Chereads / ARESSA / Chapter 12 - Ares Diculik

Chapter 12 - Ares Diculik

Ares tersenyum malu karena menyadari dirinya sangat dekat dengan Lano.

"Udah lepasin!"lirih Ares.

"Kalo aku nggak mau gimana?"ucap Lano.

Semakin mengeratkan pelukannya sedangkan Ares mencoba mendorong dada Lano.

"Lano lepasin!"lirih Ares.

"Oke tapi panggil aku sayang dulu!" ucap Lano.

Ares menggigit bibir bagian bawahnya.

"Sayang lepasin..."lirih Ares.

Lano tersenyum senang lalu

Cup!

Cup!

Mengecup kedua pipi Ares.

"Makasih sayang!"ucap Lano.

Sembari melepas pelukannya membuat Ares bernafas lega.

...

Setelah selesai sarapan Lano mengajak Ares ke tempat waktu itu Lano memberikan Ares kejutan.

"Ahhh... segarnya!"pekik Ares senang.

"Seneng banget aku ajak kesini?"ucap Lano.

"Banget banget banget banget!"ucap Ares.

Lano terkekeh geli menatap kekasihnya itu.

"Mau es krim nggak?"ucap Lano.

"Mau!"ucap Ares sambil mengangguk antusias membuat Lano kembali terkekeh.

"Yuk kesana!"ucap Lano sambil menunjuk kekedai es krim.

"Ayuk!"ucap Ares menggenggam tangan Lano.

Mereka berjalan menuju kedai es krim tersebut lalu memesan.

...

Sekarang Lano dan Ares duduk sambil memakan es krim.

"Mau kemana lagi?"ucap Lano.

"Terserah!"ucap Ares.

"Ya udah ke KUA yuk!"ucap Lano.

"Ngapain?!"ucap Ares kaget.

"Nikahlah masa mau liat gajah disana?"ucap Lano

Pipi Ares merah plus mendengus kesal.

"Jadi mau nikah nggak sama aku?" ucap Lano.

"Mau tapi bukan sekarang!"ucap Ares.

Lano tersenyum geli.

"cieee... yang mau nikah sama aku" ucap Lano menoel noel pipi Ares.

"Lano stop..."rengek Ares.

"aku nggak bisa stop mencintai kamu sa!"ucap Lano.

"stop godain Ares"ucap Ares.

"itu juga nggak bisa karena liat kamu salting gitu buat aku seneng banget" ucap Lano.

"ya udah yang penting Lano seneng" ucap Ares membuat Lano mengusap gemas pucuk kepala Ares.

"jangan berkorban demi aku"ucap Lano.

"kok gitu?"ucap Ares.

"biar aku aja yang berkorban"ucap Lano.

"tapi kalau kita saling mencintai kita juga harus saling melindungi satu sama lain jika satu berjuang maka yang satu juga harus berjuang juga bukannya yang satu hanya diam dan hanya melihat salah satunya berkorban"ucap Ares membuat Lano tercengang.

"apa kamu juga rela berkorban buat aku?"ucap Lano.

"kenapa nggak? Ares rela kok kalo itu demi kebaikan Lano"ucap Ares.

"i love you!"ucap Lano langsung memeluk Ares dan Ares membalasnya.

"i love you too!"ucap Ares.

...

Dua minggu kemudian...

Sudah dua minggu semuanya berjalan baik baik saja. Rafel juga tak menampakkan dirinya lagi entah apa yang dia rencanakan.

Sekarang Lano juga semakin sibuk dengan urusan kantor. Urusan sekolah sudah selesai tinggal menunggu nilai dan kelulusan saja.

Ares sekarang sedang berkumpul dengan Fafa, Tasya dan juga Indah. Mereka sedang ada disalah satu cafe Ares tersenyum melihat pesan masuk dari Lano.

from: Lano

kamu dimana?

to: Lano

cafe lili

from: Lano

sama siapa kesana?

kenapa nggak ngabarin aku?

kenapa juga kamu ngelarang bodyguard buat ngikutin kamu sa?

to: Lano

tadi dijemput Tasya, maaf Ares lupa, Ares nggak nyaman kalo selalu diikutin bodyguarad Lano maaffin Ares

from: Lano

ya udah kamu baik baik kalo ada apa apa hubungin aku

love you:)

to: Lano

iya, love you too:)

Ketiga orang yang melihat Ares senyum senyum sendiri menjadi kepo.

"Lo kenapa Res?"ucap Tasya.

"Nggak papa kok Ares baik baik aja!" ucap Ares.

"Pasti Lano ya?"ucap Fafa membuat Ares mengangguk.

"Lano itu perhatian banget ya sama lo! berungtung banget lo Res"ucap Indah.

"Iya Ares benar benar berungtung menjadi cewe yang Lano cintai!"ucap Ares.

"Lano juga berungtung karena ada lo disisinya!"ucap Tasya.

"Ya Lano berubah jadi lebih baik karena lo?"ucap Fafa.

"tapi kenapa perasaan Ares jadi nggak enak gini ya sekarang?"batin Ares.

Ares tersenyum manis menanggapi mereka.

...

Lano duduk di kursi kebesarannya ini sudah pukul 19.00 waktunya pulang kerumah.

"Huft... akhirnya gue bisa pulang juga!" ucap Lano lalu keluar.

Lano masuk ke mobilnya lalu melaju dengan kecepatan rata rata. Hatinya benar benar merindukan Ares seharian ini dia belum menemuinya.

Ares...

"hallo Lano!"

"hallo sa!"

"Lano..."

"kenapa sa?"

"Ares rindu Lano"

"jangan rindu berat kamu nggak akan kuat biar aku saja"

"Lano korban dilan nih?"

"hahaha..."

"Ares nggak mau Lano kayak dilan"

"kenapa?"

"Ares takut nanti kita pisah"

"nggak akan kalo Tuhan belum mencabut nyawaku"

"Ares sayang Lano banget bahkan"

"Aku juga sayang kamu bangettttt...."

"hahaha... kurang panjang"

"bangettttttttttttttttt..... gimana mau lagi?"

"hahahaha... cukup hahaha..."

"aku seneng kamu ketawa kamu kalo ketawa makin cantik deh"

"masa? Lanokan nggak bisa liat sekarang"

"aku gitu loh aku ke rumah kamu ya?"

"sini cepet rindu Ares udah nggak bisa dibendung"

"bisa aja kamu oke tunggu aku see you..."

"see you too..."

bip.

Lano tersenyum senang lalu segera melaju menuju rumah gadis kecilnya itu.

...

Ares duduk di teras rumahnya menunggu Lano. Di rumah Ares juga masih ada bodyguard yang menjaga atas perintah Lano.

"sa kamu ngapain disini?"ucap Lano keluar dari mobil.

Ares tersenyum lalu segera memeluk Lano dan Lano membalasnya.

"Nungguin Lano!"ucap Ares.

Ares menenggelamkan kepalanya pada dada Lano mencium aroma yang menjadi candu bagi Ares.

"Cuaca dingin sayang..."ucap Lano.

Ares mendongak menatap Lano.

"Maaf lain kali janji deh nggak di luar!"ucap Ares.

"Iya ya udah ayuk masuk!"ucap Lano merangkul Ares.

Mereka sekarang duduk di ruang tamu.

"Bunda mana?"ucap Lano.

"Bunda udah tidur kecapean kayaknya!"ucap Ares.

"Oo... gitu!"ucap Lano.

Sembari mengusap usap kepala Ares yang menyandar di dadanya.

"Lano udah makan?"ucap Ares.

"Udah kamu?"ucap Lano.

"Udah juga Lano mau minum nggak?" ucap Ares.

"Boleh!"ucap Lano.

"Oke Ares ambilin ya Lano duduk aja!" ucap Ares dan Lano mengangguk.

Beberapa lama kemudian Ares kembali dengan secangkir kopi.

"Ini kopi seperti biasa!"ucap Ares.

"Makasih sa!"ucap Lano dan Ares mengangguk.

Lano menyesap kopinya sedangkan Ares mengucek matanya sepertinya Ares mengantuk.

"Kamu ngantuk?"ucap Lano.

Sembari mengusap pipi Ares dan Ares mengangguk.

"Kamu tidur gih!"ucap Lano.

"Tapikan Ares masih mau sama Lano..." ucap Ares.

Lano tersenyum tipis.

"Aku temenin kamu tidur yuk!"ucap Lano.

Ares memeluk lengan Lano lalu mereka berjalan ke kamar Ares.

...

Ares membaringkan dirinya lalu Lano menyelimuti Ares dan duduk disamping Ares.

"Udah tidur!"ucap Lano.

"Hmm..."gumam Ares lalu mulai menutup matanya.

Tangan Lano mengusap usap kepala Ares hingga Ares terlelap.

"good night babe!"ucap Lano.

Cup!...

Lano mencium cukup lama kening Ares.

...

Keesokan harinya...

Lano turun untuk sarapan.

"Sayang ada kabar buruk!"ucap Alana.

Lano langsung was was.

"Ares... hiks..."

deg!

"Ares hilang!"ucap Alana.

Dua kata itu bagaikan bom nuklir meledak di hati Lano.

"Bagaimana bisa?"geram Lano.

Lano segera mengambil kunci motornya dan pergi.

"LANO!"teriak Alana tak dihiraukan oleh Lano.

...

Lano sampai dirumah Ares lalu segera berlari ke dalam semuanya teman temannya ada disini.

"Lano!"ucap semuanya kaget.

Lano menoleh pada Ara yang sedang menangis sesenggukan lalu mendekatinya dan memeluknya.

"Ares Lano hiks... Ares hiks... hiks..." ucap Ara.

"Bunda tenang kita pasti bakal temuin Ares bun bunda sabar ya..."ucap Lano.

"Bunda takut Lano hiks..."ucap Ara melepas pelukannya.

"Bunda nggak sendirian ada banyak orang yang bakal bantu cari Ares!" ucap Lano.

Lano tersenyum menyakinkan padahal sebenarnya dirinya juga ingin menangis sekerasnya sekarang ini. Ara mengangguk pelan lalu Lano berjalan ke arah Naga.

"Ga bagaimana bisa?"ucap Lano.

"Huft... gue juga bingung bodyguard juga nggak ada yang liat ada orang masuk!"ucap Naga.

"cctv juga nggak berguna semuanya udah direncanain dengan matang!" ucap Satya.

Lano bersandar pada tembok dirinya benar benar terasa hancur. Badannya merosot hingga duduk dilantai menundukkan kepalanya. Naga dan lainnya memandang Lano khawatir apa lagi Satya dan Willi.