Ares tersenyum manis.
"kenapa senyumnya mirip sekali seperti dia?"batin andra.
"Makasih ya dok udah nolongin Ares!" ucap Ares.
"Sama sama jadi nama kamu Ares?" ucap Andra.
Ares menganggukan kepalanya.
"Ada yang sakit?"ucap Andra.
"Nggak kok dok Ares udah baik baik aja!"ucap Ares.
"Kamu ngapain dirumah sakit?"ucap Andra.
"Ares lagi nungguin Lano!"ucap Ares.
Ares menatap Andra dengan wajah sendunya membuat sesuatu didalam diri Andra seperti teriris.
"Emangnya Lano kenapa?"ucap Andra.
"Lano kecelakaan dan dia udah koma selama dua hari Ares takut kalo Lano bakal ninggalin Ares!"ucap Ares sudah berkaca kaca.
"Positif thingking aja Lano pasti bakal baik baik aja dia pasti akan segera sembuh kamu perbanyak berdoa jangan putus asa Ares!"ucap Andra.
Ares menganggukan kepalanya.
"Dok boleh Ares peluk dok?"ucap Ares.
"Kenapa emangnya? boleh sini"ucap Andra.
Sembari merentangkan tangannya Ares dengan cepat memeluk Andra.
"Ayah..."lirih Ares.
deg!
Jantung Andra berdetak cepat.
"Ares belum pernah ketemu sama ayah Ares, Ares pengin banget ketemu sama ayah!"ucap Ares membuat hati Andra teriris.
"Secepatnya kamu pasti akan bertemu dengan ayah kamu berdoalah pada Tuhan!"ucap Andra mengusap kepala Ares.
Ares mengangguk dalam pelukan Andra. Ara berada dibalik pintu dan mendengar percakapan Ares dan Andra.
"Hiks... maafin bunda sayang..."ucap Ara lalu berlari pergi.
Ares melepas pelukannya.
"Makasih banyak ya dok!"ucap Ares.
"Sama sama!"ucap Andra.
"Sokter udah punya anak?"ucap Ares.
"Saya belum menikah!"ucap Andra.
"Beneran?"ucap Ares.
"Iya belum ada yang cocok menurut dokter sampai sekarang ini!"ucap Andra.
"Owh... Semoga dokter akan ketemu sama jodoh dokter!"ucap Ares.
"Iya semoga ya..."ucap Andra.
"Iya dok juga doain ya semoga Lano cepet sembuh!"ucap Ares.
Andra menganggukan kepalanya.
"Oh... ya Lano emangnya siapanya kamu? sepertinya dia sangat berarti buat kamu"ucap Andra.
"Lano itu pacarnya Ares dok semoga sih cepet putus"ucap Ares membuat Andra kaget.
"Kok putus?"ucap Andra.
"Emangnya nggak mau jadi suami istri? hehe..."ucap Ares.
Ares terkekeh membuat Andra ikut terkekeh lalu mengusap pucuk kepala Ares.
"Ada ada aja kamu!"ucap Andra.
"Itu kata Lano dok Ares cuma ngikut ngikut aja hehe..."ucap Ares.
...
Andra mengantarkan Ares ke tempat Lano dirawat.
"Loh Res bunda mana?"ucap Naga.
"Nggak tau emangnya bunda kemana?"ucap Ares.
"Tadi bunda nyusulin lo, lo nggak papakan?"ucap Naga.
"Ares baik baik aja kok tapi tadi bunda nggak ada!"ucap Ares.
"Mungkin tante Ara ke toilet!"ucap Tasya.
"Iya bener tuh!"ucap Willi.
"Itu siapa Res?"ucap Satya menunjuk Andra.
"Oh !ini dokter Andra dia yang nolongin Ares!"ucap Ares.
"Oh! jadi tadi pasti dokterkan yang telfon bunda!"ucap Naga.
"Iya kalo begitu saya pergi dulu permisi!"ucap Andra dan semuanya mengangguk.
"Dokter pergi ya kamu baik baik!"ucap Andra pada Ares.
"Iya dok!"ucap Ares.
Andra pergi lalu Ares mendekat pada Tasya.
"Bunda kesini?"ucap Ares.
"Iya tadi katanya sih mau nemuin lo tapi kok kalian nggak ketemu sih?" ucap Tasya bingung apa lagi dengan Ares.
...
Ara duduk di taman rumah sakit.
"Hiks... maafin bunda Ares hiks... maaf hik... hiks... hiks..."gumam Ara.
Ara menutup wajah nya menggunakan tangan.
"Maafin bunda Ares..."ucap Ara.
"Ara?"ucap Andra.
"Andra?"ucap Ara.
"Akhirnya aku nemuin kamu juga!"ucap Andra langsung memeluk Ara.
"Aku selama ini cari kamu!"ucap Andra.
"Kenapa?"ucap Ara melepas pelukan Andra.
"Alfa Ra..."ucap Andra.
"Mas Alfa kenapa Ndra?"ucap Ara.
"Alfa udah pergi Ra dia udah meninggal!"ucap Andra.
Plak!
Andra mendapat tamparan dari Ara.
"Jangan asal ngomong Ndra itu nggak mungkin bahkan dia belum liat Ares hiks... hiks..." ucap Ara mulai menangis.
"Ares?"ucap Andra.
"Anak perempuan yang kamu hiks... Tolongin tadi Dia anak aku sama mas Alfa hiks... hiks..."ucap Ara.
"Kenapa kamu nggak pernah ngabarin kita Ra?"ucap Andra.
"Karena aku takut papah ngapa ngapain Alfa aku sudah berjanji buat menghilang buat selamanya!"ucap Ara.
"Kenapa kamu ngelakuin itu?"ucap Andra menatap sendu Ara.
"Aku terpaksa Ndra"ucap Ara.
Ara menunduk dan kembali menangis dengan sigap Andra kembali memeluk Ara. Ara menangis se jadi jadinya di pelukan Andra.
...
Ares terus menatap Lano.
"sayang..."ucap Alana.
"Iya mah kenapa?"ucap Ares.
Lalu Ares berjongkok menghadap Alana.
"Kamu udah makan?"ucap Alana mengusap pipi Ares.
"Belum mah!"ucap Ares.
"Kamu makan dulu gih biar mamah yang gantiin kamu, kalo kamu sakit nanti siapa yang njagain Lano? hmm.."ucap Alana.
Ares mengangguk lalu berdiri.
"Ares pergi dulu ya mah! paman Chris jagain mamah ya!"ucap Ares.
"Pasti nona!"ucap Chris.
Ares menoleh pada Lano.
"Ares pergi bentar ya Lano kalo bisa kalau Ares balik kesini Lano udah bangun Ares mohon Tuhan"batin Ares.
Ares melangkah menuju kantin rumah sakit.
...
Ares duduk di salah satu kursi lalu mulai memakan nasi gorengnya.
"Ares!"ucap Fafa.
"Fafa!"ucap Ares.
"Astaga Res lo pucet baru mau makan ya lo?"ucap Fafa.
"Iya..."ucap Ares.
"Astaga Res jaga kesehatan lo dong gue nggak mau lo kenapa napa!"ucap Fafa.
"Iya Fafa Ares janji!"ucap Ares.
"Bagus!"ucap Fafa.
"Ngomong ngomong Fafa kesini sama siapa?"ucap Ares.
"Sama murid lain mereka pada nengokin Lano!"ucap Fafa.
Ares mengangguk lalu melanjutkan makannya.
...
Ares dan Fafa kembali ketempat Lano dirawat disana ada Alana, Chris, Naga, Tasya, Fino, Azka, Satya, Indah dan Willi.
"Ares!"ucap Tasya dan Ares tersenyum tipis.
Ares menoleh melihat Lano lalu tersenyum miris.
"ternyata Lano belum bangun juga... jangan kayak gini Lano..."batin Ares.
Semuanya menatap sendu Ares.
"Ares!"ucap Ara tiba tiba datang.
"Bunda! bunda dari mana aja?"ucap Ares.
"Bunda tadi ketemu temen jadi ngobrol dulu!"ucap Ara.
Ares mengangguk paham lalu memeluk Ara.
Ares butuh kekuatan tolonglah mengerti Tuhan cepat sembuhkanlah Lano. Ara mengusap usap kepala Ares.
"Kenapa tadi tiba tiba pingsan huh?" ucap Ara.
"Ares lupa makan bun maaf bikin bunda khawatir..."ucap Ares.
"Iya bunda maafin!"ucap Ara.
"Lano!"ucap Willi.
Semuanya menoleh pada Lano akhirnya yang ditunggu tunggu Lano sadar juga. Ares langsung mendekat pada dinding kaca tersebut matanya berkaca kaca sambil tersenyum senang.
"Lano..."gumam Ares.
Lano membuka matanya lalu langsung tertuju pada Ares yang sedang tersenyum padanya dan Lano juga tersenyum.
"terima kasih Tuhan terima kasih banyak"batin Ares.
Semuanya tersenyum senang lalu datanglah Dokter dan beberapa suster.
Beberapa saat kemudian...
"Keadaannya semakin membaik dia bisa dipindahkan ke ruang rawat inap!" ucap Dokter.
"Terima kasih dok!"ucap Alana. Dokter tersebut mengangguk lalu pergi.
...
Lano sudah dipindahkan ke ruang rawat inap. Semuanya bercengkrama dan mengucapkan semoga cepat sembuh pada Lano.
Sedari tadi Ares hanya dia duduk di sofa tak ada sepatah katapun yang keluar dari bibirnya.
"Sayang kenapa kamu diem aja itu Lano udah sadar loh?"ucap Ara membuat Ares menoleh.
"Ares..."ucap Alana sambil melambaikan tangannya menyuruh Ares mendekat.
Ares mendekat pada Alana yang berada tepat disamping Lano.