Chereads / ARESSA / Chapter 9 - Maunya cepet putus

Chapter 9 - Maunya cepet putus

Lano menatap Ares yang sedang kaget lalu Ares menoleh pada Lano.

"Lano?"ucap Ares.

"Lenapa?"ucap Lano.

"Bagus banget Ares suka"ucap Ares.

"Aku udah tau kok!"ucap Lano.

"Makasih Lano Ares seneng banget" ucap Ares.

Ares memeluk erat Lano begitu juga Lano.

"Kembali kasih sa!"ucap Lano.

"Ada satu hal lagi yang mau aku tunjukin ke kamu..."ucap Lano.

Lalu Lano melepas pelukannya.

"Apa?"ucap Ares.

"Tutup mata kamu jangan dibuka dulu sebelum aku suruh oke?"ucap Lano.

"Oke!"ucap Ares mengangguk.

Lalu Ares menutup matanya seperti yang diperintahkan. Lano mengusap pucuk kepala Ares lalu melangkah pergi meninggalkan Ares.

"Lano masih lama nggak?"ucap Ares.

Tetapi tak ada jawaban dari kekasihnya itu.

"Lano!"ucap Ares.

"Lano jangan diem aja Ares takut nih!" ucap Ares.

"Ares buka mata nih kalo Lano diem aja!"ucap Ares tapi tak ada jawaban.

Ares menggigit bibir bagian bawahnya was was.

"Lano Ares nangis nih!"ancam Ares.

Lano sudah kembali dan dia berdiri dibelakang Ares.

"Nggak sabaran banget sih kamu..."bisik Lano di telinga Ares.

Ares kaget tapi dia langsung tersenyum senang.

"Ares pikir Lano ninggalin Ares sendiri..."ucap Ares.

"Aku nggak akan pernah ninggalin kamu karena kamu adalah hidupku sekarang ini!"ucap Lano membuat pipi Ares memerah.

"Udah boleh buka mata belum?"ucap Ares.

Lano memeluk pinggang Ares lalu menaruh dagunya dipundak Ares.

"Sekarang..."bisik Lano.

Ares membuka matanya diikuti bunyi kembang api yang mengiasi langit.

dorr!!!!...

dorr!!!!...

dorr!!!!...

dor!!!!...

Bukan hanya kembang api ada juga puluhan lampion yang terbang.

Mata Ares sudah berkaca kaca ini pertama kalianya ada seseorang yang memberinya kejutan seindah ini. Tiba tiba Lano menaruh tangannya didepan kepala Ares.

"Apa?"ucap Ares.

Lano membuka kepalan tangannya lalu menggantunglah kalung berbandul pinguin membuat Ares tersenyum bertambah lebar.

"Ini buat Ares?"ucap Ares.

"Iya buat kamu..."ucap Lano.

"Bagus banget Lano..."ucap Ares.

"Biar aku pakein ya?..."ucap Lano lalu Ares mengangguk.

Lano memakaikan kalung tersebut dileher Ares.

Ares membalikkan badannya menghadap Lano.

"Gimana bagus?"ucap Ares.

"Kamu tambah cantik..."ucap Lano.

Sembari mengusap pipi Ares sedangkan Ares menggigit bibir bagian bawahnya. Ares merasa seperti ada kupu kupu yang terbang didalam perutnya.

"Lano Ares sayang Lano"ucap Ares memeluk Lano.

"Aku jauh lebih sayang kamu"ucap Lano membalas pelukan Ares.

Mereka berdua menatap langit yang penuh cahaya indah sangat bahkan.

"Tuhan Ares mohon biarin Lano selalu ada disamping Ares"batin Ares.

"Tuhan tolong jangan pisahkan kami jangan jauhkan Ares dariku karena dia adalah hidupku Tuhan"batin Lano.

Lano dan Ares sekarang sedang duduk. Lano merangkul pundak Ares dan Ares meyandarkan kepalanya didada Lano.

"Makasih banyak buat malam ini Lano ini malam terbaik buat Ares!" ucap Ares.

"Kembali kasih kalo kamu seneng aku lebih seneng karena bisa buat kamu seneng!"ucap Lano mengusap pucuk kepala Ares.

"Tapi Lano Ares mau tanya sesuatu..." ucap Ares.

"Apa?"ucap Lano.

"Pasti mahal ya?"ucap Ares.

Lano terkekeh menatap kekasihnya itu.

"Kenapa emangnya kamu mau ganti uang aku?"ucap Lano.

"Ya kalo Lano minta pasti Ares kasih kok!"ucap Ares.

"Nggak perlu sa lagian aku juga udah mulai bantuin mamah buat ngurusin perusahaan!"ucap Lano.

"Lano kerja? terus sekolahnya?"ucap Ares.

"Masih tetep... aku kerja kalo sempet aja... lagian mamah masih bisa kerja!" ucap Lano.

"Ohh... gitu jadi kangen mamah..."ucap Ares.

"Mau ketemu?"ucap Lano.

"Mau banget!"ucap Ares.

"Besok gimana?"ucap Lano.

"Janji?"ucap Ares menunjukan kelingkingnya.

"Janji!"ucap Lano menautkan kelingkingnya dengan kelingking Ares.

Ares tersenyum senang menatap Lano yang tersenyum tipis.

"Kita pulang sekarang!"ucap Lano.

"Uahh... tapi Ares masih mau disini..." ucap Ares.

"Kapanpun kita bisa kesini lagi sekarang kita pulang udah malem kan besok sekolah!"ucap Lano.

"Oke deh Ares juga udah ngantuk!" ucap Ares.

"Mau aku gendong?"ucap Lano.

Ares menunduk malu.

"Nggak perlu..."ucap Ares.

"Yakin?"ucap Lano menggoda Ares.

"Iya Lano... ayuk pulang!"ucap Ares.

Sembari menarik narik ujung kemeja yang Lano pakai.

"Iya iya ayuk!"ucap Lano.

Lalu Lano merangkul pundak Ares lalu mereka mulai berjalan.

...

Sesampainya di rumah Ares...

Ares menoleh pada Lano.

"Makasih sekali lagi!"ucap Ares.

"Kembali kasih langsung istirahat ya aku pulang!"ucap Lano.

Cup!

Lano mengecup kening Ares membuat pipi Ares kembali merah.

"Iya Lano hati hati ya pulangnya!"ucap Ares.

"Iya pasti dah..."ucap Lano.

"Dah..."ucap Ares lalu keluar dari mobilnya dan masuk ke rumahnya.

Lano terus memandangi Ares hingga hilang dari pandangannya.

"Aku akan berusaha untuk tetap buat kamu bahagia kayak gini!"ucap Lano lalu pulang kerumahnya.

...

Keesokan harinya...

Naga, Tasya, Fafa, Fino, Azka dan Willi sudah berkumpul diparkiran sekolah.

"Eh! mana si Satya kok nggak sama lo Wil?"ucap Azka.

"Gue nggak tau masih molor kali dia!" ucap Willi.

bugh!!

"Enak aja lo!"ucap Satya sambil memukul kepala Willi.

"Aduh sakit nih kepala gue!"ucap Willi sambil mengusap usap kepalanya.

"Makanya jangan seenaknya kalo ngomong guekan anak rajin!"ucap Satya.

"Siapa yang ada disamping lo?"ucap Fino.

"Kenalin gue Indah Kalista pacarnya Satya gue anak baru disini!"ucap Indah.

Ares dan Lano langsung menuju tempat teman temannya.

"Hai semuanya!"ucap Ares sambil tersenyum manis.

"Hai!"ucap semuanya.

"Lan gue mau ngomong sama lo!"ucap Naga.

"Ya udah tinggal ngomong aja Ga ada apaan?"ucap Lano.

"Nggak disini nanti pulang sekolah gue kasih tau tempatnya!"ucap Naga

Lano mengangguk.

"Nggak bisa Lano kan janji mau nemuin Ares sama mamah..."ucap Ares menggonyangkan lengan Lano.

"Bentar aja kok nanti aku anterin kamu ketemu mamah dulu baru ketemu Naga oke?"ucap Lano.

Ares mengangguk lalu Ares menoleh pada Indah.

"Lano dia siapa?"ucap Ares menunjuk Indah.

"Dia pacarnya Satya namanya Indah!"ucap Lano.

"Ohh... Ares salam kenal!"ucap Ares menyondorkan tangannya lalu disalami oleh Indah.

"Indah salam kenal juga!"ucap Indah.

"Indah udah lama pacaran sama Satya?"ucap Ares.

"Udah dua tahun..."ucap Indah tersenyum manis.

"Wah... lama ya! Lano mau sampai kapan pacaran sama Ares?"ucap Ares menoleh pada Lano.

"maunya sih cepet cepet putus!"ucap Lano.

Semuanya kaget menatap tak percaya Lano.

"Hah?"ucap Ares senyum Ares langsung pudar.

"Ya masa mau pacaran terus nggak mau jadi suami istri?"ucap Lano menoel pipi Ares.

Ares menggigit bibir bagian bawahnya rasanya seperti berjuta kupu kupu berterbangan di perutnya. Sedangkan yang lainnya menghela nafas pelan mendengar perkataan Lano. Lano menarik dagu Ares agar menatapnya.

"Jangan cemberut lagi..."ucap Lano.

"Iya..."ucap Ares sambil tersenyum malu malu dengan pipi merahnya.

"Udah dong mesra mesraannya mau bel ini!"ucap Willi.

"Ngomong aja lo pengin juga Wil makanya cari cewe sana!"ucap Lano menoleh pada sahabatnya itu.

Mendengar itu Willi mendengus kesal sedangkan yang lain terkekeh.

...

Waktu istirahat semuanya sudah berkumpul dikantin.

"Sayang kenapa nggak makan?"ucap Naga mengusap pucuk kepala Tasya.

"Nggak mau!"ucap Tasya.

"Kamu baru makan dikit loh..."ucap Naga.

Tasya menggelengkan kepalanya kekeh tak ingin.

"Ya udah nggak perlu kamu makan yang lain?"ucap Naga.

"Hmm... mau makanan kamu!"ucap Tasya.

"Ya udah ini kamu makan aja batagor aku!"ucap Naga.

"Makasih sayang!"ucap Naga.

"Iya sama sama kamu makan yang banyak ya!"ucap Naga.

Tasya tersenyum lalu memakan batagor Naga. Naga menoleh pada salad Tasya ya kekasihnya ini memang kurang suka salad.

"Ga!"ucap Lano membuat Naga menoleh.

"Nanti jadi?"ucap Lano.

"Iya pasti!"ucap Naga lalu Lano mengangguk paham.

"Lano!"ucap Ares.

"Kenapa?"ucap Lano menoleh pada Ares.

"Ares mau keperpus boleh?"ucap Ares.

"Boleh tapi aku temenin mau?"ucap Lano.

"Mau ayuk cepet nanti keburu bel!" ucap Ares.

Ares langsung menarik Lano menuju perpustakaan.

...

Lano dan Ares sampai diperpus.

"Kamu mau pinjem buku apa?"ucap Lano.

Sekarang mereka sedang berkeliling mencari buku.

"Buku fisika itu dia!"ucap Ares menunjuk buku yang dimaksud.

Ares berjinjit untuk meraih buku tersebut tapi tetap tak sampai.

"Huft... kenapa tinggi banget sih?..."ucap Ares menghela nafas pelan.

Lano menatap Ares lalu tersenyum geli lalu mendekat pada Ares.

"Mau aku bantu?"bisik Lano ditelinga Ares membuat darah Ares berdesir.

Ares mengangguk menoleh dan wajah mereka begitu dekat.

"Ini!"ucap Lano memberikan bukunya pada Ares.

"Makasih Lano!"ucap Ares tersenyum senang.

Cup!

Tiba tiba Lano mengecup pipi Ares membuat Ares membeku.

"Tambah merah deh pipi kamu sa!"ucap Lano.

"Lano kalo ada yang liat gimana? ini tuh sekolah!"ucap Ares memukul pelan lengan Lano.

"Biarin aja siapa suruh mereka liat kita udah yuk ke kelas nanti telat!"ucap Lano menggandeng Ares.

...

Pulang sekolahnya...

Lano langsung mengantar Ares pulang ke rumah.

"Lano mau minum dulu?"ucap Ares.

"Kamu ganti baju aja sana aku bisa ambil sendiri kok!"ucap Lano.

"Ya udah bentar ya!"ucap Ares langsung berlari masuk ke kamarnya.

Lano berjalan menuju dapur lalu membuka kulkas dan mengambil sebotol air mineral.