Chereads / UNWANTED MARRIAGE / Chapter 16 - 15. Dunia Mereka.

Chapter 16 - 15. Dunia Mereka.

Malam yang sangat indah, Anita bersanding di dada bidang milik Antoni. Antoni sesekali mengecup rambut kepala wanitanya. Dirinya merasa bahagia mendapatkan sesuatu berharga. Melihat dengkuran napas yang normal, seorang wanita tengah tidur sangat lelap sembari memeluk penuh cinta.

Antoni tidak menyangka bisa melakukan wanita ini seperti miliknya sendiri. Dia tidak peduli jika suatu saat nanti Andre tahu hubungan terlarang ini. Bagi dia, dia akan siap menerima konsekuensi padanya. Apalagi dia juga cinta pada Anita, walaupun dia terlambat mengenal. Bagaimana pun Anita layak dinikahkan sah bukan sebagai pemuasan nafsu.

Dirinya juga sama, namun Anita beda. Hidupnya telah dilumpuhkan oleh masa lalu. Walau dia tahu bahwa Anita tidak perawan lagi, dia menerima segala kekurangan dimata itu. Baginya semua wanita mempunyai alasan tersendiri. Anita memindahkan posisinya lebih nyaman, Antoni meratapi sosok itu.

Melihat punggung kecil itu membelakanginya, dan tiba-tiba terbangun. Antoni meletakkan ponsel di samping meja kecil tersebut.

"Ada apa?" tegur Antoni sembari mengecup sisi demi sisi punggung mulus itu.

Anita membisu, ia tidak menjawab dari teguran Antoni. Ia seperti merasa mimpi buruk itu semakin nyata. Antoni menunggu, kemudian memandang wajahnya begitu manja.

"Ada apa? Kau mengalami mimpi buruk?" tebak Antoni. Bisa dia lihat larut wajahnya.

Anita memandang lelaki itu sangat lama. Banyak pertanyaan di otaknya, tetapi ia bingung harus memulai dari mana.

Antoni bangkit dan berjongkok lebih dekat lagi wajah Anita yang terlihat murung itu. "Apa itu mu sakit?" tanyanya lagi. Entah sejak kapan Antoni begitu bawel.

Anita menatap wajah Antoni lama banget, ia pun mulai bertanya. Ia tidak tahu jika nanti Antoni memilih untuk menjauh atau dirinya.

"Apa kau benar-benar mencintaiku?" Pertanyaan pertama untuk dirinya.

Antoni mengernyit atas pertanyaan pertama dari Anita. "Kenapa?"

"Aku hanya ingin tahu, jika kau datang hanya untuk bersenang-senang karena tubuhku. Lebih baik jangan dilanjutkan, aku tidak ingin hal itu terjadi jika dia tahu hubungan kau denganku, bukankah kau pernah katakan dia akan melakukan apa pun agar tidak lepas dari kendalinya, bukan?" ungkapnya, Anita berharap untuk kali ini Antoni mau jujur padanya. Selebihnya ia tidak akan mengharapkan apa pun. Jikalau pernikahannya harus hancur karena kegilaan hubungan.

Antoni tidak mengerti maksud ungkapan dari Anita. Yang pasti dia mencintainya, mencintai bertepuk sebelah tangan.

"Kenapa, kau menanyakan hal itu? Tentu aku mencintaimu, jika tidak untuk apa aku mau menidurimu? Aku lakukan ini tulus? Tanpa adanya perantara," jujurnya.

"Benarkah? Jika suatu saat nanti terjadi pada diriku, apakah kau mau melindungiku?"

Antoni tidak menjawab, Anita sudah tahu tidak mungkin dengan kata cinta, Antoni bisa melindunginya. Siapa yang akan membelanya, tidak ada.

****

Dini yang dingin, beberapa batang rokok telah diisap oleh Antoni saat ini. Sudah pukul setengah lima pagi, sampai sekarang dia belum kunjung untuk tidur. Sejak tengah malam, pertanyaan masih terngiang-ngiang olehnya. Ya, dia sudah berada di kamarnya sendiri. Dibuka ponselnya, sebuah wallpaper terpampang foto manis saat Anita tertidur di mobil ketika tiba di negara ini.

Sedangkan Anita juga terjaga dalam tidurnya, ia tidak bisa tidur lagi setelah mengatakan pada lelaki itu. Hanya air mata yang selalu mengalir hingga membasahi bantal tersebut. Rasa takut dan cemas itu mulai menghantuinya. Benar, Anita kembali dimimpikan buruk. Seseorang akan mengkhianatinya, bahkan akan banyak hujatan diberbagai sosial media. Entah itu siapa, paparazi juga akan menghujat hingga Anita memilih menyerah.

Bahkan mimpi buruk kembali hadir di masa lalu. Apakah karma yang ia dapat ini sebagai bukti ujian dari Tuhan? Jika memang takdirnya tidak bahagia, ia akan menyerahkan semua pada maha Kuasa.

*****

Di Indoensia, Andre membawa putri kecilnya dan juga istri tercintanya jalan-jalan. Ya, tentu jalan-jalan ke mal. Ke mana lagi, itu yang disenangi oleh mereka. Sedangkan putrinya ingin ke permainan, sementara Stella ingin beli sesuatu yang dia incar.

Ketika keliling di sekitar mal itu, Andre berhenti salah satu tempat. Di mana-mana pasti ada aneka boneka. Andre teringat pada wanita itu, ya siapa lagi Anita pastinya. Saat dia mengajak ke mal terbesar di Manila. Anita suka dengan boneka ia lihat. Dia pun melangkah masuk ke toko itu, di sambut ramah pada penjualnya.

Andre pun melihat-lihat, lalu ia meraih salah satu boneka panda. Ya, panda yang sangat mirip dengan Anita. Selain kecil, dia imut dan manis. Kemudian ia pun mengambil boneka lain juga, ada larut wajah bahagia jika dibayang-bayangi wajah Anita itu.

"Papa mau beli boneka ini?!" suara anak perempuan menarik bajunya, Andre langsung sadar dari lamunan, dan menunduk arah seorang perempuan yang sangat manis mirip ibunya. Angela, itu namanya. Putri pertama dari rahim istri tercinta yaitu Stella.

Andre mengembalikan boneka ke tempat semula, dia pun mengangkat Angela ke gendongannya. Dia tidak boleh terlalu mengkhawatirkan Anita di sana. Dia percaya Antoni tidak akan melakukan hal-hal pada Anita Nya.

Berlanjut Andre membawa putri dan istrinya ke restoran untuk isi perut mereka. Sambil melepas rindu, di sana restoran jala-jala. Stella menikmati makanannya.

"Bagaimana pekerjaanmu di sana? Apakah semua lancar?" tanya Stella pada Andre.

"Ya, lancar," jawabnya singkat.

"Jadi kapan lagi kau bawa kami ke sana? Angela sudah menagih kau membawa kami ke sana, sekaligus berlibur," ucapnya basa-basi.

Andre berhenti menyuap makanannya ke mulut. "Lain kali saja, saat ini keadaan sedang memburuk. Apalagi virus masih berkeliaran di mana-mana," bohongnya.

Stella senyum ciut, tentu suaminya selalu sibuk. Beda dari biasanya. Biasanya dia selalu membuat kejutan dan selalu membawa mereka ke sana untuk liburan, dari cara bicara Andre saja sudah jelas. Sangat dingin, dan datar.

"Apa kau memperkerjakan seorang di sana? Bagaimana kasus terhadap anggota mu? Apakah sudah selesai?" Stella kembali bertanya-tanya, kali ini menyangkut soal Hardi.

Andre kembali diam di tempat, Stella membersihkan bibir putrinya yang penuh saus mayaones.

"Masih diurus, belum selesai. Maksud kau pekerja di sana? Tepat pula aku kurang satu anggota,"

"Bukan wanita yang kau dekati itu, kan? Wanita yang mencoba merebut suami orang?" timpal Stella menyebut seseorang meskipun tidak tahu siapa nama wanita yang dia lihat sebuah foto di kirim oleh seseorang.

Andre langsung membisu, dia tidak menjawab semua pertanyaan dari istrinya. Dia mencari cara agar Stella tidak terlalu percaya atas foto dari seseorang.

"Maksud kau, Anita? Kebetulan waktu tiba di sana Albert meminta aku temani dia untuk belanja beberapa kebutuhannya," jawabnya dusta.

"Benarkah? Kau tahu, aku tidak peduli pekerjaan kau itu seperti apa? Tapi ingat, jangan sampai pernikahan rumah tangga kita hancur karena pihak ketiga, aku tidak mau melibatkan Angela permasalahan ini?!" tegas Stella pada Andre.

Seakan Andre tertekan pada Stella, dia tahu akan sulit meyakinkan istrinya. Jika satu kejadian dia lihat di sanalah pembahasan semakin panjang.