"Nona Miller", panggil seorang pria yang mengenakan jas hitam dan membuka kembali pintu mobil yang belum terkunci itu.
Lea menghela nafas, kesal, tapi juga berdebar. Bola matanya bergerak selama sekian detik, mencoba mengingat-ingat dan menghitung-hitung, kemudian menghembuskan nafas yang membuat sebagian poni panjangnya terangkat.
"Nona Miller", serunya sekali lagi.
"I'm already have something to do", ucap Lea pada Xavier.
"Having fun in Stockholm, may be next time. Sorry, Xavier, I've to go. VVIP is waiting for me", lanjutnya.
"VVIP? Your Daddy?", tanya Xavier.
"No. It's my sponsor", balas Lea.
"It's OK!", ucap Xavier dengan tangan yang masih siaga di atas setir, kemudian ikut menghela nafas.
"Then, I'll leave", lanjut Xavier.
"Take care!", ucap Lea.
Lea keluar dari mobil Xavier dan mengikuti pria yang mengenakan jas hitam itu tanpa paksaan. Lagipula, Lea tahu secara pasti identitas pria tersebut, yang tidak lain, tidak bukan, adalah sekretaris sekaligus asisten pribadi Ny. Medeena Albert, Dylan Hakimi.
"Mrs. Albert is waiting for you", ucap Mr. Hakimi.
"Naina sekarang di mana?", tanya Lea padanya ketika mereka berada di ruang tunggu bandara.
"Lea..", panggil Ny. Medeena Albert yang baru saja bangkit dari sofa empuk di ruang tunggu VVIP.
"Naina, apa kabar?", ucap Lea sembari tersenyum dan mencoba membaca ekspresi dari wajah Ny. Medeena Albert.
"I'll take you home today, anak nakal", ucap Ny. Medeena Albert tanpa basa-basi.
"Naina, Lea butuh waktu 1 tahun lagi", ucapnya setengah memohon sambil menyatukan kedua tangannya dan mengangkat satu jari telunjuk.
"Naina bisa tunggu sampai tahun depan, tapi tidak dengan tunanganmu. Naina udah kehabisan cara dan cuma Lea satu-satunya harapan Naina", ucap Ny. Medeena.
"Zavier Albert, ada apa dengan cucu kesayangan Naina yang satu itu ? Masih suka buat onar?", tanya Lea.
"24/7, he's always in troubles. Naina harap Lea bisa pulang, tolong tangani Zavier untuk Naina", jelas Ny. Medeena Albert.
"Naina, kalau Naina aja gak bisa kendaliin Zavier, apalagi Lea, lebih-lebih gak bisa", ucapnya.
"Naina, please! Kasih Lea waktu 1 tahun lagi, ya?", lanjutnya yang ditanggapi dengan wajah tegas Ny. Medeena Albert.
"Your given time's up", jawab Ny. Medeena Albert.
"And, all of your secrets are in my pocket, Ms. Miller", lanjutnya.
"Naina kayanya salah paham deh, aku gak punya rahasia apapun. Lagian, gak ada rahasia di antara kita, ya kan?", jawab Lea, mencoba menutupi segalanya.
"Secret part-time jobs, secret family, secret fake affair, apa Naina perlu sebut yang lain lagi?", jawab Ny. Medeena Albert.
Ekspresi Lea seketika berubah, mulutnya terbuka, matanya terbelalak, pikirannya mulai dihinggapi kekhawatiran. Tapi, logikanya menolak, tetap saja tidak mungkin, tidak mungkin Naina mengetahui semua yang dilakukannya selama ini.
Dia menyembunyikannya dengan sangat rapi, secara diam-diam, bahkan tidak seorangpun dari keluarganya yang mengetahui semua yang dilakukannya selama beberapa tahun terakhir.
"Naina, Lea masih calon cucu menantu Naina, kan. Apa harus setega itu?", ucap Lea mengeluarkan kalimat pamungkasnya.
"Jadilah cucu menantu Naina yang penurut", jawab Ny. Medeena sambil tersenyum.
"Kamu punya dua pilihan sekarang, your secrets to be exposed or coming back to Indonesia with me", lanjutnya.
"Selama Lea bersedia ikut Naina pulang, rahasia Lea aman di tangan Naina", lanjutnya.
"Naina juga akan invest untuk riset terbaru kamu, baik itu dalam bentuk fasilitas, dana, dan sumber daya manusia", bujuknya.
"Untuk sekarang Lea belum butuh investor atau dana tambahan. Dan, Lea tahu, Naina pasti punya banyak syarat untuk itu, ya kan?", jawabnya.
"Tapi, Lea akan ikut Naina pulang", ucap Lea.
"Kasih Lea waktu, seminggu untuk menyelesaikan semuanya. Naina pasti tau, perjalanan Lea ke New York hari ini sangat penting", lanjutnya.
"OK, Naina setuju. Lakukan pekerjaanmu dengan baik, lalu pulang", jawab Ny. Medeena.
"Lea janji, Lea akan pulang", jawabnya.
"By the way Naina, Aryan apa kabar?", tanya Lea dengan ekspresi wajah usil.
"Kamu ini", sahut Ny. Medeena Albert.
"OK, OK deh. Lea pamit, see you in Jakarta. Naina, tolong rahasiakan ini dari Leo and Daddy", ucap Lea.
"I'll promise you. Take care Lea, jangan aneh-aneh ya. Jadilah cucu mantu Naina yang baik. Naina tunggu kamu di Indonesia", ucap Ny. Medeena Albert lalu memeluk gadis nakal itu.
"Naina too, take care", ucap Lea membalas pelukan Naina.
"See you soon in Jakarta", ucap Lea sebelum pergi.
Mereka berpisah di Arlanda Airport dan tidak ada seorangpun yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Takdir seperti apa yang akan menunggu mereka, segalanya masih abu-abu dan penuh tanya. Semoga waktu akan membawa kabar baik bagi semua orang yang tengah menunggu dengan sepenuh hati.
***