre, tanpa Anita patuhi, ia pun kembali memejamkan matanya.

Terdengar tempat tidurnya beranjak dari sana, dan pintu pun tertutup rapat kembali. Anita pun perlahan-lahan buka dua matanya.

Ia pun bangun, segera masuk ke kamar mandi. Menyegarkan dirinya dari letih itu.

****

Pukul 8 malam, suasana apartemen sangat sunyi sekali. Hanya suara air shower di kamar bersebelahan dengannya. Kemudian, Anita membuka belanjanya tadi di mal. Di angkat tinggi-tinggi baju ia pilih. Tertarik ulasan bibirnya sangat panjang, dicium lama dan berputar-putar. Seolah-olah ia mendapat lotre, apalagi memeluk boneka sembari menari di sana.

Tanpa Anita sadari lagi, seseorang sudah memerhatikan dirinya dari tadi. Ketika ia berbalik, tariannya terhenti. Ia terdiam, sebab Andre terus mengamatinya. Andre pun masuk, dan ....

"Sepertinya kau bahagia?" gombalnya. Anita memasukan baju itu dan juga boneka.

Saat ia membuka lemari pakaiannya, ia menemukan sesuatu di sana tergantung. Cukup lama, kemudian dua tangan memeluk pinggangnya yang tidak terlalu ramping.

"Aku sengaja beli itu, agar kau mau memakaikan untukku," bisik Andre menggoda.

Seluruh tulang berulang milik Anita menggelinding geli. Apalagi Andre meniup pelan di belakang telinga hingga lehernya. Anita langsung beraksi, dan menghindar.

Cukup lama tatapan mereka berdua berjumpa, Andre tidak ragukan lagi mencium bibir yang masih bekas luka gigitannya itu. Tetapi Anita membuang mukanya, Andre pun mendecak kesal.

"Pakai!" Andre tanpa bicara apapun, ia langsung memerintahkan Anita mengganti pilihannya.

15 menit kemudian, Anita pun keluar dengan malu-malu kucing. Ia menutupi bagian tidak pantas ia perlihatkan pada lelaki itu.

Andre tersenyum sangat bangga, meskipun postur tubuh wanita itu tidak seindah milih wanita pernah mainkan.

"Kemari, lah?!" perintahnya. Anita mendekat walau beberapa meter saja, Andre langsung menarik Anita duduk di pangkuannya.

Membuat Anita tertegun, dan terdiam. Seakan memori masa lalu Anita terbayang sosok lelaki pernah menyetubuhi dirinya.

Andre mengangkat dagunya, untuk Anita mengalihkan pandangan ke tempat lain. Ia tidak sanggup bertatap muka dengan Andre meskipun sudah pernah bertatapan. Anita takut saja kalau Andre akan perlakukan dirinya seperti wanita jalang.

Anita menahan gelora sentuhan dari Andre. Tangan Andre menjelajahi seluruh kulit terbuka itu. Walau meminta dirinya memakai pakaian Leginere. Tetap saja ia terpukau atas keseksian dimiliki oleh wanitanya.

"Ini yang kuinginkan, melihat penampilan tanpa penutup saja, sudah membangkitkan kejantanan ku," bisik Andre membuat hasrat Anita bungkam.

****

Andre puas meraba-raba seluruh milik tubuh Anita. Anita masih diam posisi pangkuan Andre. Tetapi Anita dikagetkan pengait bagiannya atasnya lepas. Dengan cepat ia menutupinya. Jari-jari jahat milik Andre benar-benar bejat.

Andre menyingkirkan tangannya dari atas itu. Justru Andre ingin melihat, Anita tetap pendirian, dan mencoba bangun dari duduk pangkuannya. Percuma, Andre menahan dan meremas pinggangnya.

Siapa yang bisa mengalahkan tenaga baja seperti Andre. Tangannya telah di tahan oleh Andre yang besar dan berotot itu. Cukup sekali remasan bulatan itu. Anita meringis kesakitan, Andre tidak pernah perlakukan Anita lembut. Apalagi wajah Andre setiap sisi mengecup, dan menjilati leher dan punggungnya.

Sekarang Anita berada di posisi memunggungi Andre, dan ia berhadapan dengan cermin besar itu. Anita tidak bisa berbuat apa-apa, Andre terus meremas sembari mengecup setiap sisi hingga menandai kissmark di sana.

Anita berusaha menahan hasrat walau di bagian bawah miliknya telah membasahi celana dalam tersebut.

Puas dengan diinginkan oleh Andre, sekarang tangannya yang sebagai penahan tangan Anita telah masuk di celana itu. Anita mencoba menahan agar tidak lakukan itu.

"Lihat di sana?! Kau begitu seksi, jangan malu melihat tubuhmu sendiri. Seharusnya kau bersyukur telah mendapatkan seseorang memuaskan dirimu," ucap Andre memerintah Anita memandangi dirinya sendiri ada di cermin besar itu.

"Meskipun postur tubuhmu tidak se-ideal dengan wanita mana pun. Menurutku kau itu sempurna, dan sangat seksi. Aku tidak sia-sia memilihmu menjadi wanita simpanan. Pernikahan biasa saja menurutku itu sama saja untuk hubungan seksual ku, aku harap setiap malam kau cukup pakai bikini seperti ini. Agar aku dapat merasakan gelora cinta darimu," lanjutnya membisikkan pada Anita.

Dengan reaksi yang lemas itu, Anita menegakkan tubuhnya, hingga menempel dada bidang Andre. Andre tersenyum puas, dengan pelan-pelan ia melepaskan celana dari tadi menutupi bagian yang indah itu.

Anita pasrah, ia tidak bisa berbuat apapun lagi. Ia seperti wanita jalang menerima pemuasan nafsu dari para lelaki menginginkan tubuhnya. Jika pernikahan instan, atau disebut wanita simpanannya. Anita tidak peduli lagi, bukankah dirinya telah dijual oleh mantan bos abangnya. Hardi telah menjual adiknya demi melunasi ganti rugi atas kesalahannya.

Napas milik Anita menggebu-gebu sangat membara, ia benar-benar bitch di mata Andre. Ia tidak bisa berpikir jernih lagi. Ia pun membalas ciuman dari Andre, kini posisi mereka berdua saling menindih satu sama lain.

Anita juga tidak peduli jika nanti Andre ber-cinta dengannya mengetahui bahwa dirinya tidak suci lagi. Ia sudah siap menerima konsekuensi itu.

Andre benar-benar gila di buat wanita ini, ia pikir wanita ini begitu polos, ternyata permainannya sangat liar. Ia pun tanpa ragu memasukan miliknya ke milik wanita itu.

"Aahhh!" Desahan dari Anita begitu lembut, Andre bisa mendengar itu. Cumbuan mereka pun tersalurkan gelora cinta yang panas. Keringat telah membasahi seluruh tubuh mereka sendiri. Andre terus memainkan melihat wajah Anita yang cantik dan manis imut itu seakan dunia itu adalah milik mereka berdua.