Sudah malam, Anita duduk di depan TV sambil menyalakan channel apa saja. Yang penting bisa di tonton, sambil main ponselnya. Sedang asyik-asyik balas chat teman satu grup penulisan. Masuk pesan pribadi di whatsapp-nya. Anita dengan cepat membaca, dia sudah berharap itu adalah dari pembaca ingin beli buku novel yang masih PO. Tetapi saat ia buka, bukan dari pembaca melainkan nomor tidak ia kenal memunculkan beberapa kata yang tidak lazim untuk di kirim. Seperti sebuah link, foto mesra saat bercumbu dengan seseorang, dan ada juga kata-kata kasar untuknya.
Anita ragu untuk buka link itu, karena ia penasaran, dengan berani ia pun membuka, dan apa yang ia lihat di sana? Sebuah video hubungan intim dengan seseorang di masa lalunya. Ya, video dirinya ketika bercinta dengan mantan bosnya itu.
Dengan tangan gemetarnya, rasa takut itu pun datang, dan pesan itu masuk dari nomor tidak dikenal dengan sebuah ancaman baginya.
+62 877346xxxxx
[ Sudah kau lihat video itu? Aku harap kau segera tinggalkan apartemen ini, jika tidak? Aku akan kirim video ini ke Andre, agar dia tahu, jika kau itu bukan wanita yang baik?! Dasar wanita jalang! PELACUR!!!! MASIH HIDUPNYA KAU DI MUKA BUMI INI!!! PUNYA OTAK KAH KAU?! PENGHANCUR RUMAH TANGGA ORANG! KAU PIKIR SETELAH MENIKAH DENGAN ANDRE?! KAU AKAN DIANGGAP ISTRI SAH? Kau salah?! Andre lebih mencintai istri dan anaknya, kau hanya sebagai PELACUR tidak di undang! Demi keselamatan kau, lebih bagus kau pergi dari tempat ini, jika tidak kau akan mati di tangan Andre?!]
Anita baca hingga selesai isi pesan itu, Anita tidak tahu maksud dari pesan untuknya. Ia juga tidak tahu dari mana orang itu dapat nomornya? Apalagi ia tidak pernah cantumkan di mana-mana, terkecuali di dunia literasi. Anita mengabaikan pesan itu, anggap saja pesan itu salah kirim. Akan tetapi ia kembali membaca, pesan itu kenal Andre, apalagi link video, foto, hubungan cinta dengan mantan bosnya tahu. Tidak mungkin mantan bosnya membocorkan video dia rekam.
Anita menggigit jarinya, ia mencoba berpikir jernih. Jika ia keluar dari apartemen ini, ia menginap di mana? Bahkan ia tidak tahu tempat wilayah ini, Andre saja meminta dirinya jangan ke mana-mana. Ia juga tidak punya sepersen uang Filipina. Ia beranjak cepat, dan mengunci semua pintu depan, jendela, dan juga kamar yaitu balkon. Ia kembali duduk di sofa, sambil memeluk bantal itu.
Ia mencoba untuk tidak tertidur, ia berharap tidak sampai tidur, jika pun ia begadang, karena ia takut jika saat ia tertidur ada yang diam-diam masuk dan menyeret dirinya keluar dari apartemen ini.
Ia pengin hubungi Andre, tetapi diurungkan terus. Takut mengganggu kebahagiaan keluarganya. Pasti sekarang Andre sedang berkumpul dengan istri tercintanya. Ia pasti percaya Andre tidak akan percaya soal link video itu. Tetapi, rasa gusar dan kecemasan nya semakin menjadi. Ia ingin menangis, namun ia tahan. Hingga entah apa yang buat dirinya semakin takut pada akhirnya ia tertidur tanpa disadari lagi.
Pukul 12 malam, sebuah pintu apartemen itu terbuka. Dibuka oleh seseorang, pelan-pelan masuk takut mengganggu pemilik apartemen ini. Dengan laga maling, orang itu kembali menutup, dan membawa sesuatu, setelah itu dia menghampiri sosok tengah tertidur sangat pulas di atas sofa.
Ketika orang itu mencoba menyentuh, Anita langsung bangun, dan berteriak tidak jelas membuat orang itu panik atas sikapnya.
"Pergi! Pergi! Jangan ganggu aku, aku mohon! Aku bukan pelacur?!"
"Hei! Anita! Sadarlah?!" Anita langsung berhenti setelah mendengar suara tidak asing baginya.
Ketika melihat jelas orang itu adalah Andre, dengan mata merah, dan rasa takut itu membuat Anita tidak terkendali. Andre yang melihat sikap Anita pun bingung. Padahal dia cepat kembali untuk beri kejutan, malahan dia dapat tindakan aneh pada wanita ini.
"Ada apa? Kau kenapa?" Andre bertanya padanya. Tetapi Anita langsung memeluk Andre sembari bergumam.
"Aku bukan pelacur! Aku tidak merebut siapa pun! Aku bukan pelacur! Bukan, aku bukan pelacur!" Semakin jelas Andre mendengar kata-kata itu.
Andre mencoba menenangkan Anita dari mimpi buruknya. "Ssshhhh ... ada apa? Kau bukan pelacur, ada apa? Siapa bilang kau pelacur?" Anita cuma bisa menangis, ia menatap wajah Andre, ia masih bingung kenapa dia cepat kembali bukankah dia sedang berkumpul dengan istrinya. Apakah dia datang bersama istrinya juga? Anita menoleh mencari sosok istrinya. Ia siap jika istrinya marah padanya.
Andre semakin frustrasi pada Anita, beberapa hari saja tinggalin dia di sini, kenapa semakin kacau. Andre pun menelepon Antoni, dan meminta penjelasan padanya.
Tidak lama kemudian Antoni pun tiba di apartemen setelah mendapat kabar kalau Anita dalam keadaan memburuk. Padahal tadi pagi tidak apa-apa. Sekarang Anita di kamar tidur, setelah Andre berhasil menenangkan wanitanya. Lalu Andre keluar dari kamar itu, dan meminta penjelasan pada Antoni tentang kejadian tadi.
"Sejak aku tidak ada, apa dia sering mengalami hal seperti tadi?" tanya Andre kepada Antoni. Antoni mengintip sebentar kamar di mana Anita sedang tidur begitu nyenyak.
"Tidak! Memang ada apa? Padahal kemarin-kemarin baik-baik saja dia, apalagi dia ajak bercanda, dia wanita yang ceria," jawabnya jujur.
"Benarkah?"
"Iya, memang ada apa?" Antoni balik bertanya.
"Entahlah, waktu aku tiba di apartemen, padahal ingin beri kejutan padanya. Tiba-tiba dia bangun dan berteriak tidak jelas, maka dari itu aku tanya pada mu, selama aku tidak ada apakah ada sesuatu dengannya? Seperti masalah-masalah atas pribadinya, atau apa?" jawabnya, dan mulai menyelidiki tentang Anita. Antoni sendiri juga tidak tahu.
"Tidak ada, tadi pagi sebelum aku berangkat kerja, dia baik-baik saja. Terus dia lakukan kegiatan bersih-bersih," ucapnya mengingat aktivitas Anita sehari-hari.
Andre pun mengusap dagunya, sembari memikirkan tentang Anita. "Selain itu, rutinitasnya apa saja?" tanyanya lagi ke Antoni.
"Selain bersih-bersih, biasanya main ponsel sambil balas chat grup online, terus ketik cerita," jawab Antoni hanya itu yang dia tahu.
"Cerita? Cerita apa?" Andre kaget, tidak pernah tahu kebiasaan Anita.
"Cerita novel, mengarang cerita. Kau tidak tahu? Aku kira kau tahu, dia kan seorang penulis. Pekerjaan dia selama ini menjadi penulis cerita dewasa, kau tidak cek sosial medianya setiap update status tentang cerita dan open Po cetak bukunya?" jelas Antoni pada Andre.
Dari itu Andre pun memeriksa, ternyata belum berteman, hanya berteman di instagram. Baru tahu ternyata Anita seorang penulis.
"Terus permasalahan Anita kenapa?" Antoni makin kepo.
"Dia sepertinya ketakutan sesuatu hal," jawabnya.
"Benarkah? Aku rasa dia tidak punya masalah apa pun, tapi kurang tahu juga, ya. Bisa jadi hujatan dari pembacanya?" tebak Antoni.
Andre semakin stress memikirkan hal ini, dia kembali ke Filipina secara diam-diam untuk menghindari Stella yang selalu menuduh dirinya bukan-bukan. Dia tiba di sini beri kejutan malah Anita beri kejutan aneh.