Ares membuka matanya lalu terkejut dimana dia? mengapa dia bisa disini?
"Awh..."rintih Ares sambil memegang kepalanya.
"Ares!"ucap Rafel tunggu RAFEL?!.
"kak El"ucap Ares was was.
"Hai sayang..."ucap Rafel sambil tersenyum miring.
Ares berseringut menjauh saat Rafel duduk tempat tidur.
"Hei... jangan takut sayang ini aku..."ucap Rafel.
"justru kakak orang yang paling Ares takutin"batin Ares.
"Mau makan?"ucap Rafel.
"Pulang..."ucap Ares.
"Apa?"ucap Rafel.
"Ares mau pulang!"ucap Ares.
"Pulang kemana sayang ini rumah kamu?"ucap Rafel.
"Ini bukan rumah Ares Ares mau pulang kak El tolong..."ucap Ares dengan mata yang sudah berkaca kaca.
"Aku nggak akan biarin hal itu terjadi kamu akan selamanya disini dan makan makananmu!!"ucap Rafel lalu pergi.
Ares menekuk kakinya lalu menundukkan kepalanya menangis sekerasnya.
"HIKS... KELUARIN ARES HIKS... ARES NGGAK HIKS... MAU DISINI HIKS... KAK EL HIKS... LEPASIN HIKS... ARES HIKS... ARES MAU HIKS... PULANG HIKS..."teriak Ares dapat didengar jelas oleh Rafel.
Rafel berdiri didepan kamar Ares hatinya teriris mendengar tangisan Ares. Tapi Rafel hanya ingin Ares bersamanya bukan Lano.
"maaf Ares..."batin Rafel.
"Lano tolongin Ares... Lano Ares takutĀ Lano... tolong..."batin Ares.
Ares mendongak menatap makanan dinakas dirinya sama sekali tak nafsu untuk makan dia hanya ingin pulang.
...
Lano dan yang lainnya sedang berusaha mencari tahu keberadaan Ares.
"Ini dia!"ucap Lano.
"Apa?"ucap semuanya.
"Gue tau dimana Ares sekarang!"ucap Lano.
"Gimana caranya?"ucap Naga.
"Gue pernah kasih kalung ke Ares dan gue kasih pelacak ke kalungnya dan Ares pasti selalu pakek kalungnya!" ucap Lano
Semuanya langsung bernafas lega.
"Ya udah ayuk dimana Ares sekarang?"ucap Satya.
Mereka langsung mendiskusikan rencana penyelamatan Ares.
...
Ares masih menangis sesenggukan di atas tempat tidur.
"Lano tolongin Ares hiks... hiks... hiks..."ucap Ares.
ceklek!
Pintu terbuka dan masuklah Rafel.
"Ares kok nggak dimakan?"ucap Rafel duduk didepan Ares.
Ares diam tak menjawab pertanyaan Rafel.
"Kamu nggak suka? ya udah bilang sama aku kamu mau apa?"ucap Rafel.
"Pulang..."ucap Ares.
"Res..."ucap Rafel.
"Ares mau pulang kak El tolong hiks... hiks... Ares mau bunda hiks... hiks..." ucap Ares.
Rafel menarik kasar tangan Ares membuat Ares merintih.
"Awh... kak El sakit..."ucap Ares.
Rafel terus menarik Ares tak perduli rasa sakit Ares. Rafel mendudukkan Ares dikursi lalu mengikat Ares.
"kak lepasin Ares kak hiks..."ucap Ares.
"Diem!"bentak Rafel membuat Ares bungkam.
Ares mengggigit bagian bawahnya menahan isakannya yang semakin menjadi jadi.
...
Lano sudah ada di depan rumah Rafel dia datang sendirian.
"RAFEL!"teriak Lano lalu datang beberapa bodyguard.
"Mana tuan kalian yang pengecut itu?"ucap Lano.
"Ngapain lo kesini?"ucap Rafel tiba tiba datang.
"Gue rasa lo udah tau alasannya?"desis Lano.
"Mendingan lo balik gue nggak akan lepasin Ares buat lo!"ucap Rafel.
Lano mengeram marah lalu menonjok wajah Rafel hingga sudut bibirnya robek.
"Berengsek lepasin Ares!"ucap Lano.
"Nggak akan Ares itu milik gue!"ucap Rafel sambil mengusap darah disudut bibirnya.
"Jajar dia!"perintah Rafel pada bodyguardnya.
bugh!
bugh!
bugh!
bugh!
Lano sudah mengalahkan empat bodyguard Rafel dengan mudah.
bugh!
Lano berhasil menangkis pukulan Rafel lalu Lano memukul perut Rafel.
bugh!
bugh!
Lano tersenyum tipis melihat Rafel berbaring ditanah.
"lepasin Ares se-"
bugh!
Ucapan Lano berhenti karena kepalanya dipukul oleh salah satu bodyguard Rafel. Rafel tersenyum miring melihat Lano tak sadarkan diri.
...
Ares meronta ronta tadi dia mendengar suara Lano.
"Lepasin Ares!"bentak Ares pada bodyguard.
"Maaf nona kami tak bisa melakukannya!"ucap salah satu bodyguard.
"Bapak kenapa mau aja di perintah sama kak El? ini salah pak lepasin Ares!"ucap Ares.
"Maaf sekali lagi nona..."ucap bodyguard.
Ares muak bukan permintaan maaf yang dia inginkan tapi kebebasan.
"LANO!"teriak Ares melihat Lano di papah oleh bodyguard Rafel.
"Kak El apain Lano?"ucap Ares.
"Nggak aku apa apain kok!"ucap Rafel tersenyum miring.
"Lepasin Ares kak!"ucap Ares.
"Kenapa kamu khawatir sama dia?" ucap Rafel.
"Lano buka mata Lano"ucap Ares.
Mata Ares sudah berkaca kaca dan sudah siap menangis.
"Hiks... Lano maafin Ares hiks... semuanya salah Ares hiks... seandainya Lano hiks... nggak ketemu hiks... sama Ares pasti hiks... Lano nggak akan ngalamin ini hiks... maaf hiks... hiks... hiks..."ucap Ares.
Rafel yang melihat hal tersebut mengepalkan tangannya kesal.
"Segitu cintanya kamu sama dia?" ucap Rafel.
"Iya Ares cinta sama Lano banget bahkan!"ucap Ares.
"Apa kamu nggak pernah pikirin gimana perasaan aku Res?"
"Kenapa kamu nggak pernah liat aku?"
"Yang ada dipikiran kamu itu cuma Lano, Lano dan Lano!"
"Aku cinta sama kamu!"ucap Rafel.
"Kakak itu terobsesi buat milikin Ares bukan cinta sama Ares!!"ucap Ares.
Rafel mengeram lalu mencengkram pundak Ares.
"Awh..."ucap Ares.
"Sakit? ini nggak seberapa sama rasa sakit yang aku alami selama ini Res!"
"Hati aku sakit lihat kamu sama cowo lain!"ucap Rafel.
"Seharusnya kakak buka mata kakak ada orang yang begitu mencintai kakak!"ucap Ares.
"Kamu juga seharusnya buka mata kamu liat aku Ares aku yang selalu cinta sama kamu!"ucap Rafel.
"Kak El cinta nggak bisa dipaksakan!" ucap Ares.
"Apa nggak bisakah kamu mencintai aku? aku gila karena kamu Ares... nama kamu selalu berputar putar dipikiranku!"ucap Rafel.
Ares memandang sendu Rafel.
"Ares nggak bisa!"ucap Ares.
"Ares..."ucap Lano.
Lano mulai membuka matanya membuat Ares tersenyum tipis.
"Lano!"ucap Ares.
Rafel memandang tajam Lano.
"Ikat dia!"ucap Rafel menunjuk Lano.
"Kak El jangan!! lepasin Lano kak El!!" ucap Ares tak diindahkan oleh Rafel.
Lano yang lemah tak bisa melawan, Rafel mendekati Lano lalu mendorong kursi Lano menghadap ke Ares.
"Lano!"ucap Ares.
"sa akhirnya aku bisa liat kamu!"ucap Lano lemah.
"Maaf hiks... semuanya karna Ares!" ucap Ares.
"Jangan bilang gitu sa"ucap Lano.
Ingin sekali Lano membawa Ares kedekapannya sekarang.
"Jangan nangis sa"ucap Lano.
"Ares nggak bisa maaf hiks..."ucap Ares.
bugh!
Rafel menonjok wajah Lano membuat Ares kaget.
"KAK EL!"teriak Ares.
"Kenapa? kenapa kamu cinta sama dia?"ucap Rafel.
bugh!
Rafel menonjok Lano lagi.
"KAK EL STOP ARES MOHON JANGAN SAKITIN LANO!"teriak Ares.
bugh!
bugh!
bugh!
Bukannya berhenti tapi Rafel malah semakin menjadi jadi. Lano masih sadar wajah tampannya kini berlumuran darah.
"KAK EL HIKS... LEPASIN LANO HIKS... KAK EL!"teriak Ares.
"Aku nggak papa sa"ucap Lano.
Ares menggeleng cepat.
"Lano nggak papa gimana ini namanya kenapa napa Lano hiks..." ucap Ares.
"Jangan nangis kamu jelek kalo nangis sa"ucap Lano sambil tersenyum mengejek.
"Lano jangan bercanda deh..."ucap Ares frustasi.
Kekasihnya ini malah bertingkah semuanya baik baik saja yang benar saja.
"Lo bener bener"geram Rafel.
bugh!
Rafel menonjok Lano.
"KAK EL STOP!"teriak Ares.
"Lo kayak gini sama gue nggak bakal bikin Ares cinta sama lo dia bahkan tambah benci sama lo!!"ucap Lano tersenyum meremehkan.
"Harusnya gue habisin lo dari dulu!" ucap Rafel.
"Kak El stop stop nyakitin Lano sakitin aja Ares jangan Lano kak!!"ucap Ares membuat Rafel kesal.
"STOP BELAIN DIA ARES!"teriak Rafel.
"Nggak Ares nggak bisa karena Area cin-"
plak!
Rafel menampar Ares hingga sudut bibir Ares berdarah.
"APA YANG LO LAKUIN BERENGSEK!" teriak Lano marah.
Ares memandang Rafel benci yang sangat mendalam ini pertama kalinya dia ditampar.
"Maaf aku kelepasan Res"ucap Rafel.
Rafel mendekatkan tangannya ingin mengusap pipi Ares tapi Ares segera memalingkan wajahnya.
"Ares benci kak El!"desis Ares.
Rasanya ada ribuan pisau yang menancap dihati Rafel.
Baru pertama kalinya Ares terang terangngan mengatakan dia benci pada Rafel.
"Maaf Res..."ucap Rafel.
"JAUH JAUH DARI ARES! ARES BENCI KAK EL BENCI! PERGI! PERGI!"teriak Ares.
"sa tenang sa jangan kayak gini!"ucap Lano khawatir.
"Lepasin gue berengsek!!"desis Lano.
Rafel menoleh pada Lano lalu melepas ikatan Lano.
Lano segera mendekat pada Ares semuanya bodyguard Rafel tercengang.
"sa tenang sa"ucap Lano.
Sembari melepas ikatan Ares lalu memeluk Ares dengan erat begitu juga Ares.
"Hiks... Lano hiks... hiks..."ucap Ares.
"Iya ini aku sayang tenang ya jangan takut ada aku..."ucap Lano sambil mengusap usap kepala Ares.
Rafel benar benar merasa seperti orang bodoh sekarang. Rafel menyakiti seseorang yang sangat dia cintai didunia ini. Rafel mengacak rambutnya frustasi tangisan Ares memenuhi indra pendengarnya.
"Maaf... maaf... maaf..."gumam Rafel.
Rafel menoleh pada Ares dan Lano lalu mendekati mereka.
Menarik kasar tangan Ares membuat Ares dan Lano kaget.
"Lepasin kak!"ucap Ares.
"Lepasin dia brengsek!"ucap Lano.
"Lo harus jadi milik gue Ares!"ucap Rafel.
"Habisi dia!"ucap Rafel.
Para bodyguard langsung menahan Lano dan terjadilah perkelahian. Emosi Lano sudah tak bisa dibendung lagi Lano menghajar brutal bodyguard Rafel.
"KAK EL LEPASIN ARES KAK!"teriak Ares sambil memberontak.