Chereads / ARESSA / Chapter 5 - Naga dan Tasya

Chapter 5 - Naga dan Tasya

Lano dan Naga tersenyum menatap Ares.

"Udah udah nanti lo jatuh"ucap Lano menggenggam tangan Ares.

"Astaga Lano Ares seneng banget! akhirnya Lano sama Naga baikan!" ucap Ares menatap Lano dengan mata berbinar.

"Emangnya kenapa kalo kita baikkan?"ucap Naga duduk diatas motornya.

"Hmm... jadi sahabat terbaik Ares sama orang yang Ares..."ucap Ares menggantungkan kalimatnya.

"Orang yang Ares apa huh?"ucap Naga.

Ares salah tingkah sedangkan Lano terkekeh.

"Ares nggak tahu!"ucap Ares.

"Orang yang Ares suka kayaknya gitu bagus deh..."ucap Naga membuat pipi Ares memerah.

"Naga..."rengek Ares.

"Ya ampun pipi lo merah kenapa?" ucap Lano.

"Lano..."rengek Ares.

"semoga lo akan bahagia sama Lano Ares"batin Naga.

...

Sesampainya di sekolah...

"Aw!"ringis Ares memegangngi perutnya membuat Lano khawatir.

"Lo kenapa?"ucap Lano.

"Perut Ares sakit Lano"ucap Ares.

Lano keluar dari mobilnya Lalu membuka pintu disamping Ares.

Lano segera menggendong Ares ala bridal style membuat Ares kaget dan mengalungkan tangannya dileher Lano.

"Lano ngapain?"ucap Ares.

"Salto"ucap Lano ngawur membuat Ares memukul pelan dada Lano.

"Udah tau gue lagi ngapin pakek tanya segala kita ke UKS sekarang"ucap Lano.

"Tapi Lano-"ucap Ares terpotong oleh Lano.

"jangan ngomong apa apa lagi"ucap Lano dan Ares mengangguk patuh.

Sesampainya di UKS...

Lano menurunkan disalah satu ranjang lalu ingin melangkah keluar tapi Ares mehanan tangan Lano membuat Lano menoleh padanya.

"Kenapa? gue mau manggil dokter dulu"ucap Lano.

"Nggak perlu Lano"ucap Ares.

"Katanya tadi sakit perut lo"ucap Lano.

"Iya tapi itu udah biasa kok Lano" ucap Ares.

"Biasa?"ucap Lano menaikkan satu alisnya.

"Ares lagi datang bulan Lano"ucap Ares membuat Lano mematung.

"jadi gara gara datang bulan?"batin Lano lemas.

"Kenapa lo nggak bilang dari tadi?" ucap Lano.

"Kan Lano suruh Ares jangan ngomong apa apa lagi tadi"ucap Ares.

"oke ini karena kebodohan lo sendiri Lano!"batin Lano.

Brakk!!

Pintu UKS terbuka secara kasar membuat Ares dan Lano menoleh.

Di depan pintu ada Naga, Fino, Fafa, Azka, Satya dan Willi.

"ARES!"teriak Fafa lalu memeluk Ares.

Semua orang yang ada disitu menutup telinganya mendengar teriakan Fafa.

"Pacar lo tuh Fin!"ucap Azka.

"Gue tau gue nggak lagi amnesia"ucap Fino.

"Ares kenapa Lan?"ucap Naga.

"Huft... cuma sakit perut gara gara lagi datang bulan..."ucap Lano lemas membuat cowo cowo tergelak.

"Muka lo dikondisikan dong Lan!"ucap Willi.

"Sabar bro!"ucap Satya.

"Kalian berdua kok bisa ada disini?" ucap Lano.

"Kejutan kita pindah kesini!"ucap Willi.

"Iya nanti lo kesepian lagi nggak ada kita"ucap Satya.

Lano memandang jijik kedua sahabatnya yang sedang tersenyum itu.

"Najis banget kalian jijik gue"ucap Lano.

"Yaelah gitu amat muka lo!"ucap Willi.

"Iya kayak kita ini bakteri berbahaya aja!"ucap Satya.

"Udah udah jangan ngoceh mulu bentar lagi bel mendingan masuk kekelas sekarang!"ucap Naga.

Semua yang ada disitu mengangguk dan masuk ke kelasnya masing masing.

...

Saat istirahat...

Ares, Lano, Naga, Fafa, Fino, Azka, Satya dan Willi sedang berkumpul dikantin.

"Jadi kalian semua udah temenan sekarang?"ucap Fafa.

Dijawab anggukan oleh para cowo sedangkan Ares sibuk dengan es krimnya.

"Nggak yangka gue tapi ini lebih baik sih!"ucap Fafa.

"iya sayang..."ucap Fino mengusap pucuk kepala Fafa membuat Fafa tersenyum.

"Khmm... panas ya?"ucap Azka.

"Iya gerah harusnya ni kantin ada AC-nya juga!"ucap Willi.

"Biarkan jomblo berkoar!!"ucap Fino.

"Jahat lo Fin!"ucap Azka.

"Single bukannya jomblo"ucap Willi dan Azka.

"Berisik banget kalian"ucap Satya.

"BODO!"teriak Willi dan Azka.

Satya langsung terdiam karena dibentak.

"Udah udah mendingan makan gih keburu bel nanti"ucap Naga.

"Oke kalo urusan makan gue nomor satu"ucap Azka.

Semuanya terkekeh geli.

Lano sedari tadi menatap Ares yang sedang memakan es krim disampingnya.

Ares menoleh dan matanya bertemu dengan mata Lano.

"Oh ya Lano Ares ada sesuatu buat Lano!"ucap Ares.

Lano menaikkan satu alisnya.

"Siniin tangan Lano"ucap Ares.

Lano mengulurkan tangannya.

Ares meletakan sapu tangan Lano pada telapakan tangan Lano.

"Maaf ya Ares lama balikinnya!"ucap Ares tersenyum manis.

"Lirain apaan!"ucap Lano.

"Lano mau apa dari Ares?"ucap Ares.

"Gue nggak mau apa apa dari lo yang gue mau itu lo!"ucap Lano membuat kedua pipi Ares merah.

"Ares nggak bisa serahin diri Ares ke Lano nanti bunda sendirian dong..." ucap Ares.

"Bukan sekarang ada saatnya nanti!" ucap Lano mengusap pucuk kepala Ares.

"GERAH GUE!"teriak Naga, Fafa, Fino, Azka, Satya dan Wili membuat Lano dan Ares menutup telinga mereka.

"Kok jadi pada gerah kan lagi hujan sekarang?..."ucap Ares.

"Kita gerah liat kalian!"ucap Naga.

"Kok gitu sih? ya udah semua tutup mata jangan ada yang liat Ares sama Lano jadi kalian nggak akan ke gerahan iya kan Lano?"ucap Ares.

Lano mengangguk sambil tersenyum, Sedangkan yang lainnya menghela nafas kasar.

...

Pulang sekolahnya...

"Naga mau kerumah Tasya?"ucap Ares.

"Iya kenapa emangnya?"ucap Naga duduk dimotornya.

"Ares ikut boleh nggak?"ucap Ares.

"Lo pulang dulu aja sama Lano nanti minta anter sama dia!"ucap Naga.

Lano yang berada disamping Ares mengusap pucuk kepala Ares.

"Iya kita pulang dulu aja nanti gue anterin kok lo tenang aja!"ucap Lano membuat Ares menatap Lano.

"Ares nggak mau terus repotin Lano kan Ares itu cuma temen baru Lano!" ucap Ares.

"Ares lo sama sekali nggak ngerepotin gue kok!"ucap Lano.

"Tap-"ucap Ares terpotong oleh Naga.

"Udah ya gue duluan bye..."ucap Naga lalu pergi.

"NAGA!"teriak Ares tapi tak dihiraukan oleh Naga.

"Naga tuh nggak peka banget sama Ares"batin Ares.

"Yuk pulang gue anterin lo"ucap Lano menggenggam tangan Ares, membuat Ares kaget.

"I-iya"ucap Ares.

"Kenapa lo jadi gagap gitu?"ucap Lano terkekeh.

"Lano jadi mau nganterin Ares nggak kalo nggak-"ucap Ares.

"Sstttt.... iya iya gue anterin jangan macem macem!"ucap Lano lalu menarik Ares menuju mobilnya.

...

Naga sampai dirumah Tasya...

"Hai sayang!"ucap Naga mengusap kepala Tasya yang sedang duduk disofa ruang tamu.

"Hai sayang!"ucap Tasya tersenyum.

Wajah pucat Tasya membuat hati Naga terasa teriris tetapi dia tetap mencoba tersenyum.

"Kamu udah makan?"ucap Naga duduk disamping Tasya.

"Udah kok kalo kamu?"ucap Tasya.

"Udah juga obat udah diminum belum?"ucap Naga mengusap pipi Tasya, Tasya menggelengkan kepalanya.

Naga melepas pelukannya lalu menangkup wajah Tasya.

Naga tersenyum tipis.

"Aku ambilin ya?"ucap Naga membuat Tasya mengangguk.

Naga menuju kamar Tasya untuk mengambilkan obat.

"Maafin aku naga udah bikin kamu sedih..."lirih Tasya sambil mengusap air mata yang menetes dipipinya.

"Ini dia ayo minum obat dulu!"ucap Naga kembali duduk disamping Tasya.

Tasya tersenyum lalu meminum obat tersebut.

"Sayang apa kamu sesuatu yang lain?" ucap Naga.

"Aku nggak butuh apapun lagi aku cuma butuh kamu disamping aku..." ucap Tasya sambil tersenyum.

Naga juga tersenyum mengecup kening Tasya.

Naga kaget melihat darah keluar dari hidung Tasya Naga mengusap darah itu membuat Tasya kaget.

"Eh!"ucap Tasya.

"Hidung kamu ngeluarin darah lagi..." ucap Naga menatap sendu Tasya.

"Nggak papa kok sayang ini udah biasa buat aku"ucap Tasya.

Lalu Tasya mengusap darah menggunakan saputangan lalu membersihkan juga darah yang ada ditangan Naga.

"Udah bersihkan?"ucap Tasya tersenyum.

"Jangan senyum kalo sebenernya kamu sedang bersedih sayang..."ucap Naga mengusap pipi Tasya.

Tasya tak bisa membendung air matanya lagi air matanya lolos begitu saja.

"Hiks... hiks... maaf hiks..."ucap Tasya menundukan kepalanya.

Dengan cepat Naga membawa Tasya kedalam dekapannya.

"Aku yang seharusnya minta maaf sama kamu sayang aku nggak ada saat kamu butuhin aku selama ini maafin aku..."ucap Naga.

"Seharusnya aku nggak kembali sama kamu..."ucap Tasya.

"Kenapa kamu ngomong kayak gitu?" ucap Naga.

"Aku cuma jadi beban buat kamu... kamu berhak bahagia sama orang lain... seharusnya aku biarin aja kamu benci sama aku selamanya... aku emang bodoh! aku egois! aku cuma pentingin kebahagiaan aku! aku cuma bisa bikin kamu sedih Naga..."ucap Tasya.

"Kamu jangan ngomong kayak gitu kamu bukan beban buat aku sayang aku bahagia bisa ada disamping kamu sekarang..."ucap Naga

Lalu Naga kembali memeluk Tasya membuat tangis Tasya semakin pecah.

Hati Naga teriris melihat Tasya seperti ini jika bisa Naga rela bertukar posisi dengan Tasya tapi sayangnya dia tak bisa.

...

Lano sedang menunggu Ares berganti baju.

"Lano ayo Ares udah siap!"ucap Ares.

Lano menatap Ares dari atas sampai bawah baju yang mengekpos bahu dan rok 10 cm diatas lutut membuat Lano kesal.

"Ganti baju lo!"ucap Lano membuat Ares melotot tak percaya.

"Kenapa inikan bagus?"ucap Ares.

"Jangan pakek baju kurangan bahan Ares cepet ganti baju lo atau gue nggak akan biarin lo keluar satu langkahpun dari rumah lo!"ucap Lano tegas.

Ares pasrah lalu kembali ke kamar mengganti bajunya.

Beberapa lama kemudian Ares turun menggunakan kaos putih bergambar pinguin dilengkapi jaket hitam plus celana jeans panjang.

Lano tersenyum tipis menatap Ares.

"Ayo sekarang boleh berangkatkan?" ucap Ares.

"Iya ayo!"ucap Lano.

"Tapi kerumah gue dulu gue mau ganti baju juga!"ucap Lano.

"Oke Ares ikut Lano aja!"ucap Ares.

...

Sesampainya dirumah Lano...

"Lo duduk dulu aja disini"ucap Lano.

Ares mengangguk lalu duduk disofa ruang tamu Lano.

Lano segera menuju kamarnya untuk berganti baju.

Prang!!!

Tiba tiba ada suara gelas terjatuh membuat Ares kaget, Ares segera mencari asal suara tersebut.

"kayaknya sih dari kamar ini"ucap Ares.

ceklek...

Ares masuk kekamar tersebut lalu menemukan seorang wanita sedang terbaring dikasur dan benar ada gelas yang terjatuh.

"Astaga tante nggak papa?"ucap Ares.

Lalu mendekati wanita tersebut Alana Septiana dia adalah mamah Lano.

"Kamu siapa?"ucap Alana.

"Ini Ares tante mau minum?"ucap Ares.

"Ares siapa?"ucap Alana.

"Ares temennya Lano tante, tante mau minum?"ucap Ares dan Alana mengangguk.

Ares menuangkan air kedalam gelas lalu membatu Alana meminumnya.

Alana sekarang lumpuh tak bisa berjalan karena Naga.

Ya Naga yang sedang terbakar cemburu sengaja menabrak Alana hingga dia lumpuh.

Ini adalah alasan Lano membenci Naga tapi semuanya berubah sejak Lano bertemu Ares.

Sebenarnya Alana juga sudah memaafkan Naga sejak dulu.

"Mamah nggak papa?"ucap Lano didepan pintu.

Ares dan Alana lantas menoleh pada dirinya.