Chereads / Wait for me to come back! / Chapter 24 - KETERKEJUTAN

Chapter 24 - KETERKEJUTAN

Davka dan Almira menguatkan hati anaknya Adyatama yang terguncang. Setelahnya dirasa Adyatama siap sekarang mereka bersama-sama kembali ke kampung halaman Sapri untuk menemui Melody dan membuat perhitungan dengan keluarga Harsa Tanwira.

Adyatama sudah mengetahui semuanya dari sang ayah perihal keluarga kandung Melody. Dirinya kemarin juga sempat ditanya oleh keluarga Perkasa perihal Melody. Bagi Adyatama sendiri apa yang menimpa Melody sepenuhnya musibah dirinya sendiri mencintai Melody dengan segenap hatinya dan tidak ambil pusing dengan urusan selaput dara. Toh jaman sekarang apapun mungkin terjadi, yang sudah tidak perawan juga bisa dibikin menjadi perawan lagi dengan bantuan operasi dan lain sebagainya. Yang menjadi kecemasan terbesar Adyatama adalah bagaimana penerimaan Melody nantinya.

Sedangkan bagi keluarga Kevlan, mereka gugup untuk bertemu dengan Melody mereka juga takut jika gadis itu nantinya tidak bisa menerima mereka. Tetapi terlebih dahulu mereka akan membuat perhitungan dengan pelaku pemerkosaan itu. Mereka akan mencari tahu motif sebenarnya. Firasat Kevlan mengatakan ada sesuatu yang disembunyikan oleh pria muda yang memperkosa Melody tidak hanya dengan motif suka saja, ada hal lain yang sengaja disembunyikan oleh pemuda tersebut.

Kalvin jelas geram sekali dengan apa yang menimpa adiknya, jika saja sang ayah tidak menahannya ia sudah pasti mencari pria itu jauh-jauh hari dan memberikan pelajaran. Ia rindu melihat adiknya, sedari dulu ia hanya bisa menatap dari kejauhan saja. Menjaga sang adik hanya bisa ia lakukan sampai mereka selesai sekolah menengah karena dirinya juga seperti halnya Adyatama kemudian melanjutkan sekolahnya ke luar negeri.

Ya, betul karena jarak mereka yang terpaut usia satu tahun. Kalvin bisa memantau adiknya dari dekat sebagai temannya tentu saja, kakak kelas tepatnya.

****

Rindu dan kesedihan berkecamuk, berbaur menjadi satu dalam hati Adyatama. Sedari tadi ia hanya melamun melihat keluar melalui kaca mobil di samping kirinya. Merapalkan doa di dalam hati, agar sang kekasih hati mau membuka hatinya menyambutnya kembali. Ia sudah mendapatkan informasi jika Melody sangat merasa bersalah terhadap dirinya. Melody merasa telah mengkhianati Adyatama dengan tidak bisa menjaga kehormatan dirinya untuk pemuda tampan itu.

Walaupun sejatinya bukan kesalahan Melody, bukan? Semua terjadi karena tidak terencana, bukan Melody yang menginginkan hal itu terjadi. Adyatama sendiri sudah berlapang dada iklas menerima sang kekasih hati apapun keadaannya. Ia sangat rindu dengan gadisnya itu, ia juga menginginkan dalam waktu dekat agar bisa meminang Melody untuk menjadi istrinya. Adyatama jelas tidak akan menunda lagi, dengan begitu baik Yoga dan pria lain tidak bisa mendekati Melody. Adyatama juga akan membawa Melody untuk terapi kejiwaan, jikalau tidak bisa sembuh seratus persen. Paling tidak Melody bisa menerimanya dengan baik, syukur-syukur bisa seperti sebelumnya. Melody kembali menjadi gadis polos dan ceria kesayangannya.

Di dalam mobil Davka duduk bersisian dengan Adyatama, "Ayah, Mas mau Melody tinggal dengan keluarga kita lagi ya, bisa Yah?" pinta Adyatama kepada Davka. Adyatama merasa ketakutan jika Melody akan pergi terpisah darinya.

Davka menghembuskan nafas berat dan merengkuh bahu anak sulungnya itu menepuknya lembut, "Melody harus kembali dengan keluarga kandungnya dulu, Nak. Nanti setelahnya kita atur ya? Mereka lebih berhak terhadap Melody," terang Davka. Ia bukannya tidak tahu, anaknya saat ini tidak bisa berpikir jernih karena perasaan takut kehilangan terhadap kekasihnya. Ia hanya menjaga agar sang putra tidak melakukan sesuatu di luar batas seperti yang pernah ia lakukan dulu misalnya.

Kedua mobil mewah itu sudah memasuki pekarangan rumah Jinah. Tarmin suami Jinah meninggalkan kegiatannya mencangkul ladang di halaman sebelah samping dan mengarahkan kedua mobil besar itu agar muat berada di dalam halaman rumahnya.

Jinah berjalan cepat menyambut mereka dari pintu samping, tampak senyum canggung terukir di bibirnya. Tak dapat dipungkiri ia pun merasa bersalah terhadap apa yang terjadi kepada Melody andaikan saat itu ia tidak memberi ijin gadis itu untuk bepergian tentu hal ini tidak akan terjadi. Tetapi jika takdir sudah berkehendak apapun tidak bisa menghalangi bukan?

Kevlan bersama dengan Luna dan Kelvin turun terlebih dahulu dan disusul oleh Davka bersama dengan Sapri, Tinah, Almira dan Adyatama tentunya. Setelah semuanya masuk dan duduk berkumpul di ruang tamu. Kelvin memulai percakapan terlebih dahulu. Ia merasa tidak sabaran untuk menutarakan pertanyaan yang mengganggu benaknya selama ini.

"Bi Jinah, apakah Yoga Tanwira pelaku pemerkosaan terhadap Melody adalah anak dari Harsa Tanwira, pegusaha tahu itu?" Jinah menatap Kelvin dan menganggukkan kepalanya.

Kelvin mengengkus dengan kedua tangannya mengepal di atas pangkuannya, wajahnya memerah marah. Ia sungguh tak menyangka sahabatnya semasa sekolah dahulu tega menodai adik kandungnya seperti ini. Ibarat kata Yoga sudah melemparkan kotoran pada muka kelvin. Seingat kelvin, Yoga dahulu adalah anak yang baik dan bisa dipercaya. Makanya ia tidak merasa segan untuk berkeluh kesah dengan pemuda tersebut dan berbagi rahasia keluarganya. Tetapi ia tidak menyangka jika semua ini bisa terjadi.

Aku pikir kamu sahabatku. Ternyata kamu tak ubahnya serigala berbulu domba.

Ternyata benar apa yang di nasehatkan oleh sang bunda dahulu, jangan terlalu mudah memberikan kepercayaan kepada orang lain. Bukannya mau curiga atau perpikiran negatif, namun apa salahnya jika kita berjaga-jaga karena tidak setiap orang bisa kita percaya dan menjaga amanah.

"Kamu kenal dengan Yoga yang dimaksud ini, Nak?" tanya Luna, memecah lamunan Kelvin.

Kelvin mengangguk, "Iya Ma, Yoga ini dulu adalah sahabat Kelvin di sekolah sebelum kelvin pindah ke luar negeri."

"Astaga! Bagaimana bisa kebetulan sih?" seru Kelvan.

Kelvin menggeleng, "Abang yakin ini bukan kebetulan Pa, karena Yoga tahu benar siapa Melody bagi Kelvin. Hanya saja motif apa yang mendasari Yoga melakukan ini yang kita belum tahu."

"Jadi dia adalah Yoga sahabat yang pernah kamu ceritakan pada Mama ya, Nak? Mama sudah pernah berpesan padamu untuk berhati-hati dalam berkeluh kesah bukan?"

Kelvin menunduk sedih mendengarkan perkataan sang bunda, "Iya Ma dan Abang menyesal sekarang."

"Ya sudah, semuanya sudah terjadi. Yang terpenting sekarang keadaan Melody terlebih dahulu," ujar Kelvan.

"Iya Om, saya juga ingin segera bertemu dengan Melody," kata Adyatama.

"Sabar ya, Nak. Kita bujuk dia bersama-sama," ujar Almira menenangkan.

Terdengar engsel pintu diputar dan daun pintu kamar Melody berada terbuka sedikit hanya cukup untuk gadis itu untuk mengintip keluar. Mengobati rasa penasarannya dengan banyaknya suara asing yang saling bercakap. Bagi melody tentu saja Kelvan dan keluarganya adalah orang lain. Walaupun Melody tahu kelvin adalah kakak kelasnya dahulu. Yang membuatnya menjadi penasaran adalah apa yang dilakukan pemuda itu bersama dengan keluarga kekasihnya ke mari?