Chereads / ARESSA / Chapter 11 - Sudah Jatuh

Chapter 11 - Sudah Jatuh

Sampainya di sekolah...

Lano mengantarkan Ares ke kelasnya.

"Udah sana masuk kalo ada yang ngangguin kamu bilang ya sama aku!" ucap Lano sambil mengusap pucuk kepala Ares.

"Iya dahh..."ucap Ares melangkah masuk ke kelas.

"Dahh..."ucap Lano lalu pergi.

...

Lano pergi ke rooftop disana sudah ada Naga.

"Dia datengin Ares!"ucap Lano duduk di hadapan Naga.

"Gue udah duga dia dateng mau ngangguin Ares lagi!"ucap Naga.

"Gue bakal berusaha buat selalu lindungin Ares gue juga minta bantuan lo Ga!"ucap Lano.

"Gue pasti bantuin lo Lan pokoknya kita harus jauhin Rafel dari Ares!" ucap Naga diangguki Lano.

...

Sepulang sekolahnya...

"Lano..."ucap Ares sambil menarik ujung jaket yang Lano pakai.

"Tenang ada aku!"ucap Lano mengusap pucuk kepala Ares.

"Hai Ares!"ucap Rafel.

Ares menundukkan kepalanya was was.

"Hai El balik kesini lagi ternyata lo!" ucap Naga.

Naga tiba tiba datang bersama lainnya.

"Hai Ga udah lama nggak ketemu ternyata lo langgeng juga ama tasya!" ucap Rafel.

"Ya Tuhan sudah berkehendak jadi apa boleh buat? dan udah berapa kali gue bilang nggak usah deket deket lagi sama Ares!!"ucap Naga.

"Sayangnya udah gue bilang beberapa kali jugakan gue nggak bisa jauhin Ares!!"ucap Rafel.

Ares tambah menundukkan kepalanya takut mendengar perkataan Rafel. Lano mengusap pucuk kepala Ares membuat Ares mendongak menatapnya.

"Pulang..."lirih Ares.

Menatap Lano dengan mata berkaca kacanya masih bisa didengar Lano.

"Iya ayuk masuk ke mobil?"ucap Lano.

Lano menggandeng Ares lalu mereka berdua segera pergi.

"Lo liatkan Ares udah punya cowo! jadi nggak usah ngusik kehidupan Ares lagi El! udah cukup tolong... berhenti!" ucap Naga lalu semuanya pergi dan tinggallah Rafel.

"Pokoknya lo harus jadi milik gue Ares!"desis Rafel.

...

Sampai di rumah Ares...

Lano ikut masuk ke rumah Ares dan sekarang mereka sedang duduk di sofa. Ares sudah berganti baju dan sedang menyandar di dada Lano.

"Ares takut Lano..."ucap Ares.

"Kamu nggak perlu takut aku akan lindungin kamu bukan hanya aku semua temen temen akan lindungin kamu!"ucap Lano sambil mengusap pucuk kepala Ares.

"Ares selama ini cuma bisa ngerepotin semua orang maaf hiks..."ucap Ares mulai menangis.

"Hussttt... kamu ngomong apa sih? semua orang lakuin itu karena mereka peduli sama kamu... jangan berpikir kamu ngerepotin sa!"ucap Lano.

Lalu menangkup kedua pipi Ares lalu mengusap air mata Ares. Ares terus saja menangis lalu Lano membawa Ares kedalam dekapannya.

Lano mengusap usap kepala Ares mencoba menenangkannya. Sekitar 10 menit kemudian Ares sudah berhenti menangis dan dia tertidur dipelukan Lano.

Lano tersenyum tipis lalu menggendong Ares bridal styel dan membawa Ares kekamarnya. Lano menurunkan Ares secara perlahan di tempat tidur.

"Jangan khawatir sa aku akan jaga kamu melebihi aku menjaga nyawaku sendiri..."ucap Lano.

Cup!!...

Lano mengecup kening Ares cukup lama. Lano menyelimuti Ares lalu mengambil handphonenya menghubungi seseorang.

...

"cepat datang ke rumah Ares!"

"baik tuan!"

bip.

Lano memutuskan telfonnya lalu berjalan kebawah menunggu bodyguard yang ditelfonnya tadi.

...

Rafel pulang ke rumahnya dengan emosi yang meluap luap.

"AAARRRGGGHHHH... BERENGSEK!!!" teriak Rafel.

"Lo harus jadi milik gue Ares harus udah cukup gue pisah ama lo setahun ini!!"ucap Rafel.

"Gue mau lo gue cuma lo Ares apa lo nggak bisa cinta sama gue?! huh!!" ucap Rafel.

"Gue bakal jauhin lo dari si Lano Lano itu Ares gue nggak rela lo jadi milik orang lain!!"ucap Rafel.

...

Lano sedang memerintah para bodyguardnya untuk menyebar di sekitar rumah Ares.

"Ingat jangan lengah atau kalian akan aku habisi!"desis Lano.

"Baik tuan!"ucap para bodyguard.

Lano masuk ke mobilnya lalu segera melesat.

...

Dalam perjalanan Lano...

"Gue harus hubungin bunda!"ucap Lano lalu mengambil handphonenya disaku celananya.

Bunda Ara...

"hallo bunda!"

"hai Lan ada apa?"

"bunda dimana?"

"lagi perjalanan pulang kenapa emangnya!"

"hmm... bun Lano suruh beberapa bodyguard buat jaga dirumah"

"emangnya ada apa Lan sampe pakek bodyguard?"

"buat jaga jaga bun soalnya Rafel udah balik kesini Lano takut kalo Rafel ngapa ngapain Ares"

"oo... baiklah makasih ya Lano udah segininya banget sama Ares"

"ini udah kewajiban Lano bun ya udah Lano tutup ya bun bunda hati hati"

"iya"

bip.

...

Lano sampai di rumahnya...

"Lano!"ucap Alana.

"Iya mah kenapa?"ucap Lano mendekat pada Alana.

"Ada apa sebenernya? kenapa kamu suruh bodyguard buat jaga rumah Ares?"ucap Alana.

"Ada masalah mah tapi Lano udah urus kok tenang aja!"ucap Lano.

"Baiklah tapi kalo butuh bantuan bilang mamah ya?"ucap Alana.

Lano mengangguk.

...

Ares sekarang sedang makan malam bersama bundanya di ruang makan.

"Bun itu bodyguardnya nggak capek apa jaga terus dari siang?"ucap Ares membuat Ara terkekeh.

"Ya kan mereka gantian sayang..."ucap Ara.

"Ohh... gitu kirain sama soalnya botak semua hehe..."ucap Ares sambil terkekeh.

"Kamu ini ada ada aja..."ucap Ara.

"hahaha... maaf ya ampun Ares jadi ngakak gini!"ucap Ares tertawa.

Ara mengeleng gelengkan kepalanya melihat tingkah putrinya itu.

...

Lano sedang duduk di kursinya sekarang dia ada di kantor.

"Ini berkas yang harus ditanda tanganni tuan!"ucap asisten Lano yaitu Chris Vinozian.

"Oke terima kasih Chris kamu boleh keluar!"ucap Lano.

Chris langsung keluar menuruti perintah Lano.

"huft... dari siang gue kerjaan gue banyak banget!"ucap Lano.

Lano mulai kembali membaca berkas berkas yang diberikan tadi.

...

Ares sedang berbaring di kamarnya pikirannya tertuju pada Lano.

"Kok Lano nggak ngehubungin Ares ya?"ucap Ares menatap layar handphonenya.

"Ares telfon aja deh!"ucap Ares.

Lano...

"hallo Lano!"

"hai sa! akhirnya aku bisa denger suara kamu i miss you so much sa!"

"kalo kangen kenapa nggak temuin Ares Lano? Ares juga kangen sama Lano banget!"

"haha... maaf hari ini aku lagi gantiin mamah ngurus kantor jadi nggak sempet pegang handphone maaf ya"

"iya Ares maaffin Ares cuma khawatir sama Lano, Ares kira Lano marah dan nggak mau ngehubungin Ares"

"buat apa marah sama kamu? aku nggak bakal marah sama kamu kecuali kamu ngerusak kepercayaan aku jadi kalo ada masalah kasih tau aku oke?"

"oke"

"udah makan?"

"udah tadi sama bunda kalo Lano?"

"belum sempet"

"ishh... Lano harus makan nanti kalo Lano sakit gimana?"

"emangnya gimana?"

"ya Ares khawatir sama Lano terus nggak ada yang jagain Ares nanti kalo Ares kenapa napa gimana?"

"iya iya aku makan kalo aku sakitpun aku akan berusaha terus jagain kamu sa!"

"beneran ya makan?"

"iya sayang"

"ya udah Ares tutup Lano makan jangan lupa istirahat"

"iya kamu tidur ya udah malem good night sayang!"

"good night too Lano!"

bip.

Ares memutuskan telfonya lalu tersenyum malu malu.

"Ahh... Ares bener bener udah jatuh sama Lano"ucap Ares.

"Bahkan sudah sangat dalam"lanjut Ares lalu bersiap untuk tidur.

...

Lano memesan makanan lalu segera memakannya.

"Keyangnya gue"ucap Lano.

Lano berjalan ke arah ruangan pribadinya. Lalu segera membaringkan tubuhnya di tempat tidur dan terlelap.

...

Keesokan harinya...

Lano bangun jam 07.30 untungnya hari ini hari minggu.

"LANO!"teriak Ares.

"Ares?"ucap Lano kaget.

Lano segera keluar dari ruangan pribadinya.

"Kamu kok bisa disini?"ucap Lano.

"Aku bawa sarapan!"ucap Ares.

Ares Tersenyum manisnya dan sebuah kotak makan.

"sa kamu kesini sama siapa?"ucap Lano sambil mengusap kepala Ares.

"Sama bunda tapi bunda langsung pergi ke butik tadi!"ucap Ares.

"Ohh... gitu"ucap Lano.

Ares mengangguk lalu menatap Lano dari atas sampai bawah.

"Lano pasti belum mandi mandi sana Lano!"ucap Ares.

Lano menunjukan deretan giginya sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Tapi tetep gantengkan?"ucap Lano.

Sembari menaik turunkan alisnya sedangkan pipi Ares sudah memerah.

"Apaan sih udah sana Lano mandi dulu!"ucap Ares.

"Iya iya aku mandi dulu kamu jangan kemana mana oke?"ucap Lano.

"oke!"ucap Ares.

Setelah beberapa lama Lano kembali dengan memakai celana hitam panjang dan kemeja putih yang belum dikancing membuat Ares menundukan kepalanya.

"Kenapa nunduk gitu?"ucap Lano.

Ketika Lano berdiri disamping Ares yang sedang duduk.

"Itu Lano kancing dulu kemejanya!" ucap Ares.

Sembari menggigit bibir bagian bawahnya dengan pipi merahnya.

"Kancingin dong sa!"ucap Lano.

Ares menggelengkan kepalanya cepat.

"Ishh... kamu mah sekalian latihan sa..."ucap Lano.

"Latihan apa?"ucap Ares mendongak menatap Lano.

Lano tersenyum lalu menarik Ares agar berdiri dihadapannya.

"Latihan jadi istri yang baik"bisik Lano di telinga Ares.

Dan itu membuat darah Ares berdesir dengan detak jantung yang tak karuan.

"Oke mulai!"ucap Lano.

Ares perlahan mengancing kemeja Lano dengan susah payah menahan kegugupannya.

"Udah selesai!"ucap Ares tersenyum senang begitu juga Lano.

"Dasinya?"ucap Lano.

"Oke Ares pakein"ucap Ares mengambil dasi yang tergeletak di atas meja.

Ares mengalungkan dasinya dileher Lano dengan berjinjit karena Lano terlalu tinggi untuknya.

Tangan Lano melingkar sempurnya di pinggang Ares dan Ares tak perduli karena terlalu fokus merangkai dasi.