Tidak lama setelah pesawat yang ditumpangi Leo lepas landas, Lea dan Xavier meninggalkan bandara menuju destinasi yang menjadi rekomendasi Xavier.
Dalam hal ini, kemampuan Xavier tidak perlu diragukan. Bidang ini adalah keahliannya, menemukan tempat-tempat menarik untuk melepas penat dan beban hidup yang kadangkala terlalu berat untuk dipikul seorang diri.
"So much fun in Stockholm is waiting for you", ucap Xavier seraya membuka pintu mobil untuk Lea.
"There's you, there's a pleasurable occasion", sahut Lea.
"I don't have to mention it", lanjutnya.
Lea sedikit menundukkan kepalanya bersiap masuk ke dalam mobil. Tangan Xavier siap-siaga mencegah kepalanya membentur kerangka mobil.
"Be careful!", ucap Xavier.
"Oh, please, keep this action for your real future woman", ucap Lea seraya tersenyum samar setelahnya, lalu masuk ke dalam mobil sport hitam itu.
Akhir-akhir ini, Lea mulai menyadari bahwa Xavier bertindak lain dari biasanya. Perhatiannya mulai lebih nyata melebihi seorang kekasih. Tidak jarang, tanpa sadar Xavier melakukan kontak fisik, lalu meminta maaf ketika sesaat kemudian menyadari bahwa hubungan mereka hanya untuk artikel paparazzi.
Bahkan, ketika malam pergantian tahun di Dubai, Xavier hampir menciumnya. Hal itu hampir saja merenggut ciuman pertama Lea, tapi bunyi kembang api menyelamatkannya dan menyadarkan Xavier bahwa hubungan mereka tidak pernah nyata.
Hanya saja, jika dilihat dari sudut tertentu, atau jika saat itu ada yang mengabadikan foto keduanya pada sudut tertentu, akan memperlihatkan seakan-akan ciuman itu adalah nyata.
Hal itu juga yang membuat secret agents yang disewa oleh Zavier terkecoh, sehingga Zavier pun mengira bahwa Lea dan Xavier benar-benar sepasang kekasih yang sedang menghabiskan malam romantis bersama.
***